Ketika kamu sudah mengenal cinta pada lawan jenis maka kaidah-Nya cinta akan memberikan segalanya apa yang di inginkan.Mengikhlaskan sudah menjadi kebiasaan dalam mencintai seorang diri.
🍃
Hujan begitu indah dengan kemelut angin yang menyertai kesedihan hati, mengerti akan setiap tetes tangis seorang yang menahan kekeruhan yang mengakibatkan perih yang tidak ada akhirnya.
Hujan aku ingin ada dalam bagian dirimu karena orang lain tidak akan tau keadaanku ketika setiap tetes air mata terjatuh di pipiku.
Terpekur dalam ruang yang tidak ada habisnya membuatku terjebak dalam ruang dan waktu ini saja. Mengapa kemelut yang terjadi malah membuatku semakin Jatuh hati karena akhlaknya, ingin berlari dari semua ini namun hatiku masih saja bertahan dengan keadaan sakit ini.
"Dell, apakah rumahmu masih sama di perumahan dekat dengan hotel itu?" tanya Genta membunyarkan lamunan Della.
"Iya"Ucap Della, singkat. Lalu mengembalikan lagi pandangannya ke sisi kaca mobil,ia merasa tidak nyaman satu mobil dengan yang bukan mahramnya namun apa boleh buat ini keinginan tante Nur semoga saja Allah, mengampuni dosanya yang satu mobil dengan yang bukan mahram.
"Disini Dell?"Ujar Genta,dingin.
"Ii..yaa..h,makasih Mas Genta."Ujar Della seraya turun dari mobil.
"Hmmm"lalu Genta pun pergi tanpa memgucapkan satu patah kata pun.
Ternyata ia masih membencinya,atas kepergiaan adiknya.Lalu mudahkan ia meluluhkan hati Genta,yang teramat dingin itu. Ah rasanya tidak mungkin.Namun semuanya tidak ada yang tidak mungkin bukan selama kita mepunyai doa dan Allah. Jika bukan karena dia Della, tidak mungkin untuk membuka rasa kembali.
Akupun melangkahkan kaki ke rumahku ingin rasanya segera bersih bersih dan mengistirahatkan pikiranku sejenak dari kemelut rasa ini,penat rasanya bila bergelut dengan nama Genta.
Kulangkahkan kakiku menju pintu kamarku,satu kata dari rumah ini sepi karena kedua orang tuaku sedang pergi ke rumah saudaranya yang ada di Bogor,tinggallah aku sendiri di rumah ini.Kutapaki setiap kaki yang melangkah menuju lantai. Ibarat hijrah dari lantai satu menuju lantai yang di tuju.Entah lantai mana yang sedang kutapaki saat ini,namun yang aku harapkan setiap tapak hijrah yang kulalui semoga ridhoNya slalu menyertai setiap keinginanku untuk berubah.
**
Selesai membersihkan diri aku langsung merebahkan badanku yang penat,kebetulan aku sedang ada halangan jadi selesai mendengar shalat isya aku tidur tidak lupa membaca ayat kursi,al ikhlas,al falaq,dan an nas.Jika meresapi setiap ayat yang aku baca tadi begitu banyak ayat yang membuatku jatuh cinta,MasyaAllah trimakasih atas segala nikmatmu yarabb.Lalu aku langsung terlelap dalam nikmat tidurku.
**
Di perjalanan Genta, menahan gemuruh yang ada di hati, ia membenci perempuan itu sangat. Karena akibat perempuan itu, wanita yang ia cintai harus menghilang tanpa jejak . "Arghhhhh" rancaunya. Tangannya mengepal lalu memukul stir yang ia kemudi. Mengapa benci yang ia pendam bertahun tahun harus tumbuh kembali bukankah ia sudah mengikhlaskan semua yang terjadi. "Astagfirullah"ucap Genta .
Aku bertanya pada sang takdir mengapa kerap kali menguji perasaan, bukankah itu sangat menyakitkan? apalagi cobaan ini menyangkut cinta yang tak sempat di bangun malah merugikan kelamnya hati, kemana sebenarnya hatinya ini berlabuh. Benci dengan semua keadaan yang menyiksa batinnya apalagi dengan dirinya yang tidak bisa berdamai dengan masa lalu. Aku sampirkan mobilku, lalu ku langkahkan kakiku menuju rumah sang pencipta dunia ini kesan yang pertama yang ku dapatkan adalah ketengan.Seberpa penat pun urusan dunia yang ku pikul bila sudah ada di Rumah Allah, rasanya beban yang kuhadapi hilang dengan sendirinya.
**
Di akhir shalatnya ia berdoa lalu tak terasa beningnya air mata menetes membasahi pipinya.subhanallah alhamdulillah allahhuakbar.
Terimakasih atas nikmatmu yang masih mengizinkanku untuk bernafas dan meminta ampun setiap dosa yang tidak kupingkiri banyaknya, Yarabb hamba tau hamba hanyalah manusia penuh dosa tanpa tau nikmatmu begitu besar, namun hamba dengan sombongnya slalu merasa nikmat hamba tidak ada apa apanya, karena kau telah menghilangkan serpihan hati hamba yang entah kemana ia pergi, hamba tau setiap takdir yang kau beri pada hambnya tidak akan melampaui batasnya. Namun bolehkan hamba selaku manusia yang rapuh meminta agar kau kembalikan lagi serpihan hamba yang pergi,hamba sangat merindukannya sangat. Apalagi kepergiaannya membuat hamba membenci orang lain. Jahat bukan hambamu ini? egois bukan hambamu ini. Namun inilah hati Yarabb penuh dengan keegoisan bila sudah menyankut tentang cinta.Aku pun pergi dari mesjid ini setidaknya hatiku terasa hampa sesudah mencurahkan perasaanku pada Sang pemilik Bumi ini, aku berharap penantiaan lama yang menyiksa ini akan berakhir sampai disini karena hakikat menunggu sangat melelahkan. Katakanlah aku lelaki yang alay tentang cinta namun inilah aku. Sungguh mengiklahkan cinta itu tidak semudah membalikan telapak tangan kawan.
**
Aku melajukan mobilku dengan kecepatan rata rata, tak sengaja retinaku melihat seseorang yang aku kenal di masa lalu. Sialnya malam ini hujan yang mebuatku susah untuk mengenali orang itu. Daripada membuatku penasaran aku hentikan sajalah mobil ini di tepian gadis itu, tapi jaraknya agak jauhan biar gadis itu gak Gr.
Aku menyipitkan retinaku agar lebih jelas melihat wanita yang ada di pinggiran jalan sambil meneduh, tak lupa ku buka kaca spionku untuk lebih jelas. Serr..desiran yang lama membeku kini mencair dengan sendirinya entah mengapa ketika retina ini melihat dia rasanya membuka luka lama namun membuatku merasa bahagia dengan sendirinya. Ini gila hanya melihat seorang perempuan di pinggir jalan membuat jantungku memompa dengan begitu kuat? ini bukan aku kan?masa iyah seorang Genta khalik,menyukai perempuan yang pake kerudung tapi telanjang sih.
Tbc
Jangan lupa hapal al quran,ingatnya di dunia kita memperjuangkan untuk menghapal Al quran nanti di Akhirat Al quran juga yang mati matian memperjuangi kita buat masuk surga😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Makmumku
Spiritual"Iman itu tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih yang paling utama adalah ucapan 'la ilaha illallah' dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan kotoran dari tengah. jalan" ( Hr: Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Im...