#3 saingan?
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Sakura, neji dan sasuke kini sudah berada dihalaman depan rumah sasuke. Mereka sedang beristirahat, sakura terlihat sangat kelelahan.
" kau kalah." Ucap sasuke pelan.
" ya ya ya, aku mengaku kalah. Kau ini niat sekali yah mengalahkan aku ?." Tanya sakura sambil melirik sasuke.
" hn."
Neji pulang duluan sepertinya dia akan ikut les. Hanya ada sakura dan sasuke.
" mau minum jus ?." Tawar sasuke sekedar basa basi pada teman semasa kecilnya itu. Sakura yang ditawari minum jus gratis mengangguk antusias.
Saat ini sakura dan sasuke sedang ada didapur, sakura sedang mencuci buah strawberry dan sasuke yang hanya memperhatikan sakura mencuci buah kesukaan gadis pink itu sambil memakan tomat ceri.
Tiba-tiba terdengar suara pintu depan terbuka dan sepertinya itachi sudah pulang.
" sepertinya itachi pulang." Gumam sasuke pelan. Sakura yang mendengarnya langsung salah tingkah.
' aaa bagaimana ini ada itachi dirumah! Bukannya kemarin sasuke bilang itachi sedang pergi ke iwa menengok ibunya yang sakit! Aku harus bagaimana aku pasti bau keringat duh!' Inner sakura panik.
Belum sakura berbalik menyapa itachi didepan, itachi sudah datang kedapur duluan. Sasuke entah kemana mungkin sedang keatas kekamarnya. Sakura yang melihat itachi speechless, walaupun hanya mengenakan setelan casualnya itachi sangat sangat sangat tampan!.
" a-ah kak itachi sudah pulang ?." Tanya sakura malu-malu.
" ada sakura yah, iya aku baru sampai. Kau habis olahraga dengan sasuke? Neji kemana?." Tanya itachi ramah.
" neji pulang duluan sepertinya ada les hari ini." Jawab sakura pelan.
" ah begitu yah. Hm, kau sedang mau buat jus yah? Harusnya sasuke saja yang buatkan." Ucapnya sambil mengambil dua cangkir dan kopi instan dan menuangkannya ke dalam dua cangkir itu.
" tidak apa kak aku bisa buat sendiri kok. Kak itachi kenapa membuat dua cangkir kopi?." Tanya sakura heran. Gugup juga sih hanya berduaan didapur dengan itachi, melihat itachi yang menuangkan air panas kedalam cangkirpun membuat sakura berdebar. Apapun yang dia lakukan itachi tetap tampan!.
" ah iya hari ini ada teman kuliah ku dulu, kami tidak sengaja bertemu saat dijalan depan dan akhirnya dia mampir kemari." Jawab itachi sambil tersenyum, entah kenapa sepertinya dia sedikit kelihatan senang?.
" kalau begitu biar aku yang bawakan kopinya kedepan, kak itachi duluan saja dia pasti menunggu." Ucapku sambil tersenyum gugup. 'Aku harus terlihat berguna dimata kak itachi' innernya tersenyum lebar.
" baiklah, tolong yah saku." Sakura hanya mengangguk.
Sakura membawa nampan berisi dua cangkir kopi dan camilan ringan. Langkah sakura berhenti ditengah jalan.
Disana ada seorang perempuan dewasa yang elegan. Cantik berambut coklat panjang sedikit bergelombang. Senyumnya cantik. Tubuhnya cantik. Semuanya cantik.
Apa apaan ini kenapa aku merasa ciut hanya untuk mengantarkan kopi ke meja. Berpikir positif sakura, menyemangati dirinya sendiri sakurapun sampai.
" ah sakura terima kasih yah. Ayo sini ikut duduk." Tawar itachi sambil menepuk sofa disebelahnya. Sakurapun duduk canggung.
' dilihat dari dekat begini perempuan ini seperti aktris, cantik sekali sangat berkilau' inner sakura menangis.
" sakura perkenalkan ini izumi temanku saat kuliah. Izumi ini sakura dia teman sasuke dari kecil." Itachi memperkenalkan sakura dan izumi.
" salam kenal sakura, kau manis sekali. Rasanya aku ingin punya adik seperti dia." Ucap izumi tersenyum ramah.
'Aku tidak mau punya kakak seperti kau' inner sakura jutek.
" iya salam kenal juga kak izumi. Kakak cantik sekali." Ucap sakura tersenyum.
Tiba-tiba sasuke datang dan memberi salam pada izumi.
" kak izumi apa kabar?." Tanya sasuke sambil tersenyum." wah sasuke kamu sudah sebesar ini yah, tambah tampan pula. Aku baik." Ucap izumi tersenyum lebar, sepertinya izumi cukup dekat dengan keluarga uchiha.
Kami mengobrol santai, sebenarnya kebanyakan tentang obrolan itachi sasuke dan izumi.
" hey jidat, mana jus tomatku?." Tanya sasuke.
" kau kan tidak minta dibuatkan tadi !." Jawabku cepat.
" buatkan sekarang ayo." Ucapnya sambil menarik tanganku.
" he-hey tunggu!."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love Is Never Affordable
RomanceKonon cinta pertama tidak akan pernah terjangkau, tidak akan pernah berhasil kita raih. Benarkah? Apakah sudah diperjuangkan dengan sungguh-sungguh? Atau, memang usaha kita yang menjadi sia-sia?