B🍭

4.4K 447 6
                                    

Kantin sekolah terlihat penuh dengan para siswa. Itu yang membuat jisoo malas pergi ke kantin.

Dia lebih memilih pergi ke lapangan basket untuk bermain bersama team basket nya. Jisoo yang tidak suka bergaul, juga memilih diam jika sedang berkumpul dengan teman satu team basket nya.

Terlihat juga beberapa siswa yang berkumpul untuk sekedar melihat atau menyemangati mereka bermain.

.

"tadi aku melihat kau mengobrol dengan kim jisoo. Apa yang kalian obrolkan?" tanya lisa kepada teman yang duduk di depan nya sambil memakan makanan yang di pesan nya.

"tidak, aku tidak mengobrol dengan nya. Apakah kalian juga mengenalnya?" kini giliran jennie yang bertanya pada kedua orang teman di depan nya.

"tentu kami mengenalnya. Bahkan semua orang disekolah ini pun juga mengenal nya, dia adalah salah satu murid populer di sekolah ini" ujar rose dengan mulut penuh makanan.

"bagaimana bisa? Apakah dia nakal hingga dikenal semua orang di sekolah ini?" tanya jennie.

"tidak, dia tidak terkenal karena nakal, tapi dia itu adalah murid terpintar disekolah ini" ujar lisa.

Jennie hanya ber "oh" ria saja.

"dia sangat menyebalkan. Sifatnya begitu dingin padaku. Apakah dia bersikap dingin hanya padaku?" tanya jennie sekali lagi.

"sifat dingin nya itu tidak hanya di tunjuk kan padamu, tapi pada semua orang di sekolah ini" rose yang sedari tadi sibuk dengan makanan nya pun ikut mengeluarkan suaranya.

"benarkah?" tanya jennie.

Rose dan lisa pun mengangguk serempak. Mereka bertiga pun melanjutkan obrolan mereka dengan sedikit bercanda gurau hingga bel masuk berbunyi.

.

01:40 PM

Setelah berkutat dengan buku buku, bel pulang pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas. Begitu juga jisoo, dia pergi ke parkiran untuk mengambil motor nya.

Tanpa ba bi bu jisoo langsung menancap gas dengan kecepatan tinggi. Karena memang jalanan yang masih sepi belum jam nya pulang kerja.

Jisoo tidak langsung pulang kerumah nya, melainkan menuju cafe tempat nya bekerja. Iya, jisoo bekerja. Diusia nya yang masih menduduki bangku sekolah dia harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan nya.

Setelah sampai di depan cafe jisoo langsung masuk dan segera mengganti seragam nya. Jisoo bekerja di salah satu  cafe elit sebagai barista yang memang dimana jisoo adalah pecinta kopi. Sudah cukup lama jisoo bekerja di cafe itu, ya sekitar 4 tahun yang lalu. Semenjak orang yang jisoo sangat sayangi itu pergi, ia tak memiliki alasan lagi untuk tidak bekerja. Juga nanti kalau dia tidak bekerja mau makan apa dia? Siapa yang akan memenuhi kebutuhan nya kalau bukan dirinya sendiri.

"akhir nya kau datang juga ji" ujar wendy teman jisoo bekerja di cafe itu.

Tanpa menjawab ucapan wendy, jisoo langsung pergi ke meja bar untuk meracik berbagai pesanan kopi pelanggan.

.

Setelah sampai dari sekolah jennie langsung tidur. Ia sangat kelelahan, bahkan tidak sempat mengganti seragam nya.

Tok... Tok... Tok...

Ketukan pintu kamar jennie pun berbunyi menandakan ada orang yang mengetuk pintu tersebut.

Tok... Tok... Tok...

Masih terdengar tapi tidak ada sautan dari pemilik kamar.

Cklek.

Pengetuk pintu pun masuk tanpa seizin sang pemilik kamar.

"heh kebo!! Bangun lho. Mau sampek kapan lho tidur?!" pekik orang itu sambil memukul mukulkan bantal ke arah jennie.

"hemmmm" jennie masih enggan membuka mata.

Buk... Buk... Buk...

Kali ini pukulan bantal itu semakin kencang membuat jennie langsung membuka mata karena terusik.

"mau sampek kapan lho tidur?" tanya orang itu.

"aelah kak baru juga tidur 20 menit udah lho bangunin aja?!" protes jennie kepada kakak nya yang bernama Irene.

"20 menit kata lho? Coba liat sekarang jam berapa?! Katanya mau pergi keresto, taunya molor lho"-irene.

Jennie pun melihat jam yang berada di atas nakas.

05:50 PM

Jennie langsung membulatkan mata nya ketika melihat jam. "kenapa gak bangunin dari tadi sih kak?" protes jennie seraya beranjak dari tempat tidur.

"bodo!" ucap irene tidak peduli. "habis mandi turun lho makan malem. Dady nungguin tuh" lanjut irene keluar kamar jennie.

Jennie pun langsung menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama bagi jennie yang terburu buru. Ia segera berpakaian dan turun ke bawah untuk makan malam bersama keluarganya.

"malam dad" sapa jennie sambil mencium pipi dady tercinta nya.

"gua gak disapa nih?" tanya irene yang menunggu sapaan dari adik kecil nya itu. "ga ah, wlee..." tolak jennie sambil menjulurkan lidah nya mengejek. "dasar adik laknat " gerutu irene yang di bodo amat kan oleh jennie.

Mr. Kim pun hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua anak nya. "oh ya jennie, bagaimana dengan hari pertama mu sekolah hari ini?" tanya mr. Kim pada jennie.

"baik aja kok dad. Dan tadi aku ketemu lisa sama rose. Meskipun gak satu kelas sih"
Ujar jennie.

"ketiga curut itu kumpul lagi? Pecah deh pala gua"gumam irene yang ternyata jennie juga mendengarnya. "apa lho bilang?" tanya jennie meninggikan nada bicaranya. "nggak!" ucap irene gelagapan.

Mereka pun melanjut kan makan nya dengan kitmad.

"aku pergi dulu dad" pamit jennie sambil beranjak dari duduk nya. "ati ati ya sayang" ucap mr. Kim seraya mencium putri bungsu nya.

Jennie pun pergi menggunakan mobil tentu dengan sopir pribadinya.

T

bc..

🍭🍭🍭

Change [jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang