Chapter 26.3 - Lose

38.3K 3.1K 1.1K
                                    

Mintanya 600 sekian, dibalesnya 1,2k komen... Gabut banget sih kalian demen ngespam 😭

Happy reading semuanya!

~~~

Private Island 18.51 ; Villa

Betapa terkejutnya Nix ketika dia tidak menemukan kunci Snow bike milik Ray di mana pun dia mencari. Laki-laki itu kian mencari, dengan panik, namun tidak lama setelahnya, dia dikejutkan oleh sentuhan seseorang di punggungnya.

"Ada apa? Kau terlihat pucat," kata Ethan tiba-tiba. Dia datang bersama dengan Ray, tampaknya sudah bosan bermain berdua saja di basement.

"Kau lihat kunci snow bike?" tanya Nix.

"Di tempat kunci," kata Ray membalas. "Apa yang akan kau lakukan, bodoh? Kau gila kalau mau menaiki snow bike di tengah badai seperti ini."

"Aku memiliki urusan penting," balas Nix terburu-buru. "Sedari tadi sudah kucari tidak ada. Cepat di mana!?"

"Hei sabar sedikit, ada apa sebenarnya? Di mana Carl? Dia tidak kemari?" tanya Ethan.

Nix menatap Ethan bingung. "Bukankah dia ada bersama kalian?" tanya Nix.

"Tidak, dia berkata kalau dia lapar tadi sehingga di pergi ke dapur. Aku tidak menemukannya di mana-mana tapi," kata Ray lagi. "Ada apa sebenarnya dengan kalian berdua hari ini?"

Sesaat itu juga wajah Nix langsung memucat sepucat kertas. Dia berlari ke arah jendela dan betapa terkejutnya dia ketika dia melihat Snow Bike yang diparkirkan di luar vila pun sudah tidak ada. Carl pasti mendengar pembicaraannya dengan Pak Eden tadi.

Dia pasti sudah keluar Villa lebih dulu.

"Ada apa sebenarnya? Kami tidak mengerti," balas Ray setengah kesal. Kedua temannya ini seperti menyembunyikan sesuatu dari mereka.

Nix menarik nafasnya dalam-dalam. "Carl pergi keluar."

"Apa!?" tanya Ethan. "Tidak mungkin! Dia akan mati pergi di tengah badai seperti ini!"

"Apa yang orang bodoh itu pikirkan!?" seru Ray tidak kalah terkejutnya.

"Pak Eden salah melihat, yang masuk ke dalam vila tadi adalah Camilia, bukan Arlett. Arlett kini masih ada di luar."

"A-apa?"

Sesaat itu juga semua orang yang berada di sana langsung menjadi pucat akan keterkejutan dan Nix mengepalkan tangannya kuat-kuat. Carl bisa saja melakukan apa pun, hingga yang membahayakan nyawanya sendiri sekalipun kalau ada sesuatu yang terjadi menyangkut dengan orang yang disayanginya, dan kini mereka tidak bisa melakukan apa pun selain menunggu Carl dan Arlett kembali dengan rasa khawatir.

Nix menatap keluar jendela lalu menarik nafasnya dalam-dalam.

Kau harus kembali selamat, Carl.

Kau harus.

~~~

PRIVATE ISLAND 19.43; VILLA

Setelah menempuh perjalanan penuh kepanikan serta kekhawatiran yang terasa sangat lama, Carl akhirnya sampai di vila, hidup-hidup. Dia langsung mencabut kuncinya dan turun masuk ke dalam vila, sembari menggendong Arlett erat-erat. Semua orang langsung menyambutnya, ada Nix, Ray, Ethan, hingga Camilia yang sudah menunggu mereka di ruang tengah.

Mata Arlett terpejam dan melihatnya, semua orang langsung panik.

"Astaga, kau tidak berbohong Arlett masih ada di luar," ucap Ethan terkejut.

Perfect AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang