Chapter 16.1 - New Meeting

58.7K 4.6K 400
                                    

Hai semuanya! Welcome to Perfect Accident : Chapter 16.1 - New Meeting! Hope you guys enjoy!

Jangan lupa pencet VOTE di bawah sana ya!

Jangan lupa pencet VOTE di bawah sana ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Chapter 16.1 

[ New Meeting ]

***

NEW YORK CITY 15.17 ; THOMAS JEFFERSON PARK

Beberapa hari telah lalu setelah kejadian kebakaran di Kanada. Arlett dan Carl akhirnya memutuskan untuk kembali ke New York, kembali ke kehidupan mereka sehari-hari, yang dipenuhi dengan pekerjaan.

Arlett masih tetap tinggal di rumah Carl atas paksaan laki-laki itu agar bisa mencegah terjadinya sesuatu kepada Arlett kalau dia ditinggalkan di rumahnya seorang diri saja. Mamanya sedang berada di rumah sakit, dan membiarkan Arlett pulang sama saja seperti mengizinkan para paparazi untuk mengganggu perempuan itu, mengusik kehidupan privasinya. Carl tidak mau itu terjadi.

Dan sebaliknya, Carl. Dia sudah disibukkan kembali oleh sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikannya pasca pergi ke Kanada dan hampir menelantarkan semua pekerjaannya yang berada di Amerika. Kepala Carl terasa pening sepanjang hari. Dan yang lebih buruk, dia tidak bisa berhenti merindukan Arlett.

Bayangkan bagaimana nikmatnya untuk melampiaskan pusingnya dengan menghabiskan waktu bersama Arlett, berbicara, memeluknya, dan memaksakan cium padanya sepanjang hari... Carl langsung ingin melakukan itu secepat yang dia bisa

Namun sayang, pekerjaan menghambatnya sedangkan Carl, dia tidak memiliki pilihan lain selain berpasrah dan kembali kepada kehidupan sibuknya.

Dan sekarang, Arlett. Sesaat perempuan itu sampai ke New York, dia langsung melesat pergi ke rumah sakit, bertemu dengan mamanya yang sudah siuman walaupun masih dalam pengobatan. Perempuan itu susah diajak bicara karena obat yang dikonsumsinya membuat dia hanya disisakan setengah kesadarannya, tidak benar-benar seratus persen mengerti bahkan pengobatan apa yang sedang dilakukannya.

Tapi Arlett tidak keberatan. Dia sudah cukup dengan melihat ibunya kembali sadarkan diri. Kesadarannya yang tidak penuh pun tidak penting.

Dan sesuai dengan perjanjian Carl, Arlett harus mengikuti apa yang dia inginkan agar Carl tidak akan membatalkan uang pembayaran ibunya di rumah sakit, yang tentu hanya rekayasa dari Carl. Dia tidak mungkin melakukan hal sekejam itu.

Namun Arlett yang dengan bodohnya percaya, sekarang sedang berpikir mencari pekerjaan tambahan untuk membayar semua hutangnya itu kelak. Tapi jangankan mencari pekerjaan tambahan, Carl bahkan tidak membiarkan Arlett meninggalkan sampingnya, harus menemani dia sepanjang hari di rumah megah Heston Estate padahal dia hanya didiamkan saja, menemani Carl bekerja di atas meja kerjanya.

Ingin rasanya Arlett mengamuk, tapi apa daya? Dia tidak bisa. Laki-laki itu akan langsung mengancam akan membatalkan pembayaran ibunya. Arlett harus terus menerus mengelus dadanya sabar, menahan kegilaan Carl dalam mengancamnya.

Perfect AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang