8. Percayalah Semua akan baik-baik saja

54 3 0
                                    

Kadang, sebagai manusia kita lupa bahwa segala yang terjadi di dunia ini tidak lepas dari takdir sang maha kuasa.

---

Di sepanjang perjalanan Della, melamun sampai ia sadar ketika sang supir taxi menyadarkannya.

"Neng, udah sampai" Seru sang supir.

"Oh iya pak, makasih" ujar Della seraya memberikan uang.

"Sama-sama" Della, turun dari mobil.

Setibanya di depan rumah ia melihat ibunya yang sedang menyiram bunga di halaman rumahnya.

"Asslamulaikum, Bunda. Della, pulang"

"Walaykumussalam, eh anak ibu udah pulang. Ayo kedalam belum makan kan? "

"Bunda, tau aja kalo Della, belum makan"

"Tau dong, kamu kan anak kesayangan Bunda," Seraya terkekeh.

Ibu dan Della, masuk kerumah

"Sepi banget ini rumah bun"

"kamu ini, pasti lah sepi orang rumah tiga tingkat cuma di isi lima orang. Kamu sih belum nikah, malah terus sekolah kapan bisa kasih Ibu cucu."

"Nanti bu, kalo Della udah lulus doktoral"

"Ya Allah, nak apa S2  aja gak cukup buat kamu?"

"Bukan gitu bu, cuman---" Della, memberi jeda dari ucapannya.

"kamu mau sampai kapan hem, merasa bersalah sudahlah tinggalkan rasa bersalahmu itu toh itu bukan salah kamu juga"

"bukan, begitu bu.. "

"udahlah, sekarang kamu, makan terus istirahat. Ibu lagi malas debat sama kamu, "

"lagian, Ibu bosen ngingetin kamu terus"

Della, hanya diam,

Pikirranya berkelana pada masa silam,

"Genta, kenapa sih lo dingin banget sama si Della. Bukannya itu sahabat deket lo ya waktu masih kecil." Ujar teman sebangku Genta, Rio.

Genta, hanya tersenyum kecut. "emang harusnya gue baik sama dia, "

Rio tidak habis pikir dengan Genta, ia menyia-nyiakan gadis sebaik Della, apalagi tadi pagi Della, kasih makanan buat Genta, eh genta malah cuekin yang lebih parahnya Genta, buang makanan Della ke tong sampah.

"emang si Della, pernah punya salah apa sih ke lo sampe, lo kaya mau bunuh dia hidup-hidup kalo ketemu Della"

"kalo bisa gue juga mau"

Della yang tidak sengaja melewati kelas Genta, merasa sesak sakit rasanya. Apakah kesalahan di masa lalu belum bisa termaafkan.

---

Ketika selesai makan, Della langsung bersih-bersih karena badannya terasa lengket.

"Ah seger rasanya"

Della, mengerutkan dahinya. Siapa yang nelpon malam-malam begini.

"Asalamulaikum Della" seru dari sebrang sana.

"walaykumussalam, laras manis. Ada apa ni malam-malam gini nelpon aku kaya gak ada kerjaan aja."

"ihh ada dong, kerjaan aku mau ngingetin kamu buat besok pengajian"

"Ahh laras kamu ini buat aku bahagia aja, makasih sahabat Jannah-ku"

"sama-sama" ujar laras seranya tersenyum.

Dia MakmumkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang