D🍭

3.4K 417 8
                                    

Mata nya mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya benar benar membuka mata nya yang indah itu. Kicauan burung sedikit menghiasi pagi di seoul. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi. Kucuran air shower terdengar jelas. Ia meringis, karena luka di bagian ujung bibir nya terkena air. Ia bercermin, dan menampilkan pipi mulus sebelah kanan nya membiru.

Ia menyudahi kegiatan mandinya dan memakai seragam sekolahnya. Ia tak sarapan karena memang dia tak terbiasa. Jisoo, pun mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Jalanan masih sepi, hanya ada beberapa mobil dan motor yang melintas.

Lima belas menit berkendara ia pun sudah sampai di parkiran sekolahnya. Sekolah masih terlihat sepi karena memang masih satu jam lagi waktu bel masuk berbunyi. Dan rata rata siswa di sini datang tiga puluh menit sebelum bel masuk.

.

Jennie POV

Hari ini aku berangkat lebih awal. Dan terlihat sekolah masih sepi. Aku melihat beberapa anak di sepanjang koridor menuju kelasku.

Brukkk..

Ada seseorang yang menabrak ku dari belakang. Entah itu disengaja atau tidak, aku tidak tau. Aku sedikit terhuyung ke depan karena dia menabrak ku sedikit kencang.

Aku berbalik dan mendapati seorang pria tampan sedang menatap khawatir pada ku. Pria itu melepas headphone yang sedari tadi melekat di telinganya.

"maafkan aku aku tidak sengaja tadi. Aku tidak melihat mu ada di depanku karena aku terfokus pada ponselku, sorry"-someone

"gwenchana,"

"apa kau murid baru. Selama aku bersekolah disini aku belum pernah melihatmu"

"iya, aku murid baru disini. Kemarin aku baru masuk kesini"

"aaa, pantas aku tidak pernah milihat mu. Perkenalkan namaku Song Mino kelas XI IPA 1, kau bisa memanggilku mino" sambil menjabat tangan ku.

"aku kim jennie, kau bisa memanggilku jennie. Dari kelas XI Bahasa 1" ucap ku sambil membalas uluran tangan dari nya.

Jennie POV end

Author POV

"cantik" gumam mino tentu saja tak di dengar oleh jennie.

"apa?" tanya jennie karena tidak dengar gumaman mino.

"ah tidak. Kalau begitu aku pergi dulu jennie-ssi. Ku harap kita akan bertemu lagi. Dan ku yakin itu" pamit mino.

"kenapa begitu?" tanya jennie.

Mino tidak menjawab dan pergi begitu saja sambil melambaikan tangan ke arah jennie. Jennie pun membalasnya.

Setelah mino menghilang jennie melanjutkan langkahnya kembali menuju kelas.

Kini ia sudah berada di depan kelas XI Bahasa 1. Yang merupakan kelasnya. Tak perlu memikir panjang jennie pun masuk kedalam. Sepi. Karena masih sangat pagi. Hanya ada dua anak yang berada di kelasnya saat ini. Ia dan es balok jisoo, teman sebangkunya.

Jisoo terlihat sedang sibuk dengan novel nya. Ia sepertinya tidak menyadari jika jennie sudah berada di samping nya. Sampai suara dehemman mengalihkan pandangan jisoo.

Jisoo hanya menatap jennie sekilas dan fokus kembali pada novelnya.

Jennie POV

Aku melihat jisoo sedang sibuk dengan novelnya. Aku merasa bosan jika hanya dikelas seperti ini. Aku pun mengeluarkan ponselku dari kantong seragamku dan memainkannya.

Hening.

Itu yang terjadi dikelas ku ini. Sampai satu persatu murid memasuki kelas. Bel masuk pun berbunyi.

Jennie POV end

Author POV

Ternyata hari ini ada rapat mendadak yang sedang di laksanakan oleh para guru. Semua murid bersuka cita karena jam kosong.

Jennie menyibukkan dirinya dengan ponselnya sedangkan berbeda dengan jisoo. Ia menyibukkan diri dengan mempelajari buku bukunya.

"ah bosan sekali aku" gumam jennie sambil memasukkan ponsel nya kembali ke kantong.

Jisoo bangkit dari duduknya. Jennie melihat itu tentunya. Dan berniat menyusulnya sebelum jisoo pergi terlalu jauh. Jennie menyamakan langkah nya dengan jisoo. Sekarang jennie dan jisoo berjalan beriringan entah mau kemana, jennie bingung.

"kau mau kemana jisoo? Aku ikut dengan mu" suara jennie memecah keheningan.

"perpusatakaan" jawab jisoo singkat.

Jennie berfikir, pasti akan membosankan bagi nya, tapi kenapa tidak dicoba dulu? Baiklah aku akan ikut dengan nya-batin jennie.

"aku akan ikut dengan mu" ucap jennie.

Jisoo tak bergeming.

Mereka sudah sampai di perpustakaan. Hening. Semua fokus pada bacaannya masing masing. Jisoo pergi ke rak bagian novel. Ia sangat senang jika membaca, apalagi membaca novel. Ia memilih milih novel. Ada banyak novel yang tersusun rapi. Jennie sedari tadi hanya mengekor di belakang jisoo. Ia juga sedikit melihat lihat novel yang tersusun rapi dan memilih novel yang akan dibacanya.

Setelah melihat lihat akhirnya jennie menemukan novel yang menarik menurutnya. Tapi sayang tubuh mungilnya tidak dapat menggapainya. Ia berniat meminta tolong pada jisoo yang masih sibuk memilih novel.

"jisoo, bisa tolong aku ambil kan novel itu?" tanya jennie pelan sambil menunjuk ke arah novel dirak atas.

Jisoo yang sedari tadi sibukpun menoleh pada jennie.

"eoh? Tapi tubuhku sama mungilnya dengan mu. Bahkan sepertinya tubuhku lebih kecil dari pada tubuhmu" tolak jisoo dengan wajah datarnya.

Jennie pun mendengus sebal. Membalikkan badannya dan ingin pergi meninggalkan perpustakaan. Tapi sebelum itu tangan jisoo menahan nya. Tanpa aba aba jisoo menggendong jennie agar jennie dapat meraih novelnya. Jennie membulatkan mata nya. Terkejut atas perilaku jisoo. Tak perlu menunggu lama, jennie pun mengambil novelnya.

Kini jennie dan jisoo sedang duduk di bangku yang sudah disediakan di perpustakaan. Kedua nya sibuk dengan bacaannya. Sampai jam pelajaran pertama habis baru mereka kembali ke kelas.

Di kelas XI Bahasa 1 ada mr. Choi guru sejarah yang sedang menjelaskan di depan kelas.

"baiklah anak anak, sebelum saya mengakhiri pelajaran hari ini saya akan memberikan tugas kelompok untuk kalian" ucap mr. Choi. "jadi tugas kelompok kalian adalah membuat...... Satu bangku harus mengumpulkan satu. Tidak ada yang tidak mengerjakan. Jika ada yang tidak mengerjakan, maka akan mendapat hukuman tidak mengikuti pelajaran saya selama seminggu dan tidak boleh mengikuti ujian. Baik saya akhiri pelajaran hari ini. Selamat siang" lanjut mr. Choi.

Tak lama setelah itu bel pulang berbunyi. Para siswa berhambur ke luar kelas.

"JISOO!!!"

T

bc..

🍭🍭🍭

Change [jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang