Happy reading
_______________________________________
"Assalamu'alaikum, Reian pulang." Salamnya ketika masuk kedalam rumah."Wa'alaikumussalam, Virlanya mana?" Balas Lana.
"Udah mati kali Bun." Jawab Reian santai. Lana langsung menatap horor anaknya. Mengingat kejadian di sekolah membuat Reian semakin membenci Virla.
"Enggak, Virla belum pulang. Dia lagi ngerjain tugas kelompok di rumah temen." Jelas Reian karna mengerti arti tatapan sang Bunda.
"Ya udah, nanti kamu jemput Virla!" Titah Lana terdengar ketus.
"Kenapa harus Rei yang jemput sih Bun? Kan dia bisa dianter temennya atau gak naik taxi." Jawab Reian tidak setuju.
"Bunda gak mau tau, Pokoknya nanti kamu jemput Virla. Bunda gak terima penolakan!"
"Ish, nyusahin banget sih!" Gerutunya dalam hati.
"Tapi Bunda, Reian gak tau rumah temennya Virla." Alibinya karena tidak ingin menjemput Virla. Lana menatap anaknya tak percaya.
"Ya, kamu cari tau dong! Gimana sih!" Balasnya acuh lalu meninggalkan Reian begitu saja.
"Untung Bunda." Lirihnya sembari mendengus kesal.
Reian pun segera ke kamarnya dan mengganti seragamnya dengan pakaian rumahan. Setelah itu, ia segera mengabari Virla.
"Halo, lo pulangnya jamber?"
"...."
"Udah tinggal jawab aja! Gak usah bacot!"
"...."
"Bunda nyuruh gue buat jemput lo."
"..."
"Emang lo pikir gue juga mau apa jemput cewek rusuh plus rese kayak lo? BIG NO!"
"...."
"Udah deh! Pokoknya jam empat gue langsung otw buat jemput lo. Berani lo nya gak ada? Tamat riwayat lo ditangan gue."
Tutt
Sambungan telepon diputus secara sepihak oleh Reian.
"Nyusahin aja kerjaannya!" Gerutunya.
Di tempat lain
"Ish, main mutusin aja! Dasar! Bilang aja lo mau modus sama gue. Lagian Bunda juga ngapain sih pake acara nyuruh si kampret buat ngejemput gue?!" Kesal Virla sedangkan Rena yang berada disampingnya hanya menggeleng. Kapan 2 makhluk yang bermusuhan ini bisa berinteraksi layaknya manusia normal?
❎❎❎
"Keluar! Gue udah didepan." Ujar Reian pada seseorang disebrang telepon.
"Ish! Gue kan udah bilang, gue gak mau pulang bareng sama lo! Jadi mendingan lo pulang aja sana!" Jawab seseorang yg diteleponnya yang tak lain adalah Virla.
"Jangan nguji kesabaran gue. KELUAR SEKARANG ATAU GUE SERET LO BUAT KELUR?!" Marah Reian. Virla terdiam beberapa saat.
Ya iyalah gimana Reian gak marah, Kalau motor kesayangannya dia bakalan disita oleh Bunda terzheyenk-nya, Kalau dia tidak pulang bersama Virla.
"Cih, Coba aja kalau berani!" Tantang Virla. Mendengar jawaban Vurla, membuat emosi Reian semakin tak terkendali.
"Peringatan terakhir buat lo, Keluar sekarang." Ujar Reian dingin. Virla menelan salivahnya takut. Baru pertama kali ini, ia mendengar nada bicara Reian yang begitu datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReVir
Teen FictionTEENFICTION "Oi, Reianjing!" "Apa lo Virlampir? Mau cari gara-gara sama gue lagi?" "Idih, siapa yang mau cari gara-gara sama hewan peliharaan ganas kayak lo? Bisa-bisa gue kena virus corona lagi. Amit-amin cabang baby." "Dasar nenek lampir...