06 | seviolet

1.7K 91 6
                                    

Suasana mall hari ini lumayan ramai. Wajar sih, mungkin karena hari ini adalah hari minggu, hari dimana sebagian para pelajar dan pekerja libur serta banyak yang menikmati liburannya di mall seperti yang Violet dan Sean lakukan.

Sebenarnya niat Sean ingin mencari beberapa barang yang ia butuhkan, sementara Violet hanya mencuci mata dengan melihat barang-barang yang unik, lucu dan sudah pasti kualitasnya sangat bagus.

"Halo?"

"Vi, lo dimana? Gue udah beres nih," seru Sean dari sebrang sana.

"Aku lagi lihat-lihat tas hehe, kamu dimana? Aku kesana." Violet langsung berjalan keluar toko.

Untung saja ia belum memilih barang yang ingin dibeli. Jadi Violet tidak perlu membayar barang-barang itu terlebih dahulu, kalau itu terjadi bisa-bisa Sean terus menggerutu di sepanjang jalan nanti.

Baru saja Violet keluar dari tempat itu, seorang cowok datang sambil membawa gitar berukuran medium di belakangnya.

"Kamu mau ngamen?" tanya Violet polos.

"Kalau ngomong dipikir dulu!" ketus Sean rasanha ingin melempar gitarnya pada Violet. "Masa gue ngamen di mall."

"Kali aja," gumam Violet kemudian menyengir.

Sean menyipitkan matanya, ia memperhatikan bawaan cewek itu tidak ada yang bertambah. Hanya tas hitam polos elegan yang sedaritadi ia jinjing.

"Lo gak beli apa-apa?"

Violet menggeleng. "Aku cuma lihat-lihat. Nanti kalau uangnya udah kekumpul baru deh, aku beli," ujar Violet dan tersenyum manis.

"Mau beli apa sih emangnya? Bilang aja lo minta gue beliin," seru Sean, pandangannya melengos ke toko yang tadi Violet kunjungi, melihat barang-barang apa saja yang terdapat disana. "Tas ya?"

"Iya tas. Enggak Sean, apa sih kamu!"

"Beneran gak mau?" tawar Sean meyakinkan.

"Gak mau! Lagian aku kan masih punya tas, nih," Violet mengangkat sedikit tas hitamnya yang masih terlihat bagus. "Udah selesai kan? Ayo!"

Violwt menarik tangan Sean, tapi lama-kelamaan posisi tangannya berubah. Kini Sean yang menggandeng tangan Violet dan membawanya ke area food court. Memang rasanya sangat lapar selama berkeliling mall tadi. Sean seperti bisa menebak semua yang Violet rasakan, sedih, senang hingga lapar. Aneh.

Selama perjalanan ke sana Sean belum juga melepaskan tangannya di tangan Violet. Malah mereka sempat tertawa-tawa ketika melihat seseorang melakukan sesuatu yang menurutnya lucu.

"Sean, beli itu aja yuk gak usah makan." Tangan kirinya menunjuk gulali berukuran medium yang sudah terbungkus plastik.

"Emang lo gak lapar?" tanya Sean kurang setuju dengan dua kata terakhir yang Violet ucapkan.

"Emm.."

Cowok itu melepas tangan Violet dan berjalan ke stand dimana gulali itu berada. "Tunggu disitu!" ucapnya sebelum melangkah.

Dilihatnya cowok itu meraih sebungkus gulali yang tadi ia tunjuk, kemudian membayarnya pada penjualnya. Sean kembali menghampiri Violet dan menjulurkan gulali itu.

Mata Violet berbinar. "Makasih!" serunya.

"Tapi lo harus tetep makan, ya?"

Cewek itu mengangguk dan menyusul Sean yang sudah berjalan lebih dulu.

* * *

Sepulang dari mall, Sean memutuskan untuk mampir ke rumah Violet terlebih dahulu. Bukan apa-apa, Violet yang memintanya dan sebelum berangkat ke Surabaya, Tante Rana sudah menitipkan pesan agar Sean menjaga keponakannya itu sampai ia pulang. Dan memberikan informasi kalau mama papanya Violet akan datang di waktu dekat.

seviolet [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang