Pagi ini Jaehyun memulai harinya dengan kurang bersemangat. Padahal cuaca di luar sedang cerah cerahnya.
"Aku selalu kesal saat ia membangunkanku. Tapi pagi ini rasanya kurang lengkap" Monolog Jaehyun.
Ia tak segera bangun dari kasur ber-bed cover biru dongkernya. Tangan kekarnya meraih handphone yang ditaruhnya di nakas semalam. Senyum merekah diwajahnya kala melihat wallpaper yang sengaja ia pasang pada ponselnya.
Sederhana saja, foto hitam putih itu mengingatkannya pada ocehan Rose malam itu. Gadis itu kesal bukan main, sebab Jaehyun tak memakai coatnya. Malam itu udara sedang dingin dinginnya.
"Andai saja tidak ada meeting sialan itu. Aku susul kau ke Italy sekarang." Jaehyun kembali berbicara pada dirinya sendiri.
Ya, Rose sedang di Italy. Menemani calon kakak iparnya untuk fitting gaun pernikahan. Itulah sebab mengapa semalam Jaehyun terpaksa memasang alarmnya. Biasanya pagi pagi buta, Rose akan membangunkan Jaehyun secara brutal. Menarik paksa selimut Jaehyun dan melompat lompat seperti anak kecil di kasurnya.
Tak ingin terlambat menghadiri rapat perusahaan, CEO sekaligus pemilik JJ Corp ini memutuskan untuk bersiap. Jaehyun pergi mandi, kemudian mengenakan setelan jas biru dongker yang telah tersedia di walk in closet nya. Setelah rapi, ia menuju dapur appartemennya untuk menyeduh kopi. Memulai pagi dengan kopi adalah yang terbaik. Terkecuali bila ada Rose, dokter cantik itu akan mengomel dengan dua bahasa melihat Jaehyun minum kopi dengan perut kosong.
"Apa memilih gaun itu butuh waktu yang lama? Ini masih pagi, tapi dia tidak menghubungiku" Keluh Jaehyun setelah memeriksa notifikas Ponselnya. Tak ada nama Rosie disana. Hanya beberapa E-mail dan pesan pesan dari rekan kerjanya. Jaehyun kembali memasang wajah tidak bersemangatnya.
-----
Rapat pimpinan anak perusahaan JJ corp dipimpin langsung oleh Jaehyun. Rapat besar ini bertujuan untuk menyampaikan evaluasi tahun lalu, serta program kerja serta trobosan baru tiap anak perusahaan. 12 CEO masing masing anak perusaahaan telah menghadiri ruang rapat di kantor pusat JJ Corp. Mereka didampingi oleh sekretaris masing masing.
Jaehyun memulai rapat dengan aura pemimpinnya. Ia dikenal sebagai pengusaha yang hebat dan cerdas oleh rekan bisnisnya. Tak heran JJ Corp bisa berkembang pesat dengan cepat. Semua CEO memaparkan segala hasil kerjanya dan program kerjanya dengan sebaik baiknya. Disela sela fokus dengan rapat, mata Jaehyun menangkap seorang wanita yang tak asing baginya. Wanita itu memandangnya dengan cara tak biasa. Jung Chaeyeon. Mantan kekasih Jaehyun sewaktu sekolah menengah. Yang menambah tekadnya untuk pergi keluar negeri. Ceritanya panjang, sebaiknya tak dibahas sekarang.
Rapat berlangsung kondusif, diluar ketidaknyamanan Jaehyun yang terus terusan merasa ditatap oleh Chaeyeon 3 jam penuh selama rapat. Setelah menutup rapat, semua CEO saling bersalaman. Begitu pula dengan para sekretaris.
"Nice to see you again Mr. Jung"
Jaehyun terkejut, wanita itu masih berani menyalaminya. Dengan senyuman yang terlihat 'menggoda', Chaeyeon berhasil membuat mood Jaehyun sedikit berantakan. Dengan segera Jaehyun melepas jabatan tangannya. Sungguh ia ingin memecat wanita itu sekarang juga. Namun Jaehyun masih ingat akan profesionalitas.
"Welcomeback to our unfinished story" Ujar Chaeyeon dengan wajah meremehkannya. Sungguh Jaehyun ingin marah sekarang juga. Begitu wanita itu berlalu dari hadapannya, ia segera mencari Jungwoo,Sekretarisnya.
"Jungwoo, tolong kosongkan waktuku satu jam. Aku butuh menelfon Rose." Ucapnya. Jungwoo hanya mengangguk setuju. Ia tau benar siapa Rose. Diluar pekerjaan, ia bersahabat baik dengan bosnya itu.
Jaehyun pergi dari ruang rapat, persetan dengan rekan rekannya yang masih bercengkrama. Jungwoo memberi alibi bahwa bosnya itu ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
----
"Hai Jeff? Ada masalah? Kau nampak tidak baik"
Sapa Rose lewat videocall. Bahkan baru melihat wajah Rose saja, rasanya mood Jaehyun naik 50%."Kau baru bangun tidur?" Tanya Jaehyun, karena Rose terlihat memakai piyama.
Rose menggeleng. "Tidak. Aku habis berbelanja. Sekarang sedang beristirahat sebentar"
Jaehyun tersenyum.
"Kenapa menghubungiku?" Tanya Rose.
"Kau tau? Aku baru saja bertemu Chaeyeon" Cerita Jaehyun.
"Dia kembali lagi? Kau bertemu dimana? Apa dia menyapamu? Dia berbicara denganmu?" Tanya Rose panjang lebar.
Jaehyun tersenyum. Rose sangat lucu.
"Tentu saja, dia harus menyapa bosnya" Sombong Jaehyun. Sepertinya dia sudah lupa bahwa tadinya sedang marah marah. Benar benar Rose sangat berpengaruh baginya.
"Dia karyawanmu?"
Jaehyun menggeleng. "Dia bekerja di JJ hotel, menjadi sekretaris Johnny"
Rose terdiam sejenak. "Jangan dekat dekat dengannya!"
Jaehyun tertawa. Ekspresi Rose seperti seorang ibu yang melarang anaknya bermain hujan.
"I miss you Rosie, bolehkah aku menyusulmu ke Italy? Ya ya?" Pinta Jaehyun.
"Tidak. Lusa aku pulang" Larang Rose.
"Tidak mau, aku ingin bertemu dirimu" Bujuk Jaehyun lagi.
Rose menggeleng. Jaehyun mengerucutkan bibirnya.
"Aku tahu uangmu banyak, kau bahkan bisa membeli pesawat untuk terbang ke Italy sekarang. Tapi, aku juga tahu pekerjaanmu banyak. Jadi selesaikanlah. Aku tidak suka kau menunda pekerjaan, kemudian terjaga sepanjang malam dengan cangkir cangkir kopimu, laptop yang menyala serta kertas kertas berkasmu. So, unhealthy. " Rose mulai mencecar Jaehyun. Sementara Jaehyun tersenyum melihat ekspresi Rose. Sangat menggemaskan.
"Baik, tapi bulan depan kita ke Paris? Kau harus ambil cuti" Rengek Jaehyun.
"Baik, setelah pernikahan kakakku" Janji Rose.
"Call,aku akan mengurus semuanya" Jaehyun mengacungkan jempolnya.
"Sekarang kembali bekerja. Jangan pikirkan Chaeyeon"
"Yes boss. Daripada memikirkan Chaeyeon aku lebih suka memikirkanmu. Cepat pulang. I miss you"
Pip.
Rose memutuskan sambungan. Jaehyun terkekeh, tampak terakhir yang ia lihat adalah pipi Rose yang terlihat kemerahan."Rosie, dia selalu membuatku merasa sangat baik". Jaehyun terseyum.
🌊🌊
Hai, Rose lagi di Italy nih. Dan sorry for editan abal abal aku ya babeess🤣❤️
Thx for reading💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend of A lifetime : Jaerose
FanficRose yang berteman namun terikat lebih dari pertemanan. [Warn! Mature Content]