07. Eight Letters toward You

2K 284 54
                                    



Chanyeol menginjak pedal gas perlahan sehingga mobilnya melaju meninggalkan pekarangan rumah Jennie, Jennie—yang sudah jadi mantan pacarnya malam itu. Hari ini tepatnya Sabtu dipenghujung bulan maret, Chanyeol menikmati perjalanannya dengan perasaan biasa saja meski sedikit hampa. Cowok itu mengecek hp yang biasanya akan mendapatkan pesan manis dari Jennie jika sudah mengantarkan gadis itu pulang.

'kalo udah sampe kabarin yaa'

Chanyeol terkekeh kecil, kembali ingat kalo dulu Jennie seringkali minta dikabari olehnya, dan Chanyeol paling tidak harus mengingat-ingat apa yang gadis itu inginkan darinya di kemudian hari. Jika dikatakan sibuk, tentu tidak, Chanyeol memiliki banyak waktu luang belakangan ini maupun hari-hari terdahulu saat dirinya bersama Jennie, namun untuk melakukan sebuah hubungan yang amat intens dengan Jennie, jujur Chanyeol tak bisa meski ia ingin.

Sehun to Chanyeol

Dimana? Gue ada di kafe lo.

Chanyeol mengerutkan keningnya, perasaan tak enak mulai muncul. Chanyeol kemudian menyetir mobilnya makin kencang untuk segera menuju kafe. Hubungannya dengan Sehun memang cukup dekat, bahkan meski Sehun dan Chanyeol tidak seangkatan mereka bisa berbaur layaknya teman satu perjuangan. Mulai dari saling pinjam kendaraan satu sama lain kalau ada keperluan, atau menginap di kos-kosan jika males pulang setelah MABAR.

Orang yang pertama kali Sehun kenal di kampus mungkin adalah Chanyeol, yang sok akrab dan ramah meski sama cowok dan maba, maka dari itu Sehun menangguhkan diri untuk mulai bergaul dengan yang lainnya setelah mengenal Chanyeol.

Sehun terlihat duduk di bangku yang tersedia di parkiran kafe milik Chanyeol, dan Chanyeol tiba dua puluh menit setelah menerima pesan singkat Sehun. Kepala Chanyeol nunduk tanpa semangat, dan Sehun langsung bangun dari duduknya ketika melihat Chanyeol tiba. Wajah Sehun berubah tegang, cowok dengan perawakan atletis dan wajah agak kebule-bulean itu segera menghampiri Chanyeol dan menarik kerah pakaian Chanyeol dengan keras.

Namun yang Chanyeol lakukan hanya bisa pasrah "Penipu!" kata Sehun bengis sambil menghempaskan tubuh Chanyeol ke belakang.

Chanyeol bisa saja melawan, namun dia hanya diam saja sambil tersenyum lemah dengan mata sedikit berair.

"selama ini pura pura bego, pura-pura baik, jadi gini aslinya lo... hah" Sehun menendang kaca spion mobil Chanyeol sebelum akhirnya memukulkan helm full face miliknya pada kaca mobil Chanyeol dua kali, hingga kaca nya pecah.

Sehun mungkin sudah tahu semuanya, hingga Chanyeol mendapatkan akibat dari apa yang telah ia tutup-tutupi selama ini.

.

.

.

Chanyeol marah, kesal, dongkol, bukan pada siapapun melainkan pada dirinya sendiri, lantas apa yang akan ia lakukan jika sudah begini selain mengurung diri di dalam kamar, memejamkan mata meski tak bisa tidur dengan lampu di padamkan, dia berinisiatif membuka hp, membuka aplikasi pemutar lagu dan memilih lagu secara acak dari sana.

You know me the best
Kau tahu saat terbaikku
You know my worst, see me hurt, but you don't judge
Kau tahu keburukanku, melihat ku tersakiti, tapi kau tidak menghakimi
That, right there, is the scariest feeling
Disana adalah rasa yang paling menakutkan
Opening and closing up again
Membuka dan menutupnya kembali
I've been hurt so I don't trust
AKu sudah terluka jadi aku tidak akan percaya
N
ow here we are, staring at the ceiling
Sekaran disini kita menatap langit-langit

Pacar dari Kutub (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang