Chapter 15.2 - Dissatisfied

56.1K 4.7K 418
                                    

Hai semuanya! Welcome to Perfect Accident : Chapter 15.2 - Dissatisfied! Hope you guys enjoy!

Jangan lupa pencet VOTE di bawah sana ya!

Jangan lupa pencet VOTE di bawah sana ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Chapter 15.2 

[ Dissatisfied]

***

OTTAWA 00.36 ; HESTON GRAND HOTEL, OTTAWA

Arlett meringkuk di atas kasur sembari menatap kosong ke arah layar TV yang dibiarkannya menyala dalam ruang tidur yang dibiarkannya gelap itu.

Berita langsung tersebar di mana-mana mengenai kebakaran yang terjadi, tidak lain karena gedung itu cukup terkenal, berada di pusat kota, dan kobaran apinya terjadi begitu tiba-tiba hingga semua orang begitu terkejut mendengarnya. Namun Arlett tidak peduli, yang dia pikirkan sekarang, hanyalah keselamatan Carl yang belum dikonfirmasi sampai sekarang.

Jam sudah menunjukkan pukul 12.36 malam, sudah waktunya untuk tidur, namun Arlett tidak bisa. Dia telah menangis terlalu banyak hingga matanya sembab dan susah untuk ditutup. Arlett tidak memikirkan apa-apa, hanya menginginkan keselamatan Carl dan kepulangannya. Itu saja. Namun tampaknya stasiun berita mengatakan hal lain.

"Baru saja 5 menit yang lalu, terdengar kembali suara ledakan di arah Heston Ottawa Hotel Resto yang diduga karena api yang sekali lagi meledak dari arah gudang gas di bagian selatan. Api semakin mengencang karena hembusan angin yang keras. Diduga ada korban jiwa di dalam, namun tim pemadam tidak bisa mendekat oleh karena api yang terus menerus membesa-"

Arlett berhenti mendengarkan.

Korban jiwa... mendengarnya saja sudah cukup untuk membuat Arlett menitikkan setetes lagi air mata yang sudah mengering beberapa menit yang lalu. Keberadaan Carl belum juga ditemukan oleh sejumlah media massa yang sudah mencarinya sejak jam 7 tadi dan karena itu, mulai pula timbul spekulasi kalau orang yang masih berada di dalam, memanglah Carl dengan beberapa petugas lainnya yang tidak berhasil kabur setelah membantu orang lain dari lantai atas.

Penyebab api belum juga diketahui, namun sekarang semua petugas masih sibuk mencoba memadamkan api yang belum juga kunjung padam setelah 6 jam menyala. Tidak bisa disalahkan, gedung itu memanglah sangat besar.

Arlett menghapus air matanya dengan bantal yang sedang dipeluknya hingga kering, namun tidak lama, lagi-lagi kembali bercucuran kembali. Dia tidak tahan. Dia butuh Carl, dia membutuhkan lelaki itu untuk meyakinkan dirinya kalau dia memang aman. Dan sekarang, dia tidak ada sama sekali. Ingin sekali rasanya Arlett menangis lagi sekarang.

Kau baik-baik saja kan? Kumohon, kau harus baik-baik saja.

Tidak lama, tiba-tiba terdengar ketukan dari pintu kamar yang dilanjutkan dengan suara seorang laki-laki. Itu Darren. "It's late, Miss. I think you should have some rest tonight. I'll inform you at the moment Mr. Heston arrives," sahut Darren dari luar pintu. Arlett tidak menjawab. "Miss?"

Perfect AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang