" aku tidak tau. yang kutahu aku itu besar di panti asuhan bahkan aku tidak tau siapa orang tuaku " ucap shinta sedih.
" maaf telah menanyakan hal itu " ucap Samuel
" tidak masalah, kalau kamu gimana, orang tuamu dimana?, kemarin waktu aku kerumahmu aku tidak melihat orangtuamu " ucap Shinta
" orang tuaku ada di singapura, aku tidak ingin tinggal bersama mereka karena aku ingin mandiri" ucap Samuel" oh, kamu sangat mandiri ternyata " ucap Shinta
" iya, jika tidak mandiri namaku bukan Samuel Smith " ucap Samuel sombong
" idih, sombong " ucap Shinta" ayo kesana " ucap shinta sambil menarik samuel ke sebuah danau yang indah
"indah sekali bukan?" ucap Shinta" iya " Samuel
" hei tunggu disini ya " ucap samuel kepada Shinta
" kamu mau kemana " tanya Shinta
" ketoilet sebentar " ucapnya" baiklah " shinta
Setelah samuel selesai dari toilet ia pun segera menghampiri shinta, tetapi saat ia berjalan ia melihat seorang pria tua yang sedang menjual permen kapas, karena kasihan ia pun membeli permen kapas tersebut sebanyak 20 bungkus dan membawanya dengan kedua tangannya.
" hah, samuel kenapa kamu membelinya banyak sekali ?"
tanya shinta heran melihat samuel membawa permen kapas sangat banyak." apa kamu bisa menghabiskannya " sambung Shinta
" ini untuk mu " kata Samuel
" kita berdua tidak mungkin memakan semua ini, sudahlah sisakan satu dan sisanya bagikan kepada anak-anak itu " ucap shinta sambil menunjuk anak-anak yang sedang bermain" terserah " ucap samuel
" Hey ada yang permen kapas nggak?" ucap shinta sambil memanggil semua anak anak itu. anak-anak itu pun segera berlari menuju shinta dan mengambil permen tersebut dari samuel.
" Terimakasih ya om , tante " ucap anak-anak itu serentak
" iya sama sama " ucap shinta
" apa kita sudah kelihatan setua itu, sehingga mereka memanggil kita om dan tante " ucap Samuel
" namanya juga anak-anak " ucap shinta" sini duduk , kita makan permen kapas ini " ucap shinta sambil menyuruh samuel duduk di bangku yang ada didekat danau itu
" sebenarnya kenapa kamu membeli permen sebanyak itu, padahal pasti kamu tau kalau kita berdua tidak mungkin menghabiskannya " ucap shinta heran melihat samuel membeli permen kapas sangat banyak.
" sebenarnya yang menjual ini sudah tua, jadi aku kasihan. Jadi ya aku beli aja semua dagangannya " ucap samuel
" jika kasihan kamu kan bisa tinggal memberinya uang saja tanpa harus membeli semua" ucap Shinta
" kau salah. jika kita memberinya uang tanpa kita membeli dagangannya, hal itu justru membuat pedagang ini merasa terhina " ucap Samuel" kenapa mereka merasa terhina ?" tanya Shinta
" iya, karena mereka masih mempunyai harga diri. jika mereka tidak punya harga diri untuk apa mereka jualan? , kenapa mereka tidak tinggal dirumah anak mereka saja?, padahal mereka kan sudah tua. Itu semua karena mereka masih punya harga diri, mereka tidak ingin meminta atau menyusahkan orang lain ." jelas samuel panjang lebar
" iya, kamu benar juga " ucap shinta sambil memakan permen kapas tersebut.setelah permen kapasnya habis shinta pun segera mengajak samuel mengelilingi danau.
" ayo kita berkeliling" shinta
" tunggu " Samuel
" ada apa ?" tanya Shinta
Tanpa menjawab samuel pun segera mengelap bibir shinta yang terkena permen kapas tadi.
" kamu sedang apa ?" tanya shinta yang sudah mulai berdebar melihat sikap samuel
" bibir mu kotor, jadi aku membersihkannya " ucap Samuel setelah selesai membersihkan bibir shinta
" seharusnya kamu bilang saja. aku kan bisa membersihkannya sendiri " ucap shinta yang sudah grogi
" tidak apa apa, aku tidak keberatan . bahkan jika harus melakukannya setiap hari " ucap samuel yang justru semakin membuat wajah Shinta memerah
.
.
.
Terimakasih buat yang udah baca jangan lupa vote dan komen ya . Terimakasih☺☺☺

KAMU SEDANG MEMBACA
About my life
Romance[ On Going ] Bagaimana jika seorang dosen tertarik dengan salah satu mahasiswi nya ? . ~ ~ Cinta itu bagaikan rasa dalam kopi , ada yang manis ada yang pahit . Begitu juga kisah cinta ku terkadang pahit terkadang manis. . . . Maaf kalau banyak...