Berandai, Imajinasi dan Angan

20 0 0
                                    

     Tidak lupa, kuucapkan selamat pagi pada harapan yang mulai pupus, impian menjadi pasangan hingga tua berayun lenyap disapu angin.

     Dahulu saya terbangun oleh dering handphone, sekarang terbangun dikarenakan deringnya tak kunjung terdengar. Sering juga lupa kukunci kamar, kebiasaan dengan datangnya engkau hanya untuk mengantar sarapan.

Ohh tidak, saya ingin kondisi itu kembali. Itu saja, tak lain, sebab pergimu mengganggu rutinitas dan kebiasaan yang kau tanam.


"Wajar saja menginginkan sesuatu yang hilang kembali, kurasa manusia normal seperti itu."

Kisah Yang Selesai Serta Kenang Menolak UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang