N🍭

2K 266 12
                                    

Saat ini jennie dan mino sedang berkencan di taman kota yang sepi hanya ada beberapa orang di sana termasuk mereka berdua. Mereka bercanda dan mengobrol bersama. Sesekali jennie tertawa karena lelucon mino.

"wkwkwk emang iya?" tanya jennie.

"iya, sumpah ga bohong" ucap mino sambil tangannya membentuk huruf v.

"wkwkwk"

Kembali hening. Tangan mino meraih tangan jennie dan menggenggamnya erat. Mino mencium tangan jennie yang ada di genggamannya dan membuat pipi jennie memanas karena ulahnya.

"i love you" ucap mino. Jennie hanya tersenyum menampilkan gummy smile nya.

"jen"

"hmm"

"kalo misalnya jisoo atau yang lain ngomongin yang engga engga tentang aku kamu jangan percaya ya"

"kenapa emangnya?" tanya jennie penasaran.

"mereka selalu nuduh aku yang engga engga. Ngomong aku play boy lah apa lah pokok nya kamu jangan percaya ya"

"hmm" jennie mengangguk mengiyakan.

"aku percaya kok sama kamu. Lagian mereka ngomong gitu juga ga tau tentang kamu. Aku yakin kamu ga kayak yang mereka semua omongin" lanjutnya.

Mino pun langsung memeluk jennie. Ia tersenyum penuh arti saat memeluk jennie. Entah apa maksudnya.

"MINO!!!"
(Sorry guys seharusnya di chap sebelum nya jisoo manggil mino bukan jennie)

Teriakan seseorang itu membuat pelukan keduanya terlepas.

Mereka menoleh pada sumber suara dan mendapati seseorang yang cukup familiar bagi mereka sedang berjalan dengan wajah memerah padam. "jisoo?" gumam jennie sedikit kaget. Sedangkan mino yang duduk disamping jennie hanya menampilkan smirk meremehkan nya.

Jisoo datang kehadapan mino. Menarik kerah baju mino. Dan melayangkan pukulan di pipi kanan mino dengan keras.

Dugh~

Mino memegang pipi nya yang panas akibat pukulan dari jisoo yang cukup membuatnya sedikit oleng kebelakang. Sedangkan jisoo wajah nya kembali dingin seperti semula seakan kemarahannya tadi sudah menghilang karena berhasil memukul mino dengan keras.

Jennie? Dia sangat terkejut. Bagaimana bisa tiba tiba pacarnya dipukul dengan keras oleh teman sebangku nya itu.

Saat jisoo ingin melayangkan kembali pukulannya pada mino ia dihentikan oleh suara melengking jennie.

"STOP JISOO!!" pekik jennie murka ia tak mengerti apa maksud jisoo.

Jennie pun menarik lengan jisoo sedikit menjauh dari mino. Di tatap nya dalam dalam mata coklat pekat dihadapan nya ini.

"apa maksudmu memukuli mino seperti itu?!" tanya jennie mencoba meredakan amarahnya.

"aku hanya ingin melindungi mu saja" balas jisoo dingin.

"untuk apa kau melindungi ku?! Kau melindungi ku dari siapa?! Mino?! Iya, ha?" sarkas jennie.

"untuk apa kau melindungi ku dari mino? Mino orang baik. Tau apa kau tentang dia? Kau hanya melihat buku dari sampulnya saja kau tidak melihat dalam buku itu" lanjutnya.

"aku lebih tau tentang mino melebihi mu, jen. Aku sudah mengenal mino lebih dulu dari pada kau. Aku tak ingin ada wanita lagi yang berhasil dipermainkan olehnya. Apa kau tahu? Dia seorang most wanted. Dia play boy dan parah nya lagi, dia sering memperk-"

Plak~

Perkataan jisoo terpotong karena sebuah tamparan keras mengenai pipinya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan wanita bermata kucing di depannya. Sedangkan mino ia kembali menampilakn seringai penuh kemenangannya di belakang duduk menyilangkan kaki.

"cukup jisoo kau tak berhak mengatakan itu tentang mino. Kenapa kau ingin merusak hubungan ku dengan mino? Kau memiliki dendam kepada kami atau bagaimana? Sekarang pergilah dari sini. Atau jika tidak aku akan melayangkan tamparan yang lebih keras lagi pada pipi mu" geram jennie. Ia tak tahu jalan pemikiran jisoo yang menurut nya sungguh aneh.

"lihat lah nanti jen" ia kemudian pergi meninggal kan jennie yang marah kepadanya.

Jisoo kembali ke kursi taman tempat tzuyu menunggu dirinya tadi.

"kenapa lama, oppa? Dimana es krim nya?" tanya tzuyu ketika jisoo sudah sampai di depannya.

"ayo kita pulang juw" bukan nya menjawab jisoo malah mengajak tzuyu pulang.

Ia berjalan duluan didepan sedangkan tzuyu mengikutinya dari belakang.

'ada apa dengan jisoo oppa' - tzuyu.

.

Sudah seminggu sejak kejadian ditaman waktu itu. Dan hubungan jisoo dan jennie tentu tidak baik baik saja. Bahkan jennie tidak mau satu bangku bersama jisoo dan lebih memilih pindah tempat jauh dari bangku jisoo.

Jennie yang selalu bersikap hangat pada jisoo pun kini berubah. Sikap hangat nya hilang seketika berganti dingin yang selalu di perlihatkan nya kepada jisoo. Sebenarnya jisoo sangat tidak suka berada di keadaan seperti ini. Ia tak terbiasa dengan sifat dingin jennie. Ia lebih sering melihat sifat hangat jennie dari pada dinginnya. Tapi mau bagaimana lagi jisoo tidak ingin bertindak jauh lagi ia tak mau di cap sebagai perusak hubungan orang lain. Jisoo ingin jennie tahu sendiri sifat mino yang sebenarnya maka dari itu ia membiarkan dulu hubungan mereka berlanjut.

Hari ini guru bahasa mereka menyuruh mereka membaca buku di perpustakaan sekolah. Kemudian mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Murid murid dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok satu membaca di sebelah utara dan kelompok dua di barat. Sepertinya kali ini jennie belum beruntung. Ia satu kelompok bersama jisoo. Sebenarnya ia ingin protes tapi niat protes nya ia urungkan karena mengingat guru bahasa mereka adalah guru killer yang paling ditakuti seantero sekolah.

Kini jennie sedang membaca di antara rak rak buku yang berjejer rapi disana. Sepertinya ia nampak fokus pada buku yang ia baca sampai sampai ia tak memperdulikan keadaan disekitarnya. Bahkan saat ini ada sebuah kotak berisi buku buku diatas rak yang akan jatuh keatas kepala nya pun ia tak tahu. Dan akhirnya kotak berisi buku buku itu pun jatuh mengenai kepala.

Bruk~

Namun sepertinya keberuntungan kali ini berpihak padanya. Ia terselamatkan dari hantaman buku buku yang jatuh dari atas rak karena ia didorong oleh seseorang dari arah belakang. Karena dorongan itu pun kini lutut nya agak sedikit memar. Tapi tentu tidak sesakit apa yang dirasakan oleh orang yang menyelamatkan nya tadi. Orang tersebut malah yang terkena buku buku yang berjatuhan dari atas.

Karena kejadian itu pula kini perhatian para siswa siswa yang tadi sibuk pada bacaan masing masing malah teralihkan pada suara berisik yang timbul karena buku yang berjatuhan tadi.

Seorang siswa pun membantu temannya yang sedang tertimpa buku dan ingin berdiri namun kesusahan karena buku buku nya lumayan tebal dan banyak.

"kau tak apa, jis?" tanya siswa itu kepada temannya.

Jisoo hanya menggelengkan kepalanya sambil membersihkan debu debu yang menempel pada seragamnya. Ya, yang menyelamatkan jennie tadi adalah orang yang di bencinya saat ini. Ia adalah jisoo si es batu berjalan.

Jennie pun menatap sinis kepada jisoo dan berjalan melewati nya berniat untuk pergi. Tapi sebelum ia pergi jennie berhenti di sebelah jisoo dan membisikan sesuatu kepadanya.

"jangan jadi pahlawan kesiangan, bitch" bisik nya sedikit berdecih. Kemudian keluar pergi dari perpustakaan.






























🍭🍭🍭
Tbc...

Change [jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang