Musim panas kembali datang, setiap tahun tidak pernah absen dari iklim Tropis Indonesia, selain hujan dan panas memang hanya dua hal itu yang menjadi santapan cuaca bagi penduduknya.
Sama hal nya dengan seseorang hanya ada dua kemungkinan yang ia nikmati, yakni perasaan sedih dan bahagia. Mari kita kecualikan dulu tentang itu semua, kini saatnya untuk kembali netral, kembali pada fitrah untuk saling bercengkrama dan berbagi dalam lingkup keluarga.
Mama dan Papa sedang mengemasi pakaian ke dalam koper besar milik masing-masing, sementara si balita Daniella tengah bersama Kakak nya bermain-main sebelum berpisah sore ini.
Jennie meringkuk diatas tempat tidur, diganggu Daniella yang tidak membiarkannya memejamkan mata, Daniella tumbuh dengan pesat, usianya sudah tiga tahun dua bulan lalu, dan gadis kecil yang hanya seberat 2000 gram saat lahir itu kini sudah pandai bicara dan berceloteh hal-hal yang membuat Jennie dan kedua orangtua nya bingung.
Liburan telah berakhir, kedua orangtua Jennie harus kembali ke Bandung untuk melanjutkan pekerjaan dan menempati rumah yang sudah 2 minggu kosong.
"Jen, sudah baikan?" tanya Papa seraya mengusap kening Jennie yang masih terasa hangat, Jennie demam selama seminggu, sudah dibawa ke dokter tapi masih sering merasa pusing.
Jennie tersenyum kaku, sudah beberapa hari Mama dan Papa menunda kepulangannya ke Bandung karena Jennie masih sangat sakit. Papa mengerutkan kening khawatir.
"tunda dulu keberangkatannya ke Surakarta, bilang dong sama atasan kamu kalo kamu belum pulih" pinta Mama karena khawatir dengan puteri sulungnya.
Jennie memeluk Mama membuat Danniella merengut cemburu, beruntung papa segera membawa Daniella ke dalam gendongan.
Jennie menggelengkan kepalanya, "Engga bisa mah.. aku udah tunda kerjaan itu selama berbulan-bulan, harusnya dua bulan lalu aku yang pergi tapi magh aku kambuh parah, sekarang malah demam lagi. Emang ga baik kalo tunda-tunda kewajiban"
"iya, kamu juga harusnya sadar berkewajiban menikah. Usianya sudah cukup" timpal Papa yang sedari tadi masih diam.
Jennie cengengesan malu, "idih, nanti anakku kayak adeknya Danny dong. Danny aja sering dikira anakku..." Jennie mencubit kedua pipi adiknya gemas, Daniella cekikikan.
"Titi, nanti Aa main ke rumah ga?" tanya Daniella pada Jennie.
Titi artinya teteh dalam bahasa sunda yang artinya kakak perempuan. Sedangkan AA artinya kakak untuk sebutan kakak laki-laki.
"hayoh aa siapa? Yang mana?" mama ikut nimbrung.
"aa masa" jawab Jennie main-main, lalu kembali terbaring diatas tempat tidur. Membiarkan keluarga nya terus bertanya-tanya tentang siapa kah labuhan hati Jennie saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar dari Kutub (COMPLETE)
Ficção AdolescenteChanyeol itu... gak bisa dijelasin. Sedangkan Jennie, selalu butuh banyak penjelasan. . . . REPUBLISH bahasa nonbaku update setiap sabtu-minggu.