24 | seviolet

1.1K 83 30
                                    

"Pacar baru, motor baru, baju baru, smua baru!" seru Adnan dengan nada bernyanyi. Ia menggandeng tangan Shalma dan mengayunkan ke depan dan belakang.

"Adnan!" tegur Shalma ketika ia menyanyi semakin kencang. "Berisik!"

"Eh iya, maaf ya pacar," serunya sambil tersenyum manis pada Shalma. "Shalma mau kemana sekarang?"

Cewek itu mengangkat bahunya. "Adnan biasanya kemana?"

"Main. Sama Sean, sama Alden," ucapnya.

"Yaudah yuk, main," ajak Shalma menarik tangan Adnan.

"Pake motor baru?"

Shalma menggeleng. "Yang lama aja, sayang banget."

"Iya, Adnan juga sayang Shalma." Adnan menyengir.

"Bukan gitu maksudnya!" omel cewek itu.

"Iya, iya! Yaudah ayuk kita main," seru Adnan dan langsung menaiki motornya. "WHEN YOU READY COME AND GET IT?!"

"NA-NA-NA-NAAA, NA-NA-NA-NA, NA-NA-NA-NA!" sahut Shalma ikut menyanyikan lagu dari Selena Gomez itu. Ia naik ke atas motor Adnan sambil terus bernyanyi.

"WHEN YOU RE-E-E-E-E-DY, WHEN YOU RE-E-E-E-EEE—DYYY," lanjut Adnan menarik gasnya.

"Adnan, tapi itu liriknya gak nyambung sama yang lagi kita lakuin." Shalma menepuk bahu Adnan.

"Gak papa Shal, kan kita yang nyanyi jadi terserah kita," ucap Adnan dan polosnya cewek itu mengangguk setuju.

Pagi ini di hari libur, tadinya Adnan ingin tidur sambil menunggu motor baru yang dibelikan oleh tantenya, setelah itu baru ia pergi ke rumah Alden hanya untuk sekedar bersantai sambil mengobrol ria. Tapi tiga puluh menit yang lalu, Shalma tiba-tiba datang dan mengajaknya untuk jalan-jalan. Katanya sih, bosan di rumah.

Karena rasa sayang yang begitu dalam, dengan senang hati cowok itu menyetujui kemauan Shalma. Hingga akhirnya kegiatan Adnan tetap sama, yaitu kumpul di rumah Alden. Bedanya, ia membawa pacar barunya itu.

"Adnan, Alden itu temen kamu?"

Cowok yang sedang fokus pada jalan raya itu mengangguk. "Iya, temen."

"Temennya Sean juga?"

"Yoi," jawabnya. "Aku, Sean, sama Alden itu temenan dari SD. Dulu aku sama Sean rumahnya deketan, tapi sekarang malah aku yang paling jauh."

"Violet rumahnya juga di dekat sana?"

Adnan mengangguk.

"Nanti ajak Violet juga boleh gak?" pinta Shalma meminta izin.

"Boleh-boleh aja. Tapi gak tahu sama Sean," jawab Adnan kemudian membelokkan motornya masuk ke dalam komplek rumah.

"Dimana rumahnya, Adnan?"

"Itu di depan."

Adnan meninggikan kecepatannya hingga sampai di rumah Alden. Cowok itu langsung memasukkan motornya ke dalam pagar rumah yang tidak tertutup.

Ia melepas helmnya lalu membenarkan rambutnya. Adnan menoleh ke belakang seraya tersenyum. "Sampe deh. Silahkan turun, pacarnya Adnan."

Shalma menyengir kemudian langsung turun dari motor. "Makasih ya,"

Dua detik setelah Shalma turun, sang empunya rumah keluar dan menghampiri mereka. "Widih, sampe duluan lo. Sean aja yang rumahnya deket belum dateng," seru Alden.

Masih ingat Alden? Ini orangnya 👇🏻

Masih ingat Alden? Ini orangnya 👇🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
seviolet [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang