M🍭

2K 257 11
                                    

"aku.. Aku menyukai mu jisoo oppa!"

Tzuyu mengatakan dengan lantang dan tegas. Seakan dia berbicara sungguh sungguh dan ingin meyakinkan jisoo jika dia tak main main dengan ucapan nya itu.

Sedangkan jisoo dia tak percaya dengan apa yang di katakan tzuyu tadi. Mulut nya sedikit terbuka. Masih berusaha mencerna ucapan tzuyu barusan.

"a-apa yang kau.. katakan barusan tzuyu?" tanya nya ragu.

"apa ucapan ku tadi kurang jelas oppa?" tanya tzuyu memandang paras menawan jisoo.

Jisoo pun tak menjawab dan masih memasang wajah bodoh nya.

Tzuyu tanpa aba aba langsung berdiri dari kursi yang tadi dia duduki. "AKU MENYUKAI MU JISOO OPPA!!!" ucap nya dengan berteriak dan menekan kan nada bicara nya.

Saking keras nya suara tzuyu, membuat orang orang yang juga ada di situ langsung menatap mereka aneh. Jisoo yang menyadari tatapan orang di sekitarnya yang menatap aneh kepada mereka berdua pun langsung membungkuk meminta maaf karena telah mengganggu ketenangan sekitar taman. Setelah itu menarik tzuyu kembali agar duduk di sebelah nya.

"kau tak perlu berteriak seperti itu tzuyu"

"tapi aku ingin meyakinkan mu jika apa yang aku ucap kan tadi tidak main main, oppa" ucap tzuyu memandang jisoo sendu yang kini juga menatap nya.

Jisoo menghela nafasnya. Bingung harus bagai mana menanggapi tzuyu.
Ia sedikit menengadahkan kepalanya merasakan angin yang kembali menerpa wajah mulusnya.

"aku tidak menyangka jika kau bisa sampai menyukaiku. Tapi aku tidak bisa melarangnya. Semua orang berhak untuk mencintai dan di cintai. Menurut ku cinta tak bisa di buat main main. Cinta harus tulus dari hati. Tapi bukan berarti aku menganggap perasaan mu kepada ku hanya main main. Pasti kau juga tahu cinta tak bisa di paksakan memaksakan dan terpaksakan" jisoo mengambil jeda sejenak.

"kau berhak memilih, tzuyu. Kau berhak memilih yang jauh lebih baik dari pada aku. Banyak pria yang jauh lebih baik di luar sana melebihi diri ku. Kau wanita yang sungguh baik tzuyu. Kau tak pantas bersama ku. Aku hanya seorang pria biasa latar belakang ku tak jelas tidak ada yang tahu siapa orang tua ku. Dan maaf aku tidak bisa membalas perasaan mu. Aku sungguh menghargai perasaan mu tzuyu. Tapi sungguh aku tidak bisa membalas perasaan mu. Sudah ada seseorang yang baru mengisi hati kecil ku. Sekali lagi aku minta maaf" sebenarnya jisoo tak tega mengucap kan itu kepada tzuyu. Tapi mau bagaimana lagi, baru saja ada seseorang yang masuk ke hati nya menggantikan posisi joy yang sebelumnya.

Tzuyu menunduk kan kepalanya. Hati nya sakit mendengar ucapan jisoo tadi. Ia tak kuasa menahan air mata nya yang saat ini sudah tumpah membasahi pipi nya. Tapi mau bagaimana lagi jisoo sudah menolaknya secara baik baik malah. Seperti yang di katakan jisoo padanya tadi jika cinta tak bisa di paksakan memaksakan dan terpaksakan. Maka dari itu, meskipun tzuyu anak yang akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan yang dia inginkan tapi jika saat masalah hati ia tak bisa berkutik lagi.

Ia tak kuasa menahan air mata nya yang akhirnya jatuh juga. Kristal bening itu jatuh perlahan menelusuri pipi tzuyu yang sedang menunduk. Bahu nya naik turun. Ia tak bisa menahan isakan nya.

Jisoo yang melihat itu merasa iba dan menatap tzuyu yang berada di samping nya. Jisoo menarik tangan tzuyu dan merengkuh tubuh gadis itu kedalam pelukan hangat nya. Mengusap lembut punggung gadis yang ada di dekapannya. "maaf kan aku tzuyu" ucap jisoo yang merasa bersalah. Ia menangkup pipi tzuyu dan menghapus lembut air bening di pipinya.

Tzuyu yang mendengar permohonan maaf dari jisoo pun kembali menangis dengan deras. Jisoo kalang kabut di buatnya ia takut jika ada orang yang melihatnya dan di kira ia mengapa ngapa kan tzuyu. Jisoo kembali merengkuh tubuh mungil gadis itu dan mengusap ngusap punggung nya kembali sampai gadis itu merasa sudah tenang.

"kau bisa menganggap ku oppa mau, tzuyu. Kita bisa saling menyayangi sebagai adik dan kakak" jisoo kembali memberi pengertian kepada tzuyu yang masih ada di dekapannya.

Tzuyu mendongak kan kepalanya menatap jisoo yang juga sedang menatap dirinya. Ia melonggarkan pelukan di antara mereka dan menatap lekat lekat mata coklat dihadapannya. Begitu pun juga jisoo.

"oppa?!" panggil tzuyu dengan suara parau nya.

"hmmm?"

"apa aku boleh meminta sesuatu kepada mu? Sebelum aku memendam dalam dalam perasaan ini meskipun aku tahu itu sangat sulit"

"katakan saja tzuyu"

"cium aku oppa"

Permintaan tzuyu sedikit membuatnya terkejut. Terlebih lagi sekarang tzuyu sudah memejamkan matanya. Tak perlu menunggu lama lama jisoo pun langsung mendekatkan wajah nya pada wajah tzuyu. Hingga jarak wajah mereka hanya terpaut beberapa centi saja. Dan....

"Chup~"



































Jisoo mengecup dahi tzuyu cukup lama. Tak terasa ia juga sudah memejamkan mata nya karena terbawa suasana. Tak berselang cukup lama akhirnya jisoo menjauhkan bibir nya dari dahi tzuyu. Merasa jisoo sudah mengakhiri ciumannya tzuyu pun ikut membuka mata nya.

Jisoo tersenyum dan membuat tzuyu ikut tersenyum juga. "apa kau mau es krim?" tanya jisoo dan dijawab anggukan semangat oleh tzuyu. Membuat jisoo gemas dan mengusap asal pucuk kepala tzuyu membuat sang empunya rambut mengerucutkan bibirnya sebal dan kembali menata rambutnya agar terlihat rapi kembali. Jisoo hanya menggelengkan kepala nya saja sembari tersenyum kecil.

"yaudah, oppa beli dulu ya. Kamu tunggu disini. Jangan kemana mana" ucap jisoo sambil beranjak dari duduk nya. Tzuyu hanya mengangguk patut.

Jisoo meninggalkan tzuyu yang duduk di bangku taman untuk membeli es krim di kedai yang agak jauh juga dari tempat duduk mereka tadi.

Jisoo berjalan kembali ke arah tzuyu yang menunggu nya setelah ia mendapatkan es krim nya. Tapi  baru  beberapa langkah ia berjalan langkahnya terhenti karena pemandangan yang kurang mengenakkan untuk ia pandang.

Jisoo melihat jennie tengah bersama mino sedang bermesra mesraan di sebuah bangku taman yang terpaut beberapa meter dari tempat ia berdiri.

Jisoo berjalan kearah mereka berdua dengan penuh amarah. Ia pun tidak tahu kenapa ia bisa marah melihat mereka yang lebih terlihat seperti sepasang kekasih dari pada sepasang teman.
Nafasnya memburu bahu nya naik turun tak beraturan seperti orang yang tengah kesetanan. Mata nya menajam seperti ingin mengeluarkan api.

"JENNIE!!"
























Tbc...
🍭🍭🍭



Semakin ngawur cerita gw😫

Change [jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang