Bagian 1

3.5K 219 68
                                    

Berhubung ujian sempro aku tadi sukses. Jadi aku update cerita Pinson yang baru nih. Selamat menikmati na^^
.

.

.
"Perth, Masuklah nak...ini adalah apartemen yang kau tempati selama ini, dekat dari sekolahmu," aku memandang ibu angkatku sesaat sebelum aku mengagguk mengiyakan ucapannya.

"Krab, Mae."

"Kabari aku kalau kau membutuhkan sesuatu, nomorku ada di dalam ponsel barumu itu..." kini aku beralih kearah ponsel hitam merek S*amsung di tangan kiriku.

"Krab, Mae." Kembali aku menjawab sambil mengangguk patuh. Dia tersenyum lembut kearahku. Lalu mengusap kepalaku dengan jari-jari tangannya yang kecil gemuk namun terasa begitu hangat di sana. Aku menyukainya hingga membuatku memejamkan kedua mataku. Nyaman.

"Pho sudah menunggu di bawah, Mae pulang dulu na?" kali ini aku hanya menganggu membalas ucapannya. Lalu ku lihat Mae berjalan menjauh hingga hilang dari pandangan ku, saat dia mulai menuruni tangga ke lantai bawah gedung ini.

Dengan kunci yang ada dalam genggaman ku, perlahan ku buka pintu yang ada di hadapanku saat ini. Memasukinya dan menutup pintu yang ada di belakangku kini. Aku mulai menggerakan kedua bola mataku, mengitari sekitarku dengan penuh minat. Apartemen sederhana dengan dinding bercat putih gading. Aku menemukan satu tempat tidur ukuran king size disamping jendela dengan gorden biru muda yang melambai lembut diterpa angin sore ini. Satu buah lemari kayu dengan ukuran cukup besar di sampingnya. Lalu satu sofa panjang dengan TV yang terletak tak jauh di depannya. Kemudian ada dua buah meja belajar yang berdampingan di samping lain tempat tidur. Tunggu dulu...kenapa ada dua meja di sini? Apa aku tinggal dengan seseorang lainnya?

"Aoii...aku lupa bertanya pada Mae tadi," sesal ku sambil menggaruk rambut belakangku yang cukup tebal. Lalu cepat-cepat aku melangkah ke meja belajar di sana untuk memastikannya. Sayang, aku tidak mendapatkan barang atau apa pun yang tertinggal di sana. Satu buku catatan pun tidak. Lalu aku beralih ke lemari pakaian di samping tempat tidur, memastikan apa ada barang miliknya di sana. Namun aku juga tidak menemukan pakaian lain selain pakaianku. Tetapi terlihat banyak tempat yang kosong di dalam. Seakan-akan seseorang baru saja mengkemasnya dan membawanya entah kemana.

Kembali aku menatap sekitarku dan memastikan. Tidak mungkin aku membutuhkan dua meja belajar jika aku tinggal seorang diri di sini. Apa aku hubungi saja Mae? Tapi dia masih di perjalanan pulang saat ini.

"Aouuu~ kepalaku sakit memikirkannya," rintihku memegangi kepalaku yang mulai berdenyut sakit tiba-tiba. Ini mungkin karena aku memaksakan diri untuk mengingat sesuatu. Jadi aku pun memilih untuk membaringkan sebentar tubuhku di satu-satunya kasur kamar ini. Merasakan angin yang berhembus lembut dari arah jendela membuatku ingin memejamkan kedua mataku seketika.

"Apa aku memiliki kekasih yang sesekali datang ke mari?" batinku saat mengingat ada sikat gigi couple di kamar mandi tadi. Ada juga handuk dengan dua warna mencolok tergantung di dinding kamar mandi yang aku tidak tahu milik siapa yang satunya, berwarna biru tua dan pink gelap.

"Ai'Perth?" aku langsung membelakkan kedua mataku. Bangun dari rebahanku dan menatap horor kearah seorang pemuda yang entah bagaimana sudah ada di ruangan ini. Jelas tidak ada suara akan kedatangannya. Jadi bagaimana mungkin dia masuk dan membuka kuncinya? Padahal yang ku ingat, aku sudah mengkunci pintu sebelumnya tadi.

Siapa dia?

Dia menatapku dengan senyum ramah di sana, membuatku menjadi merasa kikuk sendiri karena tidak mengenalnya. Aku pun bangkit berdiri sambi terus menatap kearahnya, "Siapa kau? Kenapa kau bisa masuk ke sini?" tanyaku langsung.

"Aku Saint, Saint teman sekamarmu...kau tidak mengingatku?" dia bertanya dengan nada yang tidak percaya. Ada wajah keterkejutan di sana, membuatku menghela nafas sekali. Berarti betul aku tidaklah tinggal sendirian di sini dan dia adalah teman sekamarku. Dan sepertinya dia tidak mengetahui tentang aku yang mengalami kecelakaan dan mengalami geger otak ringan. Dimana aku melupakan begitu saja kenangan tentang diriku dan sekitaku 5-6 tahun terakhir ini.

2.[END] X (Because, Not Only You)«»PinSonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang