Minggu ini adalah minggu yang sibuk bagi Jaehyun. Ia harus berkali kali pergi keluar kota untuk mengurus bisnisnya. Bahkan ia sekali ke luar negeri. Beberapa kontrak kerja dengan partner harus diperbarui dan diakhiri. Sangat sibuk. Ia bersyukur siang ini bisa duduk sejenak di kursi kerjanya, sambil menunggu jadwal rapat 2 jam lagi. Alih alih menghabiskan waktunya dengan Chaeyeon, gadis itu malah didiami nya. Pekerjaannya terlalu banyak, makan saja ia tak sempat.
"Jaehyun, ayo kita ke mall" Ajak Chaeyeon.
Jaehyun menghela nafas. "Babe, maafkan aku. Aku sedang sibuk. Kita pergi lain waktu"
Gadis itu mengerucutkan bibirnya. "Baiklah, aku bisa pergi dengan temanku"
Jaehyun masih sibuk dengan berkasnya. Namun ia sempatkan menyahut. "Not now. Ini masih jam kerjamu Chaeyeon"
Chaeyeon beranjak dari sofa menuju meja kerja Jaehyun. "Aku ingin bersenang senang"
"Cukup bersenang senangnya. Kau juga harus bekerja Chae. Kemarin kau sudah belanja bersama teman temanmu. Hidup tidak bisa dibuat selalu bersenang senang" Jaehyun masih fokus pada laptopnya.
Chaeyeon mengerucutkan bibirnya. "Jaehyun.."
"No." Potong Jaehyun.
Chaeyeonpun meninggalkan ruangan Jaehyun, entah ia marah atau tidak. Sementara ini Jaehyun tak peduli.
Tok tok tok....
Ketukan pintu menggema di ruangan Jaehyun."Masuk" Perintah Jaehyun dari dalam.
Terlihat Jungwoo yang rapi dengan setelan jas biru dongker serta beberapa kertas ditangannya.
"Apa sudah saatnya aku pergi rapat?" Tanya Jaehyun malas.
Sialnya, Jungwoo mengangguk.
Dengan masih malas, Jaehyun bersiap mengenakan jasnya. Ia harus tampir rapi.
-----
Jam menunjukkan pukul 8 malam. Jaehyun baru saja memarkirkan mobilnya. Dengan raut wajah lelah, serta kemeja putih yang terlihat sudah sedikit kusut,kakinya melangkah pelan. Ditangan kirinya menjinjing tas kerjanya, sedang dikanannya tergantung jas yang dilipat asal.
Sialnya lagi, perut Jaehyun berbunyi.
"Ah, aku sangat lapar." Keluhnya. Lalu mempercepat langkahnya.Ia berhenti sejenak, menatap pintu disebrang unit appartemennya. Tangannya tergerak menyentuh gagang pintunya. Dingin. Lantas jari jarinya mencoba menekan beberapa tombol angka untuk memasukkan password.
"Sudah diganti?" Gumamnya sendiri lalu berlalu masuk menuju unitnya. Ia sudah tak punya akses masuk appartemen Rose.
Beberapa menit berlalu. Jaehyun sudah mengganti pakaiannya dan sempat mandi. Kini ia duduk di sofa memandang kosong kearah televisi yang sedang menyala. Mengapa kepindahan Rose baru terasa sekarang?.
Perut Jaehyun memberontak lagi, ia butuh makan. Segera kakinya melangkah, membuka kulkas. Nihil, tak ada apapun. Hanya beberapa soda dan sebotol wine oleh oleh dari rekan bisnisnya. Ia mengingat kembali, terakhir kali ia berbelanja. Itu sudah berbulan bulan lalu bersama Rose.
Ketimbang harus mengganti pakaiannya untuk mencari makan diluar, Jaehyun memilih delivery makanan. Namun sedikit ide terpintas sesaat sebelum menekan tombol pesan pada aplikasi deliverynya.
"Chae? Where are you?" Suara Jaehyun sedikit serak. Ia mungkin agak lelah.
Ia mendengar kebisingan yang bersautan disambungan telfonnya bersama Chaeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend of A lifetime : Jaerose
FanficRose yang berteman namun terikat lebih dari pertemanan. [Warn! Mature Content]