Chapter 27.2 - Unexpected

38.1K 3K 834
                                    

Hai semuanya! Welcome to Perfect Accident : Chapter 27.2 - Unexpected! Hope you guys enjoy!

Jangan lupa pencet VOTE di bawah sana ya!

Jangan lupa pencet VOTE di bawah sana ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Chapter 27.2

[ Unexpected ]

***

PRIVATE ISLAND 12.27 ; VILLA

Carl membuka ponselnya sekali dan memastikan tidak ada pesan apa pun dari Yericho terkirim ke dalam ponselnya. Laki-laki itu membuka semua media sosialnya dan dia menghela nafasnya saat tidak ada satu pun chat maupun foto yang laki-laki itu berikan kepada Carl mengenai bagaimana dia dekat dengan Arlett kembali kini.

Dia tampaknya benar tidak bisa mengawasi mereka di pulau pribadi seperti ini. Membayangkannya membuat Carl menghela nafasnya lega.

Ini lebih baik. Jauh lebih baik.

Carl menatap Arlett yang sedang berbaring di atas kasur, dibalut selimut sembari memainkan ponselnya, dengan tatapan hangat. Perempuan itu sudah jauh membaik. Walaupun semalam suhu tubuhnya turun drastis, namun tampaknya kini sudah tidak lagi.

Dia benar-benar telah marah terlalu lama semalam sampai dia tidak merasa sakit lagi.

Carl tertawa kecil kepada dirinya sendiri.

Dia bangkit dari sofa lalu tiba-tiba naik ke atas kasur, mengejutkan Arlett waktu dia meletakkan tangannya di kening perempuan itu.

"Apa?" tanya Arlett.

"Untunglah kau sudah hangat kembali," kata Carl.

Arlett mengangguk. "Tentu saja, aku memasang penghangat ruangan terpanas sejak semalam."

Carl menghela nafasnya panjang. Karena itu semalam dia bangun hanya untuk membuka bajunya. Dia terlalu kepanasan. "Kau benar-benar sudah tidak apa?" tanya Carl.

Arlett mengangguk. "Sudah. Aku benar-benar tidak apa," kata Arlett tersenyum.

"Baguslah kalau begitu," balasnya. Aku senang mendengarnya.

Carl diam-diam terkekeh kecil di dalam hatinya. Dia bisa kembali seperti ini seperti Arlett dan bahkan tidak ada apa pun yang terjadi. Bodohnya dia mempercayai kata-kata Yericho selama ini. Seharusnya sejak awal tidak perlu saja sekalian.

Laki-laki itu ujungnya hanya pembual belaka tentang mata-matanya.

Carl mengusap samping wajah Arlett lembut. Maaf aku telah mempercayainya. Aku tidak akan membiarkanmu menangis lagi.

Arlett membalik kepada Carl. "Apa yang kau lakukan mengecek ponselmu sedari tadi? Aku mulai curiga kepadamu," kata Arlett.

Carl langsung menggeleng cepat. "Tidak ada, hanya membuka ponsel biasa, apa salahnya?" tanya Carl sembari tersenyum.

Perfect AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang