part 10

279 21 0
                                    

"Jadi udah ketahuan ya?" Rian memeluk erat nana. Nana mendorong tubuh rian memandang tajam.
"Yap! Bahkan udah ada hasilnya"

Rian terkekeh pelan. Dia mencium puncak kepala nana membuat nana tegang. Dia semakin berdebar. Para orang tua rian memandang lebih dalam.

"Maksudnya apa?"tanya papa adrian.
"Nana batal menikah. Calon suami nya telah selingkuh dan berbuat nakal . Seperti kata nana bahwa udah ada hasilnya. Wanita simpanannya hamil" jelas rian membuat mama shok!!

"Owh.maafkan tante??" Pinta mama.
"Gak papa bu"
"Ma jangan beri nana tatapan itu. Dia gak suka" rian memohon mamanya berhenti memandang iba pada nana.

"Setau papa namanya Nasya loh. Kok di panggil nana?"tanya papa.
"Itu nama panggilan dari bang rian pak. Soalnya katanya dia ribet memanggil Nasya" pipi nana merona membuat rian mencubitnya pelan.
"Oh. Jadi itu sebabnya kamu tau itu bang rian" sindir mama dia tersenyum nakal pada rian.
"Iya. Cuma bang rian memanggil Nasya gitu"

"Ma, pa, give our time please?? " mohon rian pada orang tuanya
"Baiklah. Hati hati sya! Pria yang rindu berat itu ganas!!" Sindir mama lagi dengan tatapan menggoda.
"Ma! Please!" Tegur rian. Mama dan papa langsung keluar dari ruangan.

---

"Abang bohong dengan nana. Kalau tau abang bosnya nana gak lamar di sini??" Gerutu nana membuat wajah rian kecewa.
"Bisa gak jumpa dengan abang lah!"
"He he. iya juga! Bang? Kata bapak abang ninggalin nana hari itu karena abang gak sanggup liat nana nikah ya??" Tanya nana. Dia masih berharap rian menyimpan hati untuknya.
"Iya. Maaf?"ria membelai pipi nana lembut

"kenapa minta maaf? Abang gak salah. Bang? Apa abang masih nyimpan hati abang buat nana?" Tanya nana penuh harap.
"Always!  I miss you!!"  Sahut rian.

"Bang? Nana memerlukan abang buat di sisi adek. Abang jangan ninggalin Adek lagi i?? Nana sakit abang jauh?" Nana memeluk tubuh rian erat.
"Na? Kapan nana cinta dengan abang??" Tanya rian mengecup pipi nana. Kontak fisik tanpa henti dari rian membuat nana malu.
"Saat abang ninggalin nana. dengan penjelasan bapak. Tapi adek mulai rasa saat adek gak bise sehari aja gak ketemu dengan abang. Nana gak mikirin bang ewin malah mikirin bang rian terus"
"Terima kasih" rian bahagia. Cintanya selama ini akhirnya terbalas. Nana nya membalas cintanya.

"Na? Kite nikah jak i?" Pinta rian.
"Hah!!" Nana memandang kaget wajah rian. Rian tersenyum lembut.
"Abang gak mau lagi melepaskan nana?cukup sekali?"Rian memohon di hadapan nana. Membuat hati dada menghangat.
"Apa gak kecepatan bang?"
"gak!"

"Tapi nana baru aja kerja di sini bang. Ya allah!!" Nana kaget. Membuat pelukan rian melonggar.
"Kenapa na?"

"Bang? Adek ketinggalan seminarnya, ish! Abang yo buat ribut!"
Rian hanya tertawa.
"Biar aja. nanti abang ngomong dengan HRD nya. Kita melepas rindu aja?" Goda rian menarik nana kembali.

"Bang. Emak rindu juga dengan abang. Kita video call i?"Pinta nana mengingat emaknya yang selalu bilang kalau bertemu rian harus menghubunginya.
"ok!!"

---

"Kamu bohong dengan Umak bapak yan!! Bapak merajuk yo!!" Emak tertawa geli saat mengetahui tentang rian bos nana di sana.
"Biar aja mak. nanti rian yang bujuk bapak. Mak bulan depan rian lamar nana i? bilang dengan bapak. Rian gak mau lagi melepaskan nana" rian memandang penuh cinta pada nana. Mengecup puncak kepala nana. Mama terharu mendengar permintaan rian.

"Keluarga kamu gimana?" Suara bapak terdengar walaupun wajahnya tak tampak di layar hp.
"Mama papa dah jumpa dengan nana. Dan mereka kayak nya suka" jelas rian.
"Ya udah. Bapak dengan umak nunggu aja. Jagain putri mak rian. Kalau perlu bawak balik aja!" Perintah emak. Membuat rian tertawa pelan.
"Umak ngomong apaan!!"Tegur nana.
"Bagus Nasya tinggal dengan rian. Bapak percaya dari pada tinggal sendiri di kos" pinta bapak halus.
"Baiklah"

---

"Jadi bulan depan kalian mau lamaran?"tanya papa di ruangannya. Alhasil hari ini nana gak bekerja malah mengurusi lamaran dadakan yang di ajukan rian.
"Ya"

"Akh!! Mama senang! Akhirnya dapat menantu?" Mama memeluk nana erat. Mereka tersenyum bahagia.
"Ya udah nana ikut mama sekarang ya? Kita girls time !!" Mama langsung menarik tangan nana.

"Na, nomor masih yang dulu kan?"Suara rian membuat mama berhenti.
"Iya bang!"

Papa dan rian tertawa melihat mamanya heboh mendapat menantu. Papa memandang serius rian sesaat setelah mama dan nana keluar.

"Kamu yakin?"
"Ya pa! Aku gak mau kehilangan dua kali"
"Bagus! Bagaimana kerjanya nanti. Dia baru masuk hari ini dan harus cuti karena lamaran dadakan mu"
"Aku udah minta dia resign" rian memandang laporan yang ada di meja papa nya.
"Bagus lah. Papa suka dengan dia. Dari pada wanita sodoran mama mu"sindir papa membuat dua pria itu tertawa.
"Pilihan ku pa!" Sahut rian bangga.

Hari ini seperti obat dari hari hari sakitnya. Dia bahagia. Nana dan dirinya saling mencintai. Saling merindukan. Takdir sepertinya memang menjodohkan dirinya dengan nana. Wanita yang dia selamatkan. Tiada kata yang bisa dia ucapkan untuk mendiskripsikan kebahagiaan nya. Memiliki wanita yang dia cintai. Nasya nashila. NANA-nya!

NANA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang