37

12.4K 1.4K 80
                                    

"Nyonya Jung, Tuan Jung, I'm really sorry" Tangis Rose didepan orang tua Jaehyun.

Tangan lelaki berumur lebih dari setengah abad itu, mengusap bahu Rose lembut. "Kau bahkan tak bersalah Rose."

Nyonya Jung tersenyum menenangkan. "You okay? Pipimu lebam"

Rose mengangguk.

Suasana begitu hening. Pintu ruang operasi tak kunjung terbuka. Angin malam ini terasa lebih dingin. Semua orang terduduk di ruang tunggu. Mengharap satu kabar baik yang sama.

Jennie menyandarkan kepalanya pada bahu Taeyong. Rose menangis di pundak Nyonya Jung. Sedang tuan Jung tak tenang dalam duduknya.

"Ibu, bagaimana Jaehyun?" Tanya Krystal yang terlihat tergesa. Didampingi Jongin yang masih lengkap dengan jas abu abunya.

"Masih dalam proses operasi. Tenanglah, kau sedang hamil." Ucap Nyonya Jung.

"Rose? You okay?" Krystal menyingkirkan rambut Rose yang menghalangi wajahnya.

Rose hanya mengangguk. Dengan air mata yang seolah tak berhenti mengalir.

"Hey look at me" Pinta Krystal sembari duduk disamping Rose.

"Jaehyun kuat. Jaehyun bisa lewati ini" Krystal menangkup pipi Rose.

"Berhenti menangis, Jaehyun pasti akan sangat sedih bila tahu kau menangis" Lanjut Krystal.

Rose perlahan menghapus air mata dengan tangannya. Dengan sigap, Jisoo, yang baru datang 3 menit lalu, menyodorkan tissue.

"Sudah berapa lama?" Tanya Jongin pada ayah mertuanya.

"4 Jam" Jawab Tuan Jung.

Jongin menghela nafas. Sudah cukup lama. Kemudian semuanya kembali hening. Hanya terdengar samar samar isakan Rose dan suara alat alat kesehatan.

Tepat pada jam ke-5 operasi itu berlangsung,pintu yang sedari tadi ditunggu untuk terbuka, akhirnya menampakkan Yuta dan Chris yang nampak lelah.

"Bagaimana?" Tanya Tuan Jung tak sabar.

"Semuanya lancar. Kami bisa mengatasinya." Ucap Yuta.

Semua bernafas dengan lega.

"Bisa aku lihat dia sekarang?" Tanya Rose.

"Rose,not yet" Ucap Chris menahan Rose.

"He's okay. Tusukan pisaunya tidak mengenai organ yang vital. Namun karena cukup dalam, memerlukan waktu yang sedikit lama untuk pemulihan. Dia kehilangan banyak darah, untungnya stok darah di rumah sakit ini sudah cukup untuk Jaehyun." Jelas Chris.

Detik berikutnya, Chris dan Yuta sama sama terduduk. 5 jam operasi itu cukup melelahkan. Jisoo segera menghampiri kekasihnya itu.

"I can't thankyou enough" Ucap Rose pada Chris.

Chris tersenyum. "I just do my best as a doctor Rose."

-----

"Go have a breakfast Rose. Kau belum makan dari semalam" Bujuk Nyonya Jung.

Rose menggeleng. Tangannya masih menggenggam tangan kiri Jaehyun yang tak kunjung sadar dari semalam.

"Rose, Jaehyun pasti tak suka kau seperti ini" Tuan Jung ikut membujuk.

"Pulang lah, bersihkan tubuhmu. Isi tenagamu, baru kembali kemari. Jangan sampai kau sakit juga" Lanjut tuan Jung.

Rose akhirnya pasrah dan mengangguk. Ia memang butuh itu semua. Tubuhnya sudah terasa lengket, wajahnya lesu, dan baju yang ia kenakan masih sama dengan kemarin sore.

Friend of A lifetime : JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang