part 14

260 25 1
                                    

Dua minggu telah berlalu setelah pulangnya keluarga rian ke jakarta. Tetapi tidak ada yang mengerti kenapa rian seperti menghindar kontak fisik dengan nana jika sedang berduaan saja. Itu semakin membuat nana muak dan kesal. Mama Elin yang melihat kegelisahan nana hanya tersenyum tipis.

Masalah baru dalam rumah tangga

"Ada apa sayang?"tanya mama melihat nana gelisah saat memotong sayuran.
"Oh. Gak ada ma?" Jawab nana sedikit terkejut. Mama menggelengkan kepalanya. Melanjutkan acara menggoreng nya. Masakan makan malam yang sederhana.
"Aaw!" Pekik nana. Jarinya terpotong dengan pisau cukup dalam.

Mama langsung mematikan kompor dan mengambil kotak P3K di laci dapur. Mama menarik jari nana dan mengobatinya. Dia memandang nana tajam saat nana meringis pedih. Plester kecil menghiasi ujung jari nana. Dia akan melanjutkan potongan sayurnya sebelum mama memegang pergelangan tangannya untuk menahan nana.

"Katakan ada apa dengan kalian??"Suara tegas mama membuat nana memandang mata tajam mama.
"Ga_Gak ada ma" sahut nana pelan membuat mama menghembus nafas kasar.

"Na? Mama adalah orang tua kalian. Mama yang melahirkan rian dan membesarkannya. Begitu juga mama menganggap nana seperti anak mama sendiri. Mama bisa melihat keengganan kalian sekarang mama tanya! Ada apa dengan kalian!"Suara mama sedikit menaik membuat nana mengalihkan mukanya.

Mama menarik dagu nana agar melihat mama."ada apa sayang?"

"Ma. Setelah balik ke sini bang rian rasanya jauh. Dia masih lembut sama nana. Tetapi dia seperti enggan lagi berkontak fisik dengan nana. Bahkan tidur aja nana di kasi punggungnya" nana menghembuskan nafas pelan. Mama tersenyum lembut membelai rambut nana.
"Kenapa bisa begitu? Bukankah kalian telah melakukannya sebelum menikah. Itulah kenapa papa mempercepat pernikahan kalian" tanya mama dengan penekanan menyindir nana. Tetapi nana memandang mama bingung.

"Maksud mama apa?" Tanya nana pelan masih kurang mengerti. Sepertinya kepalanya terlalu penuh hingga tidak mengerti sindiran mama.
"Na? Kamu ngerti kan maksud mama alasan papa!" Tegas mama membuat nana menegang karena baru tersambung dengan maksud mama.
"OH!! Ya allah ma? Nana bahkan masih perawan sampai sekarang!" Nana seolah baru tersadar sesuatu.
"Apakah karena itu bang rian nolak nana??"sambungnya.

Mama memandang nana lebih bingung. Dengan dahi yang berombak tajam.
"Na? Seriusan kamu sampai sekarang masih perawan?" Nana menganggukan kepala dengan cepat.
Mama menutup mukanya. Mengusapnya pelan.

"Na? Nana belum siap??"tanya mama pelan.
"Nana udah siap ma. Mungkin bang rian masih ingat dengan penolakan nana saat dia ingin menyentuh nana malam itu" tiba tiba saja nana terpikir itu.

Mungkin kah karena itu??

"Hufh! Sepertinya kalian lost communication sayang? Na? Saran mama kamu harus menggoda anak mama yang sok baik itu?" Goda mama dengan kedipan sebelah mata nya. Mama berdiri menyiapkan makan malam.
"Thanks ma!" Pekik nana yang telah menemukan jawabannya kegelisahan hatinya. Melanjutkan tugasnya.

---

Setelah makan malam nana masuk ke dalam kamar mandi menyiapkan rencana gelapnya dengan mama pada rian malam ini juga. Dia tidak ingin hubungan rumah tangganya berjarak seperti ini. Dan lihatlah bahkan sudah jam 9 malam rian belum masuk kamar. Nana duduk di kasur dengan lingerie hitam yang di berikan sebagai hadiah saat pernikahannya. Tanpa bra dan celana dalam. Rambut panjang di jepit asal menambah kesan sexy tubuhnya. Dengan lembut dia mengoles hand body ke seluruh tubuhnya.

Clek!!

"Shit!!" Umpatan keluar dari bibir rian saat melihat pemandangan yang membangkitkan gairahnya. Dia masih tidak ingin memaksa nana dengan nafsunya. Dia selalu menahannya walaupun nana memakai piyama biasa tetapi tetap bisa membangkitkan darah birahi nya.
"Na?" Panggil suara serak rian mengunci pintunya. Dia duduk di tepi ranjang mengaitkan jarinya pada jari nana yang masih lembab karena handbodynya.

"Bang? Nana dah siap? Abang jangan nak sungkan?"nana membelai pipi rian dengan tangannya yang menganggur. Rian semakin tidak tahan.
"Nana yakin?"
"Hmm"

Mereka menikmati malam yang indah. Melepaskan hasrat dan menambahkan cinta dalam diri mereka sendiri.

NANA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang