Lenora membantu bi Imah menyuci piring. "Kamu tau, kamu ada adalah orang pertama yang di bawa Dellon ke rumah." kata Bi Imah.
"Gak kok Bi, ini karena keadaan mendesak saja." Sahut Lenora sambil tersenyum.
"Bibi mengenal Dellon, dia tidak akan memperdulikan orang lain kalau orang itu tidak berarti baginya."
"Maksud Bibi?" tanya Lenora.
"Dellon adalah anak yang dingin, tapi dia punya kasih sayang dalam hatinya yang tidak dia perlihatkan pada siapa pun. Jadi kalau Dellon memperdulikanmu, berarti kamu bukan cuma teman biasa baginya." tutur Bi Imah.
"Ah gak kok Bi, kami cuma temanan gak lebih." Lenora jadi salah tingkah.
"Nak Lenora, Bibi harap kejadian di ruang makan tadi jangan sampai membuat kamu menjauh darinya, Dellon sangat membutuhkan seseorang yang bisa mengerti dia."
Lenora menghela nafas "Aku gak mengerti Bi, kenapa tiba-tiba Dellon mengamuk begitu, aku jadi bingung."
"Bibi gak tau apa Bibi harus cerita atau tidak tapi kamu juga harus tau supaya kejadian tadi tidak terulang lagi."
"Memang kenapa Bi?"
"Orang tua Dellon berpisah dan sekarang Dellon sangat membenci kedua orang tuanya, jadi dia tidak mau jika seorang pun menanyakan atau membicarakan kedua orang tuanya, karena bagi Dellon kedua orang tuanya sudah tidak ada lagi dan dia tidak membutuhkan mereka, Nak Lenora, banyak luka-luka batin yang sudah di alami Dellon jadi, Bibi harap kamu bisa membantunya untuk menyembuhkan luka itu, masuklah secara perlahan dalam ke hidupan Dellon, Bibi yakin seseorang bisa merubah hidupnya"
perasaan Lenora campur aduk mendengar penjelasan Bi Imah, pantas saja Tante Helda menanyakan banyak hal tentang Dellon gumam Lenora dalam hati.
"Sekarang kamu mengerti kenapa tadi Dellon tiba-tiba marah?"
Lenora menganggukan kepala.
Setelah Lenora membantu Bi Imah, Lenora kembali ke ruang tamu di sana Dellon sedang sedang bermain dengan Tania.
"Hei lo ternyata punya adik." kata Lenora.
Tania melihat Lenora dan langsung bersembunyi di belakang Dellon.
"Hei manis kenapa bersembunyi?" tanya Lenora.
Dellon menarik Tania perlahan dari belakangnya "Gak apa-apa dia teman kak
Dellon gak usah takut." kata Dellon pada Tania.Lenora mengamati Tania dan ada yang aneh di sana lalu dia menatap Dellon dengan tatapan bertanya.
"Lo cepat menyadari" Kata Dellon.
"Adek lo?"
"la dia tidak seperti anak pada umumnya, Tania penyandang autism." tutur Dellon.
Lenora langsung bungkam sekarang dia mulai mengerti arti diam Dellon selama ini, tarlalu banyak yang derita yang Dellon alami.
"Kenapa lo diam? Apa Tania terlihat menyedihkan?" tanya Dellon
"A ... Ah tidak, aku terkejut, kenapa bisa—" Lenora menggantung kata-katanya karena tidak tau lagi apa yang harus dia katakan.
tiba-tiba ponsel Lenora berdering, dia langsung mengambil ponselnya dari colokkan.
"Kamu di mana?" suara Raka terdengar panik.
"Aku lagi di rumah temanku." jawab Lenora.
"Teman? Dimana?"
"Gak jauh dari rumah kita." Balas Lenora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because She's Lenora
Teen FictionCaver by @cerren. #revisi Lenora bukanlah gadis sempurna seperti di cerita dongeng dan dia bukanlah gadis utusan dewa yang akan memulihkan perih yang ada di di hati Dellon Arlando tapi karna dia telah menyentuh hati Dellon yang telah lama beku, beku...