Sudah seminggu setelah kejadian dicafe hari itu. Kini jisoo dibuat panik oleh kabar bahwa sahabatnya yaitu joy telah mengalami kecelakaan parah.
Kakinya tidak berhenti mondar mandir didepan pintu ruang oprasi semenjak 2 jam yang lalu. Mulutnya tidak berhenti berkomat kamit berdoa agar sahabatnya itu selamat. Pikirannya pun kocar kacir kemana mana. Takut jika ia kehilangan kembali orang yang dia sayang.
Keluarga joy sekarang tidak ada. Orang tua nya sedang melakukan perjalanan bisnis diluar negri jadi hanya jisoo lah yang menjaga joy.
Langkahnya berhenti ketika melihat lampu oprasi berubah menjadi warna hijau itu tandanya oprasi telah usai. Dan keluarlah seorang dokter yang menangani joy.
"dok bagaimana keadaan joyie ku? Pasti dia baik baik sajakan dok? Lukanya tidak terlalu parah kan dok?" jisoo langsung menghujami dokter tersebut banyak pertanyaan.
"sebelum saya memberi tahu kabar pasien kalau boleh tau dimana keluarga pasien? Dan siapa anda" dokter tersebut balik menanyai jisoo.
"saya kekasih nya dok. Orang tua pasien sedang melakukan perjalanan bisnis keluar negri". Dokter itu menghela nafas berat seperti sangat susah menyampaikan berita ini kepada jisoo. "maafkan kami, kami berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan pasien tapi pasien terlalu lama dibawa kerumah sakit jadi kami kehilangan kesempatan untuk menyelamatkannya" ujar dokter tersebut membuat jisoo terbelalak tak percaya. Kaki nya lemas tak bisa lagi menopang tubuhnya hingga jisoo merosot kelantai begitu saja. Tangisnya pecah. Dokter tadipun meninggalkan jisoo sendirian yang masih lunglai tak berdaya. Ia merasa kehilangan separuh hidup nya untuk kedua kalinya.Jisoo menghapus air matanya secara kasar. "dasar lelaki brengsek!!! . Disaat kekasihnya mengalami kecelakaan pun dia tidak ada!!!. Bajingan kau!!!" umpat jisoo berteriak tidak jelas mengabaikan tatapan aneh orang orang yang melihatnya.
Flashback off~
.
Bel istirahat tiba. Jisoo tidak pergi kekantin melainkan menunggu hoobae nya yang akan melakukan bimbingan hari ini. Setelah menunggu sebentar akhirnya yang di tunggu tunggu pun datang.
"maaf sunbae membuatmu menunggu, kau kan tau kelas ku dan kelasmu tidak dekat" ujar tzuyu meminta maaf.
"hmm" singkat jisoo.
"sunbae aku membuatkan mu roti isi. Ini.. " sambil memberi kotak bekal kepada jisoo. Jisoo pun menerimanya.
"baiklah ayo kita mulai bimbingannya" ucap jisoo datar.
"hmm" balas tzuyu singkat namun sangat bersemangat.Jisoo pun membimbing tzuyu sambil memakan roti isi pemberian darinya. Tzuyu sangat senang karena jisoo memakan pemberian darinya.
.
Kini jennie sedang dikantin bersama kedua temannya, rose dan lisa.
"jennie-ah, seperti nya akhir akhir ini kau sedang di dekati oleh mino?" tanya lisa tiba tiba.
"benarkah? Aku rasa tidak" balas jennie.
"aish kau ini apa tidak peka sama sekali eoh?" tanya lisa sekali lagi. Sedangkan rose hanya menyimak pembicaraan kedua sahabatnya itu sambil melahap ramen didepannya.
"bukan begitu. Kalau mino sedang mendekati ku bagus dong itu tandanya aku masih laku tidak seperti dia yang bisa nya makan terus" ujar jennie dengan percaya dirinya sambil menunjuk kearah rose yang masih sibuk dengan ramennya.
Seketika rose menghentikan kegiatan memakan ramennya dan langsung menoyor kepala jennie sampai jennie sedikit terhuyung kebelakang. "enak saja kau berbicara jennie-ah. Apa kau tau chanyeol dari kelas sebelah eoh? Dia itu tergila gila padaku bodoh asal kau tau saja!"
Jennie hanya mencibir saja mendengar ucapan rose barusan sedangkan lisa dia hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat kelakuan kedua sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change [jensoo]
Romance"Sejak bertemu dengannya perlahan lahan hidup ku berubah. Aku merasa nyaman di dekatnya. Jika sebelumnya hati ku sedingin es, sekarang menjadi menghangat. Ku harap akan selamanya seperti itu" - kjs Pertama tama sih ngebosenin ya, tapi lama lama jug...