S🍭

2.2K 297 11
                                    

Suara alarm sudah berdering sejak tadi. Namun nyatanya tak membangunkan sosok yang masih terlelap dalam bunga tidur nya. Tak berselang lama erangan terdengar dari gadis tersebut. Mata kucing nya mengerjap beberapa kali. Terasa berat dan lengket untuk dibuka.

Setelah berhasil mengumpulkan nyawa, ia meraih ponselnya diatas nakas samping tempat tidurnya. Menscroll pesan pesan yang masuk yang menurutnya tidak terlalu penting itu. Setelah itu ia berencana untuk memberi pesan pada seseorang. Seulas senyum nampak pada bibir mungil nya ketika membaca tulisan online. Tanpa menunggu lama ia segera mengirim pesan nya,

Chicoo😋😚

Good morning!🤗
Jemput aku ya!?
Please🙏

Hmm,

Jawab yang bener dong, sayang😂

😑

Hehe
Jadi gimana? Jemput ya

Iya

Dengan semangat ia langsung turun dari kasur dan menaruh ponsel nya ketempatnya kembali. Setelah itu masuk kekamar mandi sambil membawa handuk putihnya. Sedari tadi senyum tak pernah luntur dari bibirnya karena pesan yang dikirim jisoo kepadanya. Tak berselang lama ia pun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya melilit tubuk mungilnya.

Setelah ia berpakaian rapi dengan seragamnya dan tak lupa ia harus berdandan secantik mungkin pagi ini. Keluar dari kamar dengan senyuman manis nya. "good morning, eonnie!!" teriaknya kepada sang kakak yang sudah berada di meja makan menyiapkan sarapan untuk mereka.

"jennie! Jangan teriak teriak. Ini bukan dihutan" ucap irene mengehentikan aktivitas nya sejenak meladeni adik bontotnya itu yang entah mengapa sejak tadi seperti seseorang yang baru saja mendapat lotre.

"hehehe"

"pagi pagi udah senyam senyum ga jelas kaya orang gila aja" ledek irene.

Jennie tak menggubris ucapan kakak nya itu. Ia malah melebarkan senyuman nya dan mengambil duduk di kursi depan kakak nya. Irene melihat adiknya dengan tatapan aneh. Ia merasa adik nya sudah tidak waras dan harus dibawa kerumah sakit segera. Pembantu rumah tangga yang bekarja dirumah mereka hanya melihat dan menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat tingkah kakak beradik itu.

Jennie mengambil sepotong roti yang sudah diolesi selai oleh kakak nya diatas  piring dan segera memakan nya secepat mungkin takut jisoo nanti menunggu. Saking terburu burunya ia memakan rotinya membuat jennie tersedak. Irene menyodorkan segelas susu kepada adik nya yang sedang tersedak didepannya itu dengan raut muka heran karena melihat jennie makan dengan terburu buru sampai tersedak.

"pelan pelan dong makan nya. Sampai tersedak gini kan" ucap irene sedangkan jennie hanya nyengir kuda tidak jelas. "kenapa sih buru buru makan nya?" tanya irene.

"ga kenapa napa kok. Takut telat" ucap jennie. "yaudah ya eon aku berangkat dulu, bye" pamit jennie kemudian berlarian keluar rumah.

Sekali lagi irene hanya menatap heran adiknya karena alasan tidak masuk akal yang diberikan oleh jennie yang sedang berlarian keluar rumah. Padahal jam masuk sekolah jennie masih satu jam lagi.

"hai" sapa jennie kepada jisoo yang baru saja sampai didepan rumahnya.

"hai" balas jisoo sambil tersenyum tipis.

Change [jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang