Epilog terpanjang yang pernah aku buat (5,3k) Semoga kalian suka na^^
Makasih untuk Nong adde05 yang udah ingat i update hari ini^^
Jika malam minggu kalian tidak begitu baik, semoga cerita ini bisa membuat kalian tersenyum (sedikit) ^^
Khob khun kha~
..
.
Siang ini cukup terik, namun Perth dan Saint tampak santai berbaring di bawah sebuah pohon rindang beralaskan tikar plastik berwarna biru tua dengan motif garis-garis panjang. Mereka sedang ada di taman pinggiran kota yang sering pengunjung datangi sebagai tempat piknik keluarga."Apa nama pohon ini Perth?" tanya Saint membuka topik pembicaraan di antara mereka sambil menunjuk pohon yang ada di samping Perth dengan dagunya.
"Krab? entah lah Ai'Saint...aku tidak begitu ingat," jawab Perth sedikit menyesal di akhir kalimat saat mendapati Saint-nya menunjukkan wajah memberengutnya. Segitu ingin tahunya kah Saint-nya?
"Tapi aku ingat makanan kesukaan mu..."
"Benarkah? Apa itu?" Perth menahan tawa saat mendapati wajah Saint yang kembali berbinar dalam menatapnya. Bahkan Saint sudah memposisikan tubuhnya menyamping menghadap padanya.
"Hahaha tentu saja aku tahu...Saint ku ini sangat suka sub udang, nasi goreng daging buatan Mae, pangsit goreng yang dijulan di depan apartemen kita dan yang terutama adalah buah hijau dengan isi merahnya yang segar-"
"Semangka!" pekik Saint kegirangan dan Perth langsung menarik gemas hidung mancung milik kekasihnya itu. Tidak sampai membuatnya mengaduh, bahkan malah membuat keduanya tertawa bersamaan.
"Apa kita akan tetap di sini sampai sore, Ai'Saint?" kali ini Perth yang bertanya setelah selesai dengan tawanya.
"Bolehkah Perth?" jelas ini bukan pertanyaan, melainkan permintaan yang tidak terelakkan. Dan Perth hanya bisa mengangguk mengiyakannya. Senyumnya merekah saat Saint-nya kini tersenyum begitu senang kearahnya. Apalagi yang dapat membuatnya bahagia selain melihat sang kekasih mengukir senyum indah untuknya?
Tak ada...
"Kalau begitu kau harus memakai jaket ku, Ai'Saint-" Perth sudah melepas jaket hitam yang dia kenakan kalau saja Saint tidak membantahnya.
"Tapi Perth-"
"Mau atau kita pulang sekarang?" maka Perth harus mengeluarkan jurus ancamannya yang tidak dapat dibantah juga oleh kekasihnya.
"Krab..." Setuju Saint pada akhirnya. Lalu membiarkan Perth ikut memeluknya dari samping. Kini posisi mereka dengan Saint yang kembali menengadah kearah langit lalu Perth yang memeluknya dari samping dan terus menatap kearah wajahnya.
"Apa kau baik-baik saja Ai'Saint?" Perth hanya berani bertanya dalam hati saat mendapati wajah Saint-nya tampak lebih pucat kini. Bibir yang tadinya masih berwarna segar kini terlihat lebih pucat. Perth pun memutuskan untuk semakin merapatkan tubuh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
2.[END] X (Because, Not Only You)«»PinSon
RomanceJika benar manusia memiliki kehidupan lain setelah kematian. Aku harap hal itu menjadi nyata. "Siapa kau? Kenapa kau ada di ruang ku?" Jika ada satu hari saja, aku dan dirimu memegang langit yang luas ini, maka aku tidak punya apa pun untuk ku sesa...