Bab 11

62 17 0
                                    

 
Hari ini Shinta tetap memaksakan diri untuk bekerja, walaupun suasana hatinya sedang buruk.

" Shinta kamu yakin tidak apa apa jika harus pergi bekerja" ucap Rani cemas

" tenang aja aku nggak apa apa kok " ucap Shinta sambil tersenyum

" kalau begitu hati hati ya "

" iya , bye" Shinta

Shinta pun segera berangkat ke kantor dan akhirnya ia sampai. dan setelah sampai ia segera mengerjakan pekerjaan nya. Saat pekerjaannya selesai ia segera mengantarnya ke ruangan  Samuel.

" pak, ini berkas yang bapak suruh saya kerjakan" ucap Shinta murung

" kamu kenapa , biasanya kamu tersenyum " ucap Samuel

" saya tidak apa apa " ucap Shinta memaksakan tersenyum.

" saya tau kamu sedih . jangan berusaha tegar didepan saya " ucap Samuel.

Sementara shinta diam saja

" ayo , ikut saya " ucap samuel sambil menarik Shinta, sedangkan Shinta hanya bisa pasrah. sepanjang mereka berjalan banyak karyawan wanita yang menatap iri kepada shinta karena bisa menggenggam tangan bosnya .

" masuk " ucap samuel sambil membuka pintu mobil

Samuel pun membawa shinta ke suatu tempat. sepanjang perjalanan hanya terjadi keheningan. hingga Shinta mulai membuka pertanyaan.

" bapak mau membawa saya kemana?" tanya Shinta

" jika diluar kantor jangan memanggil saya bapak. panggil saya Samuel " ucap Samuel

" iya. Kita mau kemana " Shinta

" ke club " ucap Samuel santai

" Hah !! . saya nggak mau. jangan macam macam ya " ucap Shinta was was

" tenanglah " Samuel

Setelah lama di perjalanan mereka pun sampai di klub yang biasa didatangi samuel.

" ayo " ucap samuel sambil menggenggam tangan shinta ke meja bar.

" berikan kami minuman " ucap Samuel

" ini , silahkan tuan " ucap bartender tersebut

" minumlah " perintah samuel kepada Shinta

" saya tidak minum sam " ucap Shinta

" minumlah setidaknya satu gelas saja, karena itu akan mengurangi masalahmu " ucap samuel meyakinkan

" baiklah " shinta pun akhirnya meminumnya. dan diluar dugaan shinta justru mulai kecanduan meminumnya. hingga shinta ingin meminta minuman lagi . tetapi samuel melarangnya.

" jangan minum lagi kau sudah minum banyak " ucap Samuel

" oh, ayolah sam " ucap shinta yang sudah mabuk

" sebenarnya kenapa kau bersedih " ucap Samuel memulai pembicaraan

" kenapa ?. kenapa lagi, ini semua karena pria brengsek itu. aku membencinya dia selingkuh dan yang parahnya dia mencium wanita lain di depanku. Cih..." ucap Shinta sambil tertawa pedih

" maksudmu kekasihmu?, jadi kalian sudah putus ?" tanya Samuel

" iya dan kami juga sudah putus. Hatiku sakit hiks ini sakit sekali hiks hiks " ucap Shinta sambil menangis tersedu sedu.

" tenanglah , sekarang kau boleh menangis sepuas mu . aku tidak melarang mu menangis " ucap Samuel sambil memeluk shinta. shinta pun semakin menangis didalam pelukan samuel. Shinta terus menangis hingga ia tertidur di dekapan samuel.

" aku tidak tahu , aku harus sedih melihat kondisimu atau aku harus senang mengetahui kau sudah putus dari kekasihmu " ucap Samuel seraya mengusap kepala shinta dengan lembut.
.
.
.
Terimakasih buat yang udah baca. jangan lupa vote dan komen ya : )
maaf kalau masih ada typo.

About my life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang