"Kenapa kau pergi bersamanya?"
"Please, aku baru pulang kerja. Aku lelah"
"Jawab aku apa sulitnya?"
Keributan yang bersuasana dingin menggema di appartemen Rose.
"Hanya makan. Sama seperti kau dengan Chaeyeon." Jawab Rose malas.
"Kau tau aku tidak suka" Ketus Jaehyun.
"Okay listen, kau ini kenapa? Kau selalu tidak suka saat aku pergi bersama teman lelakiku" Jujur Rose. Emosinya mulai memuncak.
Alih alih menjawab, Jaehyun terdiam memikirkan apa alasan yang harus ia beri. Bahkan ia sendiri tak tau apa yang membuatnya tak suka saat Rose dekat dengan lelaki lain.
"Kau dekat dengan Chaeyeon, aku melarangmu. Kau dengarkan? Bahkan tak kau hiraukan. Bahkan saat aku melarangmu dengan alasan yang sangat bisa diterima nalar." Rose berkata dingin. Sebenarnya ia sedikit lelah karena baru saja pulang bekerja.
"Jangan membalikkan kesalahan padaku" Bela Jaehyun.
"Jadi aku salah pergi dengan temanku? Waw, orang tuaku bahkan tidak melarangku" Rose tersenyum miring.
"Rose, aku mencintai Chaeyeon. Kau tahu itu." Tukas Jaehyun.
"Chaeyeon doesn't deserve you." Balas Rose tajam.
"apa maks-"
"Why? Kau tidak ingat siapa yang berselingkuh dibelakangmu? Apa kau tidak ingat balasannya setelah kau korbankan hubunganmu dengan keluargamu. Andai kau mendengarkan ayahmu, kau tidak akan melewati masa sulit. Kau tidak akan terpuruk waktu itu. Andai kau tak melawan ayahmu yang telah lebih dahulu tau bahwa Chaeyeon kesayanganmu itu bukan wanita baik. Hubunganmu dengan papamu pasti baik baik saja saat ini" Rose memutar kembali cerita masa lalu Jaehyun.
Jaehyun semakin emosi dibuatnya.
"Jangan bawa bawa Chaeyeon. Ia tak bersalah""Tak bersalah? Lalu aku yang bersalah disini?" Rose bisa sangat sabar, namun juga bisa sangat kuat membela dirinya.
"Kau tau? Aku hanya tak suka kau keluar dengan lelaki lain karena itu terlihat murahan."
PLAKKK
"Kau bilang aku terlihat murahan? Lalu apa nama yang kau berikan untuk mantan kekasihmu itu? " Rose menampar Jaehyun dengan tangan dan kata katanya.
Entah ucapan Jaehyun barusan adalah sebuah kebenaran atau hanya dalih, yang jelas Rose sangat marah dibuatnya.
"Keluar!" Teriak Rose.
Melihat Jaehyun yang tak beranjak dari tempat ia berdiri, Rose yang memutuskan untuk beranjak menuju kamarnya. Bantingan pintu keras menandakan gadis itu telah masuk dalam ruang pribadinya.
Jaehyun tersenyum miring. Entah untuk apa. Ia bahkan tak tau sekarang harus apa. Lagipula wanita mana yang tak marah kalau dibilang murahan?.
----
"Jen, mungkin aku harus minta maaf pada Jaehyun" Keluh Rose pada Jennie.
Kedua gadis itu sedang menikmati waktu di balkon kamar Rose. Dengan alasan ingin curhat, Jennie menerima undangan Rose untuk menemuinya di appartemen.
"Rose, dia mengataimu murahan. Harusnya lelaki berengsek itu yang minta maaf" Jennie ikut kesal.
"Aku menamparnya Jen" Wajah Rose nampak cemas.
"Good, ia berhak atas itu" Respon Jennie.
"Jen-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend of A lifetime : Jaerose
Fiksi PenggemarRose yang berteman namun terikat lebih dari pertemanan. [Warn! Mature Content]