Baik Satya, Agatha, Rere, dan Rian saling menatap pasangan masing-masing tanpa suara.
Mereka semua terjebak dalam keheningan, hingga Satya memecahnya dengan sebuah pertanyaan. "Lo habis di apain sama Rian?"
Tentu saja, pertanyaan itu ditujukan kepada Rere yang terlihat seperti orang tersakiti.
Rere tersentak, kemudian menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Nggak ada."
Satya mengangguk tanda mengerti. "Biasanya dibalik kata nggak ada, pasti ada apa-apa. Kita tahu bahwa kalian bukan anak kecil lagi, jadi selesaikan dengan kepala dingin," ucap Satya dengan tenang serta lembut.
Satya memberikan waktu kepada dua pasang remaja yang masih labil dalam mengontrol emosinya itu. Cowok beralis tebal itu menarik kekasihnya yang dari tadi hanya diam tanpa ekspresi apa pun.
Satya tersenyum, sebelum menarik Agatha keluar dari villa dan membawa gadis itu ke suatu tempat.
👑👑👑
"Kita kenapa ke sini?"
Agatha bertanya saat Satya membawanya ke taman bermain yang banyak anak kecil. Kekasihnya itu hanya tersenyum tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan dari Agatha.
Satya menarik tangan Agatha menuju sebuah kursi yang berada di bawah pohon, kemudian mereka berdua duduk di sana menikmati sejuknya angin seraya memandang beberapa anak kecil yang tengah berlari di depan mereka.
Agatha semakin tidak mengerti dengan perubahan sikap Satya. Akhir-akhir ini Satya lebih banyak tersenyum dan lebih perhatian dari biasanya.
Gadis bermata sipit itu memiringkan kepalanya menghadap Satya. Tangannya terulur untuk menyentuh dahi kekasihnya itu.
Suhunya normal. Nggak ada yang sakit kok
"Kamu kira aku sakit ya? Aku selalu sehat," ucap Satya yang masih tersenyum.
Agatha malu, ternyata Satya menyadarinya.
Seketika Agatha teringat salah satu ceramah yang mengatakan bahwa 'sebelum seorang mengalami kematian, maka empat puluh hari sebelumnya akan bahagia selalu'. Cepat-cepat gadis itu menggelengkan kepalanya seraya ber-istighfar.
Segera dia menyingkirkan pikiran negatif yang memenuhi kepalanya.
Lagi pula kekasihnya itu terlihat baik-baik saja, tidak seperti orang sakit."Kamu kenapa panik?" tanya Satya dengan nada yang lebih lembut.
Agatha mencoba memberanikan diri untuk bertanya, "Kamu nggak punya penyakit yang parah kan?"
Kayanya Agatha terlalu banyak menonton sinetron hingga membuat dirinya menjadi panik sendiri.
Satya tertawa renyah. "Nggak ada sayang."
Agatha bernapas lega, jika benar begitu.
"Kamu mau punya anak laki-laki atau perempuan?"
"Laki-laki."
Gadis itu sangat menyukai anak laki-laki dibandingkan perempuan, karena menurutnya lebih menggemaskan.
"Kalau kamu nikah sama aku nama anak kita Saga, keren kan?" tanya Satya. "Kalau kamu sama Natha jadinya Naga? Yah, Naga..."
Satya tertawa membuat Agatha memberikan pukulan kecil secara gratis. Baru saja rasa sayang Agatha kepada Satya bertambah, mendadak berkurang ketika kekasihnya itu membahas hal yang tidak diinginkan.
"Nggak usah bawa orang lain."
Cowok yang memiliki netra hitam pekat itu mencubit pipi Agatha dengan gemas. "Iya, iya."
"Satya, gimana ya keadaan Della?"
Tiba-tiba saja Agatha kepikiran dengan sahabatnya yang mungil itu.
"Mereka itu sudah besar, Tha. Mungkin keputusan itu yang terbaik buat mereka."
Tangan Satya terangkat untuk mengacak-acak rambut Agatha yang rapi menjadi berantakan.
Gadis bermata sipit itu berdecak sebal kala kekasihnya itu tertawa.
"Rere tadi juga nangis," ucap Satya. "Biasa lah rumah tangga sedang dilanda masalah."
Agatha memikirkan hubungan ke dua sahabatnya itu tidak seberuntung dirinya bersama Satya.
❤❤❤
And all those things I didn't say
Dan semua hal yang tak kukatakan
Wrecking balls inside my brain
Bola-bola penghancur di dalam otakku
I will scream them loud tonight
Akan kuteriakkan semuanya keras-keras malam ini
Can you hear my voice this time?
Bisakah kau dengar suaraku kali ini?
This is my fight song
Inilah lagu perlawananku
Take back my life song
Lagu merebut hidupku kembali
Prove I'm alright song
Lagu pembuktian bahwa aku baik-baik saja
My power's turned on
Kekuatanku menyala
(Starting right now) I'll be strong
(Mulai saat ini) aku akan kuat
I'll play my fight song
Kan kumainkan lagu perlawananku
And I don't really care if nobody else believes
Dan aku tak peduli jika orang lain tak ada yang percayaDi sisi lain Della memilih untuk mendengarkan musik setelah peristiwa yang terjadi di cafe beberapa hari yang lalu daripada mengupdate status galau seperti orang lain.
Di saat orang lain tidak ada yang mengerti keluh kesah kita, salah satu cara untuk menguranginya adalah curhat kepada benda mati yang tidak memiliki perasaan.Dan yaa... Saat ini Della merasa cara itu berhasil. Dia menorehkan kisah di dalam buku diary pink miliknya, tentunya tanpa air mata yang berjatuhan.
![](https://img.wattpad.com/cover/116140488-288-k525205.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
At This Very Moment✔ #wattys2019
Fiksi RemajaJudul awal : QUEEN SENIORS VS BAD BOYFRIENDS✔ "Jangan marah-marah mulu Kak, nanti Kakak bisa jatuh cinta loh sama saya." ➖Natha➖ "Mending nakalnya sekarang dong Kak. Ya kalo kata orang mending mantan preman daripada mantan ustad. Jadi mantan Kakak j...