Renggang Yang Mulai Merenggut

55 1 0
                                    


Kisah baru saja menemui titik terang, saya dan kamu baru saja menjadi kita.
Bulan ini november, hujan juga mulai menghampiri halaman, yang kita hias warna warninya tanaman, menyejukkan, seperti rautmu, duniaku terasa lengkap, dan tidak kurang sedikitpun, tuhan begitu bijak merangkai nikmat.

Sesekali kau menepis daun yang sudah mulai layu, "Lihat" katamu, "kasian dia, tanah begitu kejam kepadanya" saya terperangah, mencoba terjemahkan kata katamu, sekian, saya tidak ingin lagi menerka pikiranmu, dan teka teki hidup tanpa jawaban.

Kemudian, hanya duduk berdua lagi bergandeng.
"Tetap disini ya" bisikmu dalam pelukku. Kita yang sudah sama sama dewasa, lupa bahwa ego bukanlah penyelesaian, seringkali akhir dari pertemuan, kita adalah kerancuan.
Namun, tidak butuh lama kita bermusuhan, sekejap saja sudah berbaikan.

Menurutku kamu adalah terlambat yang disengaja oleh sang pencipta.
Kemarin tentang patahku yang sudah berkali kali hingga enggan membuka hati, kau datang. Sama seperti doa doaku sebelumnya, yang kusemogakan juga tak lebih juga tak kurang, kuceritakan kau pada tuhanku di akhir sujudku, tentang seorang wanita yang hadir hari ini.
Aku senang, entahlah, semua terjadi begitu saja.
Mungkin sunyiku sudah kembali bersuara. Ia tak lagi terdekap di ruang kosong, berkat hadirmu barang kali.
Teruntuk yang hadir baru saja, jangan jadi patah. Jadilah kisah yang tak akan berakhir resah.
Kepadamu, kuucapkan selamat datang. Mari kita rayakan malam sebelum tidur sebagai penutup tirai untuk dimulainya mimpi bahagia.

Saya dipaksa dan saya suka, berada dizona ternyaman. Terima kasih, ternyata hati ini masih berfungsi dengan baik.
"Saya mencintai kamu" menurut saya itu adalah uraian yang lengkap, kau jangan bertanya.

Hari demi hari, entah saya mulai jenuh atau kau yang ingin rutinitas baru. Kita mulai mencari pelampiasan lain. Saya sudah mulai akrab dengan wanita lain dan kau juga berpura sibuk dengan rutinitas kuliah.


"Sesekali ingat, saya dulu memperjuangkanmu, tapi saya lupa, dengan kegigihan untuk mendapatkanmu, walau sekedar kata selamat pagi darimu, itu sudah cukup."

Kisah Yang Selesai Serta Kenang Menolak UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang