sebelas

111 11 0
                                    

Happy reading votmen tinggalin ya


Lenora masih berdiam diri di kamarnya, dia jadi tidak selera makan, karena dia masih memikirkan kejadian di sekolah tadi pagi.

Ternyata sekolah itu tidak seindah yang dia pikirkan selama ini. Keinginan terbesarnya untuk menikmati masa remajanya di lingkungan sekolah ternyata tidak seperti yang dia khayalkan selama ini.

Sekarang Lenora baru merasakan pahit, Sedih dan malu. Apalagi karena dia, Dellon jadi berkelahi dengan Johan dan teman-teman sekelasnya memandang sebelah mata kepadanya, seolah dialah penyebab kerusuhan itu terjadi.

Lenora masih ingat saat dia ke kantin, saat dia ketoilet, saat dia ke parkiran. Semua orang membicarakannya, mencibirkannya. Dalam seketika Lenora menjadi terkenal satu sekolaah.

"Ia, dia loh yang fotonya lagi viral"

"Anak baru itukan?"

"Anak kelas XI IPA 1"

"Ya ampun baru masuk sekolah udah buat ulah."

Begitu kata-kata yang didengarnya, membuat Lenora merasa tertekan. Sampai dia mulai putus asa mungkin tinggal di lingkungan sekolah bukanlah jalannya.

"Apa aku kembali Homeschooling saja?" pikir Lenora.

Karena pikiran Lenora sedang kalut dia memutuskan untuk bersepeda di sekitar kompleks rumahnya untuk sekedar menikmati udara dan langit sore.

Dia mengambil sepeda mininya dan meletakan botol minumnya di keranjang sepeda. Sambil mendengarkan musik dari Hands freenya, dia mengayuh sepeda dengan perlahan udara sangat segar sore itu

Lenora menghirup udara sebanyak-banyaknya berharap bersama hembusan nafasnya pengat hatinya di pun ikut pergi.

Kompleks perumahan mereka memang sangat luas dan asri tidak ada kendaraan yang lalu-lalang di sana dan tentu saja bebas dari polusi.

Lenora berhenti di taman bermain yang ada di tengah kompek perumahan itu, banyak Anak-anak yang sudah selesai mandi dan bermain disana di temani oleh orang tua mereka.

Lenora duduk di salah satu ayunan yang ada di situ. dia melihat anak-anak yang sedang bermain dan dia tersenyum melihat mereka, sejenak ingatannya kembali saat dia masih kecil walau hidupnya tidak seindah hidup anak-anak itu.

"Kamu ngapain di sini?" tanya seseorang yang berada di belakangnya.

Lenora menoleh melihat kebelakang. Dia membelalakkan matanya, dia sangat kaget. Kaget kenapa cowok itu bisa ada di sana?

"Dellon? kok lo bisa ada di sini?" tanya Lenora heran

Dellon duduk di ayunan di sebelah Lenora.

Sejenak mereka terdiam.

"Rumah lo dekat sini?" Tanya Lenora,

Dellon mengangguk pelan

"Oh." jawab Lenora dan mereka kembali diam.

"Apa itu mengganggu lo?" tanya Dellon 5 menit kemudian.

"Hah. A-apa?" kata Lenora bingung karena dia belum konek dengan maksud Dellon.

"Yang tadi terjadi di sekolah." kata Dellon sambil mantap Lenora

"Ohh ... Itu ... hmm .... yah begitulah, aku belum terbiasa dengan lingkungan sekolah lalu aku di hadapkan dengan situasi seperti ini, hal itu membuatku tertakan." ujar Lenora

Dellon masih tetap diam. sekarang dia memandang ke depan. Dia masih memilih kata-kata yang baik dan benar untuk menyahut Lenora.

Apakah dia masih di sana, batin Lenora dia kuatir Roh Dellon melayang-layang di atas permukaan air, sedangkan badan laki-laki itu masih di sampingnya.

Because She's LenoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang