Siang itu suasana diluar masjid sudah senyap, jemaah di hari jumat terlebih dahulu membubarkan diri karena toleransi yang dianut oleh masyarakat sekitar jalan malioboro. Chanyeol yang baru saja melaksanakan shalat jumat dengan setia duduk dibangku tempatnya biasa mengobrol dengan Irene. Chanyeol menunggu Irene karena gadis itu mengatakan ingin memberikan sedikit hadiah natal untuknya.
Ya, besok adalah hari natal maka tidak heran jika gereja memiliki banyak pengunjung terutama gereja katedral yang ada di wilayah malioboro yang berdampingan dengan mesjid agung daerah.
Irene terlihat keluar dari dalam gereja, masih cantik seperti biasa dengan dress merah maroon membalut tubuh mungilnya, gadis itu melambaikan tangan pada Chanyeol yang tersenyum menyapa Irene.
"hei... lama nunggu?" tanya Irene campur tak enak.
Chanyeol menggeleng, "baru sekitaran 20 menit. Lumayan, selesai 8 halaman baca buku" beritahu Chanyeol pada Irene.
"bagus deh, masih suka pusing kalo baca pakai metode baru?"
"udah lumayan engga, sekarang udah enjoy. Makasih ya terapinya" jawab Chanyeol dengan senang hati.
Berkat Irene, Chanyeol dapat sedikit demi sedikit menyembuhkan disleksia nya dengan terapi-terapi sederhana yang diberikan oleh Irene, padahal mereka baru saja saling kenal 3 bulan kurang namun Irene ternyata seorang psikolog yang andal meski baru lulus. Dan berkat Chanyeol juga, Irene dapat menerima kehidupan barunya setelah kehilangan kekasihnya beberapa bulan lalu. Pertemanan mereka saling melengkapi dan keduanya senang dengan hubungan itu.
"oh iya, nih ada hadiah natal.." Irene menyodorkan sebuah amplop pada Chanyeol, cowok itu menerima amplopnya dan tersenyum kecil.
"ini.. tiket pesawat?" tanya Chanyeol sembari melihat isi amplop yang ternyata berisi tiket pesawat kelas bisnis.
"hehe, iyaa... sebenernya itu buat opung, tapi kayaknya dia ga jadi traveling ke bandung natal ini. Dia mau di jogja aja... aku rasa kamu butuh, kamu perlu pulang ke bandung Yeol. Temui pacar kamu itu atau paling engga beri dia penjelasan kenapa tiba-tiba kamu menghilang" saran Irene dengan senyum dibibirnya, membuat Chanyeol menghela nafasnya.
"makasih Rene..."
"penerbangan nya siang ini, jam 2. Sebaiknya kamu cepet-cepet deh packing semuanya" ucap Irene menegaskan pemberian tiket pesawatnya untuk Chanyeol.
Sekarang waktu menunjukkan pukul 1 kurang lima belas menit, jarak dari tempat mereka berdua menuju bandara cukup dekat sehingga Chanyeol tidak perlu merasa harus terburu-buru.
"sekali lagi, makasih yaa..."
"hmm, hati-hati di bandung. Salam untuk Jennie"
Chanyeol menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar dari Kutub (COMPLETE)
Novela JuvenilChanyeol itu... gak bisa dijelasin. Sedangkan Jennie, selalu butuh banyak penjelasan. . . . REPUBLISH bahasa nonbaku update setiap sabtu-minggu.