K🍭

2.1K 258 15
                                    

Pagi ini pelajaran jam pertama adalah olahraga. Para murid kelas XI Bahasa 1 pun sudah berkumpul di tengah tengah lapangan mendengarkan guru yang menjelaskan didepan.

"baiklah kita lakukan pemanasan terlebih dahulu setelah itu lari keliling lapangan tiga kali" intruksi mrs. Jung selaku guru Olahraga mereka.

Mereka pun langsung menjalankan apa yang di perintahkan mrs. Jung. Setelah selesai pemanasan mereka pun lari keliling lapangan.

Di putaran pertama dan kedua jennie nampak santai berlari. Sampai akhirnya di putaran ketiga

Bruk~

Jennie terjatuh karena tersandung batu sebab tidak terlalu fokus pada jalan nya. Ia memegang kaki nya yang terasa nyeri. Mengurutnya perlahan sesekali meringis karena sakit. Teman teman nya hanya melihat tak berniat untuk membantu.

Tiba tiba ada salah satu siswa yang mendekat dan berjongkok mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan jennie. Jennie masih belum menyadari jika ada seseorang yang berjongkok didepannya.

"mari ku bantu" ucap orang itu pelan sehingga hanya suara samar samar yang terdengar oleh jennie. Jennie pun mendongak.

"hah?"

Tanpa aba aba siswa tersebut menggendong jennie ala blidal style hingga membuat sang empu terkejut.

"yak! Apa yang kau lakukan kim jisoo?!" pekiknya karena masih terkejut akan perilaku mendadak jisoo.

Jisoo hanya diam tak memperdulikan pertanyaan dari jennie dan membawa nya ke ruang kesehatan.

Karena takut jatuh jennie melingkarkan kedua tangan nya pada leher jenjang jisoo. Menatap wajah mempesona jisoo dari samping. Sebenarnya jisoo menyadari akan tatapan jennie pada nya tapi dia bersikap biasa saja.

Tak terasa mereka sudah sampai di ruang kesehatan. Jisoo membaringkan tubuh mungil jennie di brankar. Setelah itu mengambil minyak gosok di laci sebelah brankar yang di tempati jennie. Membuka tutup nya dan menuangkan sedikit di telapak tangan kanan nya. Menyibakkan celana training jennie dengan tangan kirinya.

"apa yang kau lakukan?! Jangan macam macam kau, hah!"

Jisoo hanya menaikkan satu alisnya bingun dengan reaksi gadis di depan nya itu. Berdecih saat menyadari kenapa gadis itu berbicara seperti itu padanya. Tanpa memperdulikan ucapan nya jisoo langsung melanjutkan kegiatan nya yang tertunda tadi. Mengurut dengan lembut kaki gadis di depan nya. Yang di perlakukan seperti itu hanya diam. Melupakan rasa sakit yang timbul karena urutan lembut jisoo ia malah memfokuskan pandangan nya ke arah wajah rupawan jisoo. Gadis itu seperti terhipnotis dengan wajah teman sebangkunya. Ia baru menyadari jika wajah pria itu begitu menawan. Saking lama nya ia memandangi wajah tukang urut dadakan nya itu sampai sampai tak sadar jika jisoo sudah selesai mengurutnya. Sampai suara seorang pria menginterupsi dan menyadarkan nya dari lamunan sesaat tadi.

"jennie ah, kamu tidak apa apa?" tanya mino yang baru saja masuk kedalam ruang kesehatan bersama kedua temannya, boby dan jinan.

Jennie tak menjawab. Ia masih sebal karena kemarin mino tidak datang datang padahal ia sudah menunggu lama.

"jennie~ah" panggil mino lagi. Tapi jennie masih tidak memperdulikan nya.

"jennie~ah, aku pergi dulu" pamit jisoo.

"jisoo~ah, gomawo" ucap jennie lembut dangan senyum manisnya. Jisoo hanya mengangguk mengiyakan dan berbalik menuju pintu. Sebelum berjalan keluar jisoo sedikit melirik mino yang menatap nya tak suka dan akhirnya hilang dibalik pintu.

Setelah jisoo pergi, mino mengkode kedua temannya untuk keluar. Dan sekarang hanya tinggal jennie dan mino berdua saja.

"jennie~ah, apa kau marah padaku karena kemarin aku tidak jadi datang kecafe?" tanya mino yang sekarang sudah duduk di kursi sebelah brankar yang di tempati oleh jennie.

Change [jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang