Bagian 5

1.1K 140 37
                                    

Maaf, update nya telat sehari karena bibi kandung aku meninggal kemarin.
Jadi untuk readers semua, harap maklum na.
Ok selamat membaca semua~

>>>

Tidak banyak yang ku tahu tentangnya, bahkan nama belakangnya pun aku tak tahu. Begitu juga dengannya. Sejauh mana pun aku mencari, tak ada info yang membuatku puas mendengarnya. Dia terlihat begitu misterius dan tertutup. Aku tidak tahu apa yang membuat pemuda dengan senyum manis itu terlihat begitu tertutup di mata beberapa orang yang mengenalnya.

Yang aku tahu darinya adalah dia yang memiliki senyum yang begitu manis dari bibirnya yang berwarna pucat. Matanya yang akan selalu berbinar cerah saat memakan makanan kesukaannya. Dan satu lagi, mata itu juga akan berbinar saat mendapati aku yang sesegera mungkin pulang dari sekolah. Dia juga suka tertidur dengan cahaya matahari yang menyinari tubuhnya yang selalu terasa dingin.

"Aku sungguh tidak sabar untuk memeluk tubuhnya yang kembali menjadi hangat nanti..." aku sungguh tidak bisa melunturkan senyum ku saat memikirkan kata-kataku barusan akan terwujud segera.

Hari itu, di taman bermain, setelah kepanikan ku yang berpikir dia hilang dari hadapanku, ku putuskan untuk segera mencari tahu tentang dirinya lebih banyak. Ku mulai bertanya pada Phi Mark yang tinggal di samping apartemen kami.

"Aku baru ikut pindah tiga bulan yang lalu kemari Nong Perth, aku pun selama itu hanya berpapasan sesekali dengan Saint dan kalian pun tidak pernah menjelaskan apa pun padaku...kita juga jarang bertemu karena kalian selalu sibuk di dalam kamar apartemen kalian..." jelas Phi Mark kemarin saat aku berkunjung ke apartemennya dengan Saint yang selalu duduk di sampingku dengan wujud tembus pandang di mata Phi Mark.

"Mungkin kalian bisa bertanya pada kekasihku Gun, dia lebih dulu tinggal di sini tapi saat ini dia ada di luar kota dan mungkin saja sebulan lagi baru kembali..." tambahan penjelasan dari Phi Mark kemarin sangat lah tidak membantu saat Saint berucap di samping ku, bahwa dia tidak bisa menunggu selama itu.

Akhirnya aku mencoba mendatangi kampusnya. Ya, Saint ternyata sudah duduk di tingkat satu perkuliahan dengan jurusan Ekonomi dan Bisnis yang dia ambil. Aku cukup terkejut saat mengetahui info tersebut.

"Apa kau kenal dengan Saint, Phi?" ini adalah pertanyaan ku yang ke sepuluh terhadap orang yang berbeda tentunya dan tetap saja tidak ada jawaban apa pun yang membuat ku puas sejauh ini.

"Aku tidak mengenalnya, Nong."

"Dia cukup tertutup, jadi kami tidak akrab."

"Oh pemuda tampan dan tinggi itu, aku tahu dia..." aku langsung tersenyum senang akan respon seorang gadis cantik, tinggi dengan senyum hangat di salah satu koridor depan kelas yang sering Saint masuki saat kuliah.

"Bisa Phi kasih tahu aku bagaimana Saint selama ini?"

"Krab, tapi kau siapanya Saint, Nong?"

Dari tatapannya yang sedikit menyelidik, membuat ku sedikit bingung untuk menjawab petanyaan tiba-tiba ini. Namun aku harus segera menjawab nya sebelum dia berubah pikiran dan tidak memberikan ku informasi apa pun, "Aku...em, aku tentu saja kekasihnya Ai'Saint, Phi."

"Oww...jadi betul Saint itu gay?"

"Errr..."

"Pantas saja dia terus menolak semua gadis yang menyatakan perasannya dengan sikap yang dingin..."

"Aow~ kau sangat beruntung menjadi kekasihnya Nong~"

Phi cantik yang masih tidak ku ketahui namanya ini terus memekik senang kearah ku sambil menepuk lembut bahuku. Sepertinya dia sangat menyukai kenyataan yang ku karang barusan. Aku pun menjadi tidak merasa bersalah mengarang alasan tersebut dan betapa beruntungnya Saint tidak ikut bersama ku hari ini. Aku tidak bisa membayangkan respon kecewa atau apa pun itu yang akhirnya akan membuat kami menjadi canggung nanti.

2.[END] X (Because, Not Only You)«»PinSonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang