13 | seviolet

1.4K 85 5
                                    

Pria itu asyik tertawa bersama yang lainnya. Siang ini di hari libur, Noah, Sean, Alden, dan Damar berkumpul di ruang tamu rumah milik Damar.

Dia seperti kembali ke masa mudanya dulu. Berkumpul di satu rumah, dan membicarakan tentang apapun yang pernah mereka alami. Bedanya sekarang ia lah yang paling dewasa di antara mereka.

"Om gak nyangka ternyata Noah abangnya Violet," ujar Damar.

"Iya, sama pa. Malah Sean sempet ngomongin kejelekan Violet sama dia, ternyata dia abangnya," timpal Sean membuat yang lainnya terkekeh.

"Tapi lo gak ada tampang bersalahnya sama sekali Se, waktu lo tahu kalau gue abangnya," balas Noah.

"Emang dia kan gitu, ngerasa paling bener," celetuk Alden yang langsung mendapat toyoran dari Sean.

"Denger-denger lo balikan lagi sama Althena?" Pertanyaan Noah itu membuat Damar dan Alden melongo.

Meskipun Sean tidak menampakkan ekspresi yang sama, tapi cowok itu tetap merasa kaget ketika Noah bisa berbicara seperti itu.

"Bener Se?" tanya Damar.

"Enggak," jawab Sean. "Lo kata siapa No?"

"Violet."

"Lah?"

"Kok dia bisa ngomong kayak gitu?"

Noah mengedikkan bahunya. "Dia cerita, ngeliat lo meluk Althena."

Cowok itu menyengir ketika Damar menatapnya tajam. "Sean gak macem-macem pa!"

"Althena nangis karena Sean, yaudah Sean peluk aja biar diam," papar cowok itu meyakinkan papanya agar tidak berpikir yang macam-macam.

"Tapi kamu pacaran lagi sama Althena?"

"Enggak papa!"

Damar terkekeh. "Papa lebih setuju kamu sama Violet," ujar pria itu.

"Gue juga Se. Daripada adik gue sama Venus, mending sama lo," timpal Noah.

"Kenapa jadi gue yang dipojokin!"

Semuanya tertawa melihat cowok itu kesal.

* * *

"Abang aku ada di rumah kamu?"

Sean mengangguk. "Dari tadi pagi, lagi ngobrol sama papa."

Ponselnya berdenting membuat cewek itu mengalihkan pandangannya, Sean pun ikut reflek. Cowok itu mengernyit ketika melihat sebuah notif di layar ponselnya.

"Dia siapa?"

Violet mengangkat kedua bahunya. "Gak usah dibahas lah, males."

"Siapa?" Pertanyaan itu masih terlontar.

Ia berdecak. "Ini temen lama, dari dulu juga gak deket."

"Cowok?"

"Menurut kamu?"

"Balas lah."

Violet menggeleng, raut wajahnya terlihat kesal. Bagaimana tidak? Ia benar-benar terganggu dengan pesan itu, ditambah lagi Sean memaksanya untuk membalas.

"Tuh dia telepon, angkat." Sean menyembunyikan senyumnya.

Cewek itu berdecak. Ia meletakkan ponselnya begitu saja, kemudian pergi meninggalkan Sean dan ponselnya. "Tuh angkat lah, buat kamu sekalian hapenya," celetuknya.

seviolet [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang