Chapter 18.2 - Move Back

56.7K 4.4K 716
                                    

Hai semuanya! Welcome to Perfect Accident : Chapter 18.2 - Move Back! Hope you guys enjoy!

Jangan lupa pencet VOTE di bawah sana ya!

Jangan lupa pencet VOTE di bawah sana ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Chapter 18.2

[ Move Back ]

***

NEW YORK CITY 11.32 ; HESTON ESTATE

Arlett mengeringkan kepalanya yang basah sehabis mandi menggunakan handuk hangat besar milik Carl. Handuk itu memang yang ada untuk tamu atau tambahan selagi Carl menggunakan yang lain, tapi menurut Arlett, handuk itu sangat dilekati oleh wangi tubuh laki-laki itu, membuatnya langsung merasa nyaman tanpa alasan.

Arlett tersenyum lebar seraya dia mengingat apa yang terjadi tadi di tempat acara lamaran. Dia sungguh merasa bahagia, bahkan sampai acara makan malam setelah itu sekalipun, senyum tidak pernah luruh dari wajah Arlett. Dia benar-benar bahagia, apalagi ketika kata kata 'will you marry me' keluar dari mulut Carl, saat kata-kata 'I love you' yang hanya untuk dipamerkan ke depan orang banyak terdengar dari bibir Carl, atau ketika dia mendapatkan perlakuan manis Carl, dari pria yang dirindukannya, itu semua membuatnya senang.

Ya, dia tahu kalau ini hanyalah akting Carl agar tamu-tamunya mau percaya kalau Arlett memanglah kekasihnya. Tapi tanpa menghiraukan itu sama sekali, Arlett memutuskan untuk bersenang-senang saja, kali ini tidak sama sekali memikirkan apa pun setelahnya, hanya menikmati kehangatan Carl, walaupun palsu sekalipun.

Arlett menatap wajahnya di kaca kamar mandi lalu tersenyum kecil. Dia masih ingin tertawa setiap kali dia mengingat dia tidak bahkan sadar kalau dia menggunakan make up tadi, padahal jelas bibirnya terasa berat oleh lipstik selama pesta lamaran itu.

Setelah cekikik Carl untuk ke sekian kalinya, Arlett akhirnya curiga dan memutuskan untuk mengecek wajahnya di toilet, dan saat itulah dia baru menyadarinya. Dia tertawa, bukannya merasa kesal, karena hari ini dia telah sukses untuk dibuat senang oleh tidak lain selain Carl Heston, hingga kejahilan laki-laki itu bahkan tidak bisa mengusik senyuman untuk luruh dari bibir Arlett.

Perempuan itu terkekeh. Carl benar-benar ajaib.

Sejujurnya, Arlett masih takut. Jangan sampai dia kembali kehilangan kewarasannya untuk jatuh cinta kepada seseorang, apalagi Carl Heston, laki-laki yang tidak memiliki alasan jelas untuk mendekati Arlett, dan mencoba menjalin hubungan dengannya hanya karena kecelakaan kecil mereka.

Trauma dengan kekasih lamanya masih membuat Arlett takut, karena itu dia tidak bisa membiarkan dirinya memiliki perasaan lagi kepada seseorang. Belum. Tapi kalau memang harus jujur, Arlett sungguh menikmati semua hal yang telah dia lalui bersama Carl, dari yang menyebalkan sampai yang menyenangkan. Dia baru menyadari itu sekarang.

Dan dia tidak ingin ini berhenti, tidak peduli apa yang akan terjadi kepada hatinya sekalipun nantinya...

Bodoh! Apa yang kau pikirkan!? Jangan biarkan siapa pun lagi menghancurkan hatimu, tolol. Arlett membentak diri sendiri dalam hati.

Perfect AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang