Chaeyeon, wanita dari masa lalunya itu berhasil menunda kepulangan Jaehyun dari Canada. Selepas pekerjaannya selesai, Jaehyun tidak langsung pulang seperti apa yang ia katakan pada Rose. Chaeyeon menemuinya di hotel. Entah kata manis apa yang diucapkannya pada Jaehyun. Hingga siang ini Jaehyun berkahir di sebuah pusat perbelanjaan dengan Chaeyeon.
Alih alih merasa tidak nyaman, justru Jaehyun menikmati waktunya bersama Chaeyeon. Bahkan ia mengabaikan pesan dan panggilan dari Rose sejak semalam.
"Jaehyun, aku mau tas itu" Rengek Chaeyeon sembari menunjuk tas berwarna merah maroon.
Jaehyun mencubit pipi Chaeyeon. "Kau tidak berubah. Let's get it".
Lantas diajaknya Chaeyeon memasuki toko dimana tas itu terpajang. Dengan mudahnya Jaehyun membayar tas yang bahkan seharga satu unit mobil itu.
Mereka berdua kembali asyik dengan kegiatan belanjanya. Ralat, Chaeyeon asik belanja, sedang Jaehyun sibuk membayarnya.
"Are you happy?" Tanya Jaehyun sambil mengusap rambut Chaeyeon.
"Super Happy. You can't deny, kau masih memiliki rasa denganku kan?" Ungkap Chaeyeon tepat pada poinnya. Jaehyun terdiam dibuatnya.
Daripada menjawab pertanyaan Chaeyeon yang menurutnya sulit, Jaehyun memilih tersenyum.
-----
Jaehyun terkejut bukan main, ratusan chat dan missed call dari Rose terpampang di handphonenya. Ia tersadar bahwa memang sejak semalam ia mengabaikan telepon genggamnya itu.
"Apa aku harus minta maaf pada Rose? Ah lagi pula aku tak wajib mengabarinya selalu" Jaehyun mengunci layar handphonenya.
Padahal di sisi lain Rose sangat kebingungan dan khawatir. Ia mencoba menghubungi Jungwoo, namun katanya Jaehyun sedang ada urusan. Tak biasanya Jaehyun mengabaikan Rose sebegitu lama. Sesibuk apapun dia.
Tak lama handphone Jaehyun kembali berdering. Terpampang nama Rosie disana. Jaehyun memutuskan untuk mengangkatnya.
"Halo? Oh My God, akhirnya kau mengangkat telfonku. Ada masalah? Kenapa tak menjawab telfonku?" Seperti biasa, typical Rose.
"Tidak, aku ada urusan mendadak disini" Jawab Jaehyun.
"Syukurlah, aku khawatir. Kau bilang langsung pulang. Tapi tiba tiba menghilang tanpa kabar"
"Sudah kubilang ada urusan" Respon Jaehyun.
"Memangnya urusan apa? Sampai semalaman kau tak pegang ponsel. Jangan lupa istirahat".
"Pekerjaan" Singkat Jaehyun. Daripada jujur, Jaehyun malah berbohong.
"Yasudah kabari aku jika kau pulang. See you"
"Ya"
Tak seperti biasanya, Jaehyun memutus sambungan telefonnya lebih dulu. Biasanya ia akan melontarkan kalimat kalimat manis yang mebuat Rose salah tingkah, dan berakhir Rose memutus sambungan telefon sebelum Jaehyun melakukannya.
Jaehyun merebahkan tubuhnya di kasur King Size kamar hotelnya. Ia baru saja mengantar Chaeyeon kembali ke hotelnya. Menurut ceritanya, wanita itu sedang ada pekerjaan di Canada. Pikiran Jaehyun kembali melayang, membayangkan hari yang baru saja ia lewati bersama Chaeyeon.
Senyum simpul Jaehyun merekah tatkala mengingat Chaeyeon dengan manjanya mengamit lengannya. Sungguh wanita itu tak berubah. Pikirnya.
Dering telfon meng-interupsi Jaehyun memikirkan Chaeyeon-nya. Tanpa melihat nama si penelpon. Jaehyun langsung mengangkatnya.
"Hai" Sapa seseorang disebrang sana.
"Jung Chaeyeon?" Wajah Jaehyun sumringah.
"Terimakasih untuk hari ini, dan semalam. Hehe" Ucap Chaeyeon.
"Bukan apa apa. Aku senang kau senang"
"Oiyah, aku ingin pamit, besok aku harus pergi ke Singapore. Ada meeeting dengan client JJ hotel."
"Wah, jaga dirimu baik baik" Ucap Jaehyun.
Kemudian keduanya larut dalam obrolan. Bernostalgia selama mereka pernah bersama. Tentunya tanpa mengungkit alasan mereka berpisah. Jaehyun bisa marah besar bila mengingatnya.
----
Dibelahan dunia lain, Rose terdiam di sofa appartemennya. Jaehyun berbeda. Kesimpulan yang dapat ia ambil dari sambungan telfon 45 detik barusan. Ia memutuskan untuk melupakannya sejenak. Namun---
Kim Jungwoo
Kalian batal ke Paris?Entah
Jaehyun belum membahasnya lagiIa membatalkan penerbangan jet pribadinya
Mungkin ia ingin naik pesawat biasa
HahaSerta booking hotelnya.
Ia batalkan semuanyaAku tidak tau
Dia tidak membahasnya
Mungkin ia ada kesibukan lain.
Aku tidak memaksa pergiBaiklah.
Selamat beristirahatTerimakasih infonya
Rose mengunci ponselnya. "Dibatalkan? Sebenarnya apa yang ia lakukan di Canada?" Gumam Rose.Tak mau ambil pusing, Rose memilih mengerjakan beberapa pekerjaannya. Ia berkutat dengan berkas berkasnya. Masa bodoh dengan Jaehyun,berkas rekam medis pasien ini harus selesai ia analisa esok pagi.
Tapi jujur saja Rose khawatir dengan Jaehyun. Semalam ia tak bisa tidur karena Jaehyun tak kunjung mengirim kabar. Padahal disana, Jaehyun sedang menikmati malamnya dengan Chaeyeon. Pergi ke club, meminum whiskey, bahkan tidur bersama.
Yah, hanya tidur bersama. Sungguh mereka tak melakukan apa apa. Jaehyun belum se-liar itu.
🌊🌊
Memasuki konflik. Eits jangan kesel dulu sama Jaehyun. Baru pemanasan nih😂
Btw kasian ya mba Roje gajadi ke Paris:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend of A lifetime : Jaerose
أدب الهواةRose yang berteman namun terikat lebih dari pertemanan. [Warn! Mature Content]