Extra Part

1K 49 26
                                    

"Hari ini jadi?"

Lelaki itu tersenyum dan mengangguk, "kamu sama mama duluan, nanti ketemu Althena disana."

"Aye-aye captain!" Dia tersenyum sambil hormat pada lelaki di hadapannya.

"Sean udah siap?"

Mendengar suara berat itu, lelaki yang sedang asyik tersenyum pada perempuannya menoleh. Ia mendapati pria berjas yang hampir sama sepertinya.

Sean mengangguk.

"Ah keren! Ayah sama anak pakaiannya kayak gini," ujar perempuan yang langsung membenarkan dasi Sean. "Semangat, semoga lancar ya."

"Violet dicari mama di dalam," ujar Damar.

Lelaki itu mengelus pucuk kepala Violet, "yaudah kamu ke mama, nanti aku nyusul ke butiknya ya."

Perempuan itu tersenyum manis kemudian mengangguk.

"Hati-hati!" seru Violet kemudian menghampiri Damar dan mencium punggung tangannya.

Setelah memandang langkah Damar dan Sean, Violet langsung masuk ke dalam menghampiri Kanaya.

"Mama!" sapa Violet tersenyum manis.

"Eh Vi, sini," ujar Kanaya membuat Violet langsung duduk di sebelahnya.

"Jadinya jam berapa?" tanya wanita itu.

"Sekarang Ma. Yuk, Althena udah nunggu disana."

Kanaya mengangguk paham, "terus mereka gimana?"

"Nyusul kata Sean," jawab Violet.

Tak pernah ia sangka, ini benar-benar terjadi. Hal yang ia harapkan dan selalu ia doakan itu terkabulkan.

Mereka berdua beranjak dari sofa. Setelah menitipkan pesan pada bibi, Kanaya meraih tasnya di atas meja dan melangkah keluar bersama Violet.

Baru saja ingin masuk ke dalam mobil, seseorang berteriak heboh seraya menghampiri mereka.

"TANTE, VIOLET, MAU KEMANA NIH?" serunya tampak ceria.

"Eh Alden, mau ke butik nih. Cari Sean ya? Dia tadi pergi sama papanya ada peresmian jabatan." Kanaya menjelaskan dan Alden mengangguk paham.

"Alden anter ya, tante?"

"Loh gak papa? Ini kamu rapi mau kemana?"

"Alden bosen tante, tadinya mau ajak Sean nongkrong. Yaudah anter tante sama Violet aja ya?" Ia tersenyum lebar.

"Boleh, yaudah yuk."

Mereka pun masuk ke dalam mobil. Tanpa menunggu lama lagi, Alden melajukan mobil milik Sean hingga sampai ke tujuan.

* * *

"Congratulation dan selamat bergabung di perusahaan, Pak Seano."

Sean mengulurkan tangannya dan membalas jabatan tangan orang itu, "terima kasih."

"Sean, sekretaris kamu Tania. Jadi semuanya bisa kamu serahkan sama dia."

Sean mengangguk paham. Damar menepuk pundak Sean, "akhirnya kamu bisa gantiin Papa."

Lelaki itu hanya tersenyum tipis. Mau tidak mau ia harus mengambil alih perusahaan papanya yang cukup besar itu, karena bagaimanapun juga Sean tau kalau perusahaan ini turun menurun dan papanya sudah bekerja keras untuk memajukan perusahaan.

"Yasudah, kamu sama Tania bisa ngobrol. Papa mau kesana dulu," ucap Damar yang langsung pergi.

Sean memandang Tania yang sedang tersenyum dan menunduk. Ia berdeham, "langsung kerja aja, gak ada yang perlu dibicarain. Kalau ada apa-apa bilang saya."

seviolet [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang