Berhubung hari ini sabtu, aku update untuk menemani malam minggu kalian~
Selamat membaca na^^
..
.
Perth membuka pintu apartemennya bersama Saint dengan terburu-buru. Lalu kembali menutupnya dengan cepat. Begitu ingin segera nya dia bertemu dengan Saint dan menceritakan banyak hal tentang dirinya hari ini. Namun detik selanjutnya, dia menyesali kegiatannya barusan, karena telah membangunkan Saint yang ternyata tidur terlelap di atas kasur mereka."Perth~" panggil Saint lemah dengan suara seraknya setelah membalikkan tubuhnya kearah datangnya Perth. Saint sudah ingin bangun dari rebahannya kalau saja Perth tidak melempar asal tas yang dipakainya dan segara menaiki kasur mereka. Menidurkan tubuhnya yang tiba-tiba terasa lelah tanpa mengganti lebih dulu seragam sekolahnya. Dia mulai berbaring dengan posisi menyamping menghadap Saint.
"Ai'Saint..." panggil Perth begitu lirih dengan terus menatap mata teduh Saint yang tidak sesipit miliknya. Bibir Saint sedikit terbuka, menampakkan gigi kelinci nya yang tampak imut di sana.
"Krab?"
Perth tampak sedikit ragu untuk menanyakan banyak hal kearah Saint. Padahal tadi dia sudah merangkai begitu banyak pertanyaannya untuk diajukan kearah teman sekamarnya ini.
"Aku baru menyadari satu hal...ternyata aku hidup selalu berdampingan dengan 'Saint' krab," tampak Saint yang membelak kaget mendengar penuturan Perth barusan.
"Apa Perth mengingat sesuatu?" batin Saint mulai tak tenang dengan matanya yang tak fokus membalas tatapan Perth padanya.
Perth yang hampir tidak menyadari respon aneh dari Saint kembali melanjutkan ucapannya,"kau tau Saint, aku baru sadar aku hidup dengan disekelilingi oleh nama mu..." Perth tersenyum mengutarakannya.
"Aku bersekolah di Saint Dominic School, aku banyak menggunakan barang dengan merek Saint Laurent salah satunya kalung ini." Perth mengeluarkan bandul kalung dengan bentuk persegi panjang yang terdapat ukiran nama Saint di sana.
"Bahkan saat ini aku tinggal dengan seseorang bernama Saint, bukankah itu terlihat keren?" lanjut Perth mengakhiri ceritanya dengan senyum merekah di sana. Terlihat seperti bocah yang baru saja bercerita kearah ibunya tentang dia yang baru saja pulang dari acara darmawisata di sekolahnya.
Saint pun tampak tersenyum selebar mungkin untuk menanggapinya, atau lebih tepatnya terlihat seperti senyum yang sengaja dibuat seyakin mungkin. Dan bodohnya Perth tidak melihat keganjalan di sana.
"Tapi sepertinya kau punya hal lain untuk kau ceritakan dengan ku, Perth?" sebisanya Saint langsung mengubah topik pembicaraan mereka. Dia merasa tidak nyaman dengan topik yang dibuka Perth barusan setelah mengusap sebuah bandul kalung di balik kaos hitam yang digunakannya.
"Oh kau menyadarinya?" Perth tampak menggaruk belakang kepalanya lalu mengubah posisi tubuhnya menjadi terlentang menghadap langit-langit kamar mereka.
"Krab..." Perth langsung menolehkan kepalanya kearah Saint yang masih tak mengubah posisinya sedari tadi.
"Err...itu tentang orang yang kusukai..." kembali lagi Saint membelakkan matanya terkejut dan kali ini Perth melihat keterkejutan itu. Langsung saja dia mengubah posisi tubuhnya seperti yang semula dan mulai membondong Saint banyak pertanyaan, "apa kau mengetahui sesuatu tentang orang yang kusukai Saint? Siapa dia? Apa dia gadis yang sudah lama ku kenal? Kau pasti sudah mengetahuinya dan gadis itu bukan Chompo kan?"
Saint cepat-cepat menggeleng, membuat Perth menaikkan sebelah alisnya tidak yakin dengan satu jawaban Saint barusan.
"Apa maksudmu Saint?" dia mengikuti Perth yang bangun dari rebahannya. Menyilakan kedua kakinya dan menatap kearah Perth sedikit ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
2.[END] X (Because, Not Only You)«»PinSon
RomanceJika benar manusia memiliki kehidupan lain setelah kematian. Aku harap hal itu menjadi nyata. "Siapa kau? Kenapa kau ada di ruang ku?" Jika ada satu hari saja, aku dan dirimu memegang langit yang luas ini, maka aku tidak punya apa pun untuk ku sesa...