V🍭

4.2K 298 43
                                    

Jisoo pov

Kubuka mataku perlahan. Kepalaku benar benar terasa pusing. Aku mengerjab kan mata ku beberapa kali untuk memfokuskan pandanganku yang terasa kabur.

Aku melihat dinding ruangan yang aku tempati ini berwarna putih. Seketika pikiran ku tertuju pada kejadian beberapa jam lalu saat pertandingan basket. Aku hanya ingat ketika teman teman se team ku membawa ku kerumah sakit. Tapi setelah itu aku tidak mengingat nya sama sekali.

Aku ingin beranjak dari tidurku, tapi aku merasakan kaki ku sebelah sulit untuk digerak kan. Bahkan untuk mengangkat nya saja sangat sulit.

Aku tersadar kalau ada seseorang disampingku sedang tertidur dengan pulasnya. Kulihat matanya sembab, sepertinya habis menangis. Saking pulasnya aku tidak sampai hati membangun kan nya. Tapi perutku meminta diisi terakhir diisi sebelum pertandingan basket tadi.

Aku melihat ada senampan makanan diatas nakas samping tempat tidurku. Aku mencoba meraihnya. Tapi sepertinya pergerak ku mengganggu tidur pulas wanita disampingku.

Dia mengerjapkan mata kucingnya dengan lucu. Mengangkat kepalanya tak lagi bersandar pada tempat tidur. Merenggangkan badannya yang sepertinya pegal karena tidur sambil terduduk. Merapikan rambutnya yang sedikit kusut dan akhirnya memfokuskan pandangan nya pada ku.

Keningku berkerut bingung. Entah ada apa wajah ku atau ada apa dengan diriku. Tiba tiba ketika wanita itu melihat ku, matanya langsung berkaca kaca ingin menangis.

"jen? Ada apa?" tanya ku. "kenapa kau menangis?" lanjut ku.

Jisoo pov end.




Greb



"akhirnya kau hiks.. sadar juga hik.., jis" tersendat sendat karena dadanya terasa sesak akibat menangis.

Memeluk erat tubuh jisoo yang kebingungan dengan perlakuan jennie. Kenapa harus menangis(?).

"hei, aku tidak apa apa. Kaki ku yang sakit kenapa kau yang nangis sih, jen?" terkekeh pelan sambil mendorong lembut bahu jennie agar ia dapat melihat wajah wanita yang kini menangis karena dirinya(?).

Jennie sedikit mengatur nafas nya agar tidak tersendat sendat lagi. Sedikit tersentak ketika tangan jisoo mengusap air mata nya yang keluar deras sedari tadi. "apa kau tidak apa apa? Kau sangat lama sekali pingsan nya. Apakah kaki mu sakit? Apa bisa digerak kan? Kau tak lapar?" tanya jennie beruntun terlihat raut wajah khawatir membuat jisoo menggelengkan kepala sambil tersenyum gemas pada wanita bermata kucing ini.

"aku bingung kau banyak sekali bertanya" ucap jisoo membuat jennie tertunduk malu. "aku tidak apa apa. Kaki ku sedikit nyeri. Sangat sulit untuk digerakkan. Aku sangat lapar makanya aku terbangun"  sedikit terkekeh diakhir kalimat.

"baiklah aku suapi, nde?" tanpa aba aba jennie bangun dari duduknya tetapi tangan nya sudah dicegah oleh jisoo.

Menggeleng pelan membuat jennie terduduk kembali dikursinya semula.

"sebenarnya ada apa dengan kaki ku, jen?" tanya jisoo.

"sebenarnya tulang kering mu patah, jis. Makanya sulit digerakkan. Dan jangan terlalu sering digerakkan ketika masih sakit" jelas jennie.

"huftttt" menghela nafas berat. Tandanya ia akan sulit melakukan kegiatan keseharian nya setelah ini.

"kapan aku sembuh?" tanya jisoo pada jennie yang dari tadi memandanginya terus.

"kata dokter sekitar dua bulan" jewaban jennie membuat jisoo kembali menghela nafas.

"kau lapar kan, jis? Aku suapi ya" jennie beranjak dari duduknya untuk mengambil nampan berisi makanan yang berada di sisi ranjang jisoo. "sudah lah aku bisa sendiri. Lagipula kan kaki ku yang sakit, jadi aku masih bisa makan sendiri tanpa perlu disuapi, jen" kata jisoo membuat jennie menghela nafas.

"tidak boleh membantah. Aku akan menyuapi mu sampai makanan ini habis" kata jennie mutlak tidak bisa dibantah.

Akhirnya jennie pun menyuapi jisoo makan sampai habis.

Jam menunjukkan pukul 18:00. Jisoo sudah mandi dibantu oleh jennie tadi. Tentu tidak untuk mengganti celana, jisoo harus berjalan ke kamar mandi sambil dipapah oleh jennie untuk berganti celana. Jennie pun juga sudah mandi.

"kau tak pulang, jen?" tanya jisoo merasa tidak enak karena sejak siang tadi menemaninya disini.

"tidak" jawab jennie singkat.

"kemana yang lain?" tanya jisoo mengangkat satu alisnya. "siapa?" tanya balik jennie karena tidak mengerti siapa yang jennie maksud.

"teman teman se team ku" jelas jisoo membuat jennie mengangguk mengerti.

"mereka pulang ke rumah masing masing. Tapi kata mereka akan kembali malam nanti. Mungkin setelah ini mereka datang" jelas jennie membuat jisoo mengangguk mengerti.













Tbc🍭



















Segini dulu ya guys besok besok author perpanjang(sedikit tapi) ✌️😀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Change [jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang