Jaehyun sedang duduk santai di sofa appartemen Chaeyeon. Chaeyeon disebelahnya sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.
"Babe, kurasa kau harus pulang" Ucap Chaeyeon tiba tiba.
Jaehyun menoleh kaget. "Kenapa? Kau mau kemana?"
Chaeyeon memasang wajahnya sedikit bingung.
"Aaa-ku harus bertemu client"Jaehyun mengangguk pasrah. "Tapi ini sudah malam. Client mana yang menghubungimu untuk bertemu?"
"Ada. Sudahlah aku harus cepat cepat" Ucap Chaeyeon terburu buru.
"Chae, your client is mine too" Jaehyun masih pada posisinya di sofa Chaeyeon.
"Ini client divisi pemasaran." Bela Chaeyeon.
"Well, let's go with me." Jaehyun berdiri dan merapikan pakaian.
"Please. Ini bukan urusanmu. Tolong" Mohon Chaeyeon.
"Babe. Kau meeting untuk perusahaanku kan? Bagaimana bisa ini bukan urusanku?" Debat Jaehyun. Merasa ada yang aneh dengan Chaeyeon.
Cklekk.....
"My Baby---- Jung Jaehyun? Kenapa kau ada disini?"Tiba tiba Daniel masuk. Chaeyeon terkunci ditempatnya. Suasana tiba tiba menjadi tidak enak.
"Kau yang kenapa?" Serang Jaehyun balik.
"Kau--"
"Jaehyun kau harus pulang sekarang. Ayolah." Chaeyeon mendorong Jaehyun kearah pintu.
"Chae" Jaehyun menahan dorongan Chaeyeon. Bukan hal sulot baginya.
Chaeyeon diam. Daniel menatap keduanya bingung.
"Explain" Ucap Jaehyun dingin.
Keheningan menyelimuti suasana. Chaeyeon bingung harus menjawab apa. Jaehyun dan Daniel bingung apa yang sebenarnya terjadi.
"You do it again?" Wajah Jaehyun berubah menjadi merah.
Daniel mulai mengerti apa yang dimaksud Jaehyun. Ia pernah terlibat dalam mereka sebelumnya.
"Chaeyeon. Please answer me, kau tidak melakukannya lagi kan?" Tanya Jaehyun, suaranya bergetar.
Daniel memegang pundak Chaeyeon.
"Answer him honestly."Jaehyun melempar tatapannya pada Daniel. "Kau mengambilnya lagi dariku?"
Daniel tersenyum. "Kita berdua telah dibodohi. Percayalah jika harus marah, aku yang seharusnya sangat marah disini"
Chaeyeon belum berminat mengeluarkan kata katanya. Ia terlalu bingung, dan takut. Ia tak menyangka omongan Krystal akan terjadi secepat ini.
"Jung Jaehyun, maafkan aku tidak menjaga tunanganku dengan baik." Daniel menarik tangan Chaeyeon kasar.
"Tunangan?" Tanya Jaehyun kaget. Hatinya seperti mencelos sekarang. Seperti merasakan dejavu.
"Chaeyeon, please. Katakan bahwa ini semua tidak benar" Cecar Jaehyun.
Chaeyeon menangis dalam diamnya.
"Ini semua benar. It's about bussiness. Aku mencintai Chaeyeon sebenarnya. Tapi untuk bertunangan atau menikah dengannya,aku rasa aku tidak bisa. Aku sudah merasakan yang kau rasakan saat kita Sekolah menengah. Namun keluarga kami menjodohkan kami" Jelas Daniel.
"Dan Chaeyeon, she said she love me too. Tapi entahlah, aku jadi ragu sekarang" Daniel tersenyum ketir. Memandang Chaeyeon.
"Dia sangat hebat menyembunyikannya. Menyembunyikanmu dariku. Dan aku darimu." Lanjut Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend of A lifetime : Jaerose
FanfictionRose yang berteman namun terikat lebih dari pertemanan. [Warn! Mature Content]