*Title POV*
Perkenalkan nama ku Title Kirarti Puangmalee, aku adalah kakak sepupu dari Plan. Berumur 25 tahun dan kini aku memutuskan untuk bekerja sebagai pegawai di salah satu toko bunga di tengah-tengah kota Pattaya. Padahal sebelumnya aku kuliah jurusan teknik di salah satu kampus swasta cukup bagus di Bangkok, namun aku memilih berhenti dan pergi ke kota ini. Lebih tepatnya aku kabur ke sini. Banyak kenangan di Bangkok yang membuat ku merasa sakit dan juga tertekan, jadi aku memilih melarikan diri ke mari.
Jika kalian bertanya siapa pria-pria berbadan besar semalam, aku pun sebenarnya tidak lah tahu. Mereka datang entah atas perintah siapa, tapi selama ini mereka selalu mengawasiku dari jauh. Sudah sebulan lamanya mereka memantau ku dan baru semalam mereka berani menyerang saat tahu aku ingin pergi ke Bangkok.
"Tunggu dulu..." sepertinya hal seperti ini bukan kali pertamanya terjadi. Dua minggu yang lalu aku tersadar di ranjang rumah sakit dan pemilik toko bunga tempat ku berkerja mengatakan kalau aku ketimpa balok dan pingsan, padahal aku yakin seseorang telah memukul ku waktu itu saat aku hendak pergi ke Bangkok lagi.
"Apa yang ada di Bangkok sehingga mereka berniat menghadang ku seperti ini?"
Aku tidak yakin tapi aku sadar satu hal, seseorang yang mengirim mereka telah menganggap ku gila dan membuat para dokter-dokter itu mengharuskan ku memakan beberapa obat yang kata mereka adalah obat untuk menenangkan diri. Padahal jelas-jelas aku tidak gila. Aku hanya kadang hilang kendali dan terlihat menyedihkan dengan marah dan menangis seorang diri hanya karena merindukannya.
"Kita sampai Phi..." oh aku terlalu lama melamun hingga tak sadar kami sudah sampai di pemberhentian bus yang dekat dengan apartemennya.
"Sudah sebulan Nong...maaf Phi belum sempat datang menemui mu di sini..."
Selalu seperti ini, hati ku akan berdenyut sakit sehingga aku tak bisa menghentikan diriku yang selalu ingin menangis jika datang ke tempat ini. Padahal ini sudah setahun lamanya dan aku masih tak bisa merelakannya pergi.
"Phi datang Nong..."
Aku sebenarnya tidak begitu yakin apa aku akan bertemu dengannya nanti seperti yang dikatakan oleh Perth. Namun hati kecilku menginginkan hal itu menjadi nyata, bahkan jika Perth hanya menipuku nanti. Wajah kecilnya yang kurindukan, aku ingin melihatnya lagi dan juga menyentuhnya. Cukup sekali saja.
"Ini Phi, kau bisa membuka kuncinya." Aku menatap lama kunci yang ada di tangan Perth.
"Dari mana kau tahu aku meletekkan kunci itu di sana?" aku tampak sedikit terkejut karena Perth mengetahui di mana aku menyembunyikan kunci pintu apartemennya selama ini.
"Phi Earth yang memberitahunya pada ku." Aku hanya menglongok bodoh dan sepertinya aku harus betul-betul mempercayainya kali ini. Mungkin saja ini seperti filem-filem horor yang sering dia tonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
2.[END] X (Because, Not Only You)«»PinSon
RomansaJika benar manusia memiliki kehidupan lain setelah kematian. Aku harap hal itu menjadi nyata. "Siapa kau? Kenapa kau ada di ruang ku?" Jika ada satu hari saja, aku dan dirimu memegang langit yang luas ini, maka aku tidak punya apa pun untuk ku sesa...