tiga🐼

134 13 0
                                    

Hay

Hay

Hay

Happy reading

Enjoy😊

"Apa kita pernah bertemu???" tanya Lenora pada Dellon

Dellon tidak menjawab sedikit pun, dia sedikit melirik Lenora, lalu mengalihkan pandangannya tak menggubris sedikit pun Lenora yang sedang menunggu jawaban darinya.

"Lo nanya apa ma king of sleep itu?" tanya Achacia "Dia gak bakalan jawab, dia tuh sangat menghemat suaranya" bisik Achacia.

Dellon mendengar dirinya sedang di bicarakan tapi dia tetap cuek saja.

Di sekolah memang Dellon terkenal sangat pendiam dia sangat jarang berbicara pada siapa pun selain dengan sepupunya Galang dan Gilang.

Dia menolak bicara pada siapa pun terkecuali dalam keadaan tertentu misalnya bicara dengan guru saat gurunya bertanya, atau pada ibu kantin saat membeli makanan, pada penjaga perpustakaan saat meminjam buku dan pada  tukang parkir sekolah saat dia terlambat masuk kelas.

"Pak tolong parkir, saya terlambat" dia melempar kunci motornya dan menyelipkan rupiah di kantong baju bapak tukang parkir.

Hanya itu saja selain itu dia JARANG BICARA

Setelah selesai mata pelajaran les istirahat pun tiba.

Galang mendekati Calista.

"Beb gue gak bisa memanin Bebeb ke kantin, aku harus ngantar Lenora keliling sekolah."

"Langsung hafal ya nama dia."ujar Calista cuek plus jutek.

"Namanya juga teman sekelas Ta, ya harus ingat namanya dong ..." jawab Galang.

"Yaudah jangan lama-lama kelilingnya, awas kalo macem- macem." kata Calista memperingatkan cowoknya.

" Ia... Ia."

Begitulah nasib orang yang memilih untuk berpacaran. kebebasan mu, bukanlah milik mu. Miris ...

"Nah ... Kalau ini perpustakaan, lo bisa meminjam buku tapi ada batas waktunya, harus di kembalikan tepat waktu, kalau tidak lo bakal kenak denda." jelas Galang sang ketua kelas panutan pada Lenora

"Nah di sini taman, walau pun ini taman tapi di sini gak bisa berisik soalnya di sini banyak orang yang lagi belajar." jelas Galang lagi, Lenora sangat suka taman itu, bunga semua cantik terawat. banyak Gazebo juga tempat untuk belajar bareng, bentuk Gazebonya lucu- lucu, ada yang bentuk jamur, rumah panggung ukuran kecil, dan lain sebagainya.

"Kalau ini khusus untuk olahraga, yang ini lapangan basket, di ujung sana lapangan footsal,yang itu lapangan bulu tangkis, truz ada meja tenis dan di ujung sana masih banyak lapangan dan tempat bermain lainnya, Lo boleh langsung kesana kalau kita ada les olahraga hari ini kita gak bisa kunjungi semua Karana masih banyak yang harus aku tunjukan lagi." Lenora pun manggut-manggut.

"Kita minum dulu yuk." Ajak Galang

"Maaf gue buat kerongkongan lo kering." Ujar Lenora sedikit merasa bersalah.

"Ohh gak apa-apa dengan senang hati bisa bantuin lo supaya kenal dengan lingkungan sekolah."

Mereka menuju vending machine  mesin otomatis untuk membeli minuman.

"Gue bakal bayarin minuman lo." Kata Lenora

"Hmm ... Ok" jawab Galang sambil tersenyum.

Lenora memasukan uang logam kedalam dan dua minum bersoda pun keluar, Lenora mengambil minuman itu dan memberi pada Galang.

Lenora membuka minumannya dan menimum dengan cepat sebelum busa soda itu bercecer kelantai.

Lenora menyipitkan matanya saat merasakan sensasi soda yang terasa menggeliti lidahnya.

"Akh ..."

Galang tertawa melihat ekspresi Lenora, Lenora pun ikut tertawa.

"Jadi benar selama ini lo homeschooling?" tanya Galang tiba-tiba.

"Ia benar, tapi gue menjadi tertarik dengan kehidupan sekolah formal, kalau nonton cerita anak sekolahan di film buat gue jadi kepengen, merasakan keseruan anak sekolahan." jelas Lenora

"Tapi gak semua seindah yang lo lihat di dunia maya, dunia nyata sekolah banyak pahit juga, seperti di hukum guru, dapat tugas menumpuk, di bully teman, di prank, di kucilkan, semua ada di sekolah dan kamu harus siap dengan itu semua." ujar Galang dengan dewasa membuat Lenora manggut-manggut.

Oww ketua kelas gue dewasa banget pasti dia juga pintar banget, Batin Lenora.

Pulang sekolah Lenora di jemput oleh Raka. Raka sengaja berdiri sambil bersandar di depan mobil Lamborgini miliknya.

Cowok tampan berambut sedikit gondrong dengan memaki kaos hitam celana jins koyak sana koyak sini, dan juga kaki panjangnya yang dia sengaja bersila membuat semua cewek- cewek satu sekolah yang bersiap untuk pulang memandang Raka terrrppesssonaaa,

"Neng cepat masuk mobil, saya mau jemput nyonya lagi." teriak seorang supir pada seorang cewek yang sedang asyik memandangin Raka,

"Ehh ... pake mata jalannya lo injak kaki gue." labrak seorang cewek pada cewek yang menabraknya karna matanya sedang dia pakai untuk mandang Raka.

"Gue mau lewat jangan berdiri di situ."

Rusuh. 

parkir sekolah jadi rusuh Karana Raka yang sedang sengaja tebar pesona.

Setelah melihat Lenora keluar dari dalam sekolah Raka melambaikan tangan pada Lenora agar adiknya bisa melihat kearahnya.

Mata yang tadi hanya tertuju pada Raka kini beralih kepada Lenora kali ini bukan tatapan kagum tapi tatapan sinis

"Itu siapa sih ..."

"Anak baru XI IPA1."

"Cowok itu pacarnya ya?"

"Iih genit masak baru hari pertama dia masuk cowoknya yang langsung jemput dia?"

"Siapa sih dia?"

"itu siapanya?"

Lenora menyadari dirinya sedang di bicarakan oleh semua anak yang berkumpul di parkiran, dia cepat-cepat masuk ke mobil sambil menutup wajahnya dengan rambut panjangnya.

Mobil Raka pun melaju ke jalan raya melihat wajah jutek adiknya dia pun bertanya

"Kamu kenapa?"

"Ihh Kak Raka kok gak nunggu aku dalan mobil aja??"

"Di mobil panas kali Len."

"ini AC hidup."

"punggung kakak pegal duduk terus."

"Ihh bilang aja mau tebar pesona sama kawan sekolahku" sungut Lenora

"Lenora malu ya kalau Kakak di lihatin kawan-kawan Lenora?"

"Bukan gitu ntar mereka kira Kakak pacarnya Lenora"

Raka mengacak-acak rambut adiknya

"Kamu ada-ada saja."

"Gimana hari pertamamu"

"Seru banget Kak sekolahnya aku suka yah walau pun masih Banyak teman teman yang belum friendly gitu tapi—"

Lenora pun mulai cerita pajang kali lebar, gak ada titik, koma pun gak ada. Cerita Lenora berlanjut sampai mereka sampai di rumah

Apa kabar Raka dia hanya pasrah mendengar adeknya berkicau seperti burung Nuri.

Tinggalkan vote dan komen ya gays😊😊

Because She's LenoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang