Bagian 6

1.1K 141 55
                                    

Selamat membaca^^
Jangan lupa vote dan comment nya na~
.

.

.
"Phi Perth, bolehkah Nong Choompo datang berkunjung hari ini ke apartemen, Phi? Boleh na~ na?" Perth pagi-pagi sekali sudah dikejutkan dengan permintaan dari kekasihnya. Gadis ini entah bagaimana sudah ada di gerbang sekolah Saint Dominic School, untuk menunggu kedatangan dirinya.

"Kurasa...tidak bisa hari ini Nong."

"Kenapa Phi?" Choompo mulai merangkul manja lengan kanan milik Perth dengan wajah yang dibuat memelas penuh harap. Dia pikir, dia dapat meluluhkan hati Perth pagi ini.

"Karena aku harus bertanya pada Saint lebih dulu."

"Err...itu karena Phi ada tugas kelompok dengan...Plan. Ya dengan Plan krab." Perth sengaja berbohong sambil tersenyum meminta pengertian. Gadis yang lebih pendek dari Perth itu langsung memanyumkan bibirnya dengan ke dua pipi yang digelembungkan sedikit tidak terima, namun setelahnya dia hanya dapat mengangguk mengiyakan.

"Oh itu dia...Plan! Ai'Plan!" Perth segera berteriak memanggil Plan yang berjalan lesu ke arah koridor kelas mereka.

"Phi masuk dulu na?..." pinta Perth. Dengan terpaksa Choompo melepas rangkulannya pada lengan berotot nan hangat itu. Lalu tanpa mengatakan apa pun lagi, Perth langsung berlari menyusul Plan yang kembali berjalan ke arah kelas mereka pagi ini.

"Aku tidak akan melepas Phi Perth pada siapa pun."

Di kelas

"Hei, kenapa tidak menunggu ku tadi ha?" Perth bertanya setelah mendudukan bokongnya pada salah satu bangku yang berada di samping kanan bangku milik Plan.

Plan mengalihkan tatapannya dari ponsel miliknya dan menatap malas kearah Perth, "Aku hanya malas melihat seseorang berkencan di pagi hari seakan tak kenal waktu..." jawaban itu tentu saja menyindir kearah Perth.

"Kau salah Plan, Nong sendiri yang datang dan menunggu ku di sana tadi."

"Hm." Jawaban singkan tak berminat itu tidak membuat Perth merasa kesal. Dia maklum karena sedari awal Plan memang tidak menyukai Choompo bersama dengan dirinya.

"Apa aku boleh bertanya padamu?"

"Hm..." jawaban singkan itu lagi digumamkan oleh Plan karena dia mulai sibuk dengan ponselnya kembali. Sepertinya Mean tidak ada kerjaan pagi ini sehingga membuat Plan sibuk membalasi pesan dari pemuda pemaksa itu.

"Errr...apa kau masih sering bertemu dengan Phi Title?" kedua ibu jari milik Plan langsung melayang di udara saat pertannyaan itu datang dari sahabatnya yang katanya beberapa minggu yang lalu mengalami geger otak ringan. Plan langsung menatap penuh perhatian kearah Perth.

"Pao krab...apa kau mengingat sesuatu?"

Deg! Deg! Deg!

Jantung Plan memacu cukup cepat saat melihat gelagat Perth yang belum juga menjawab pertanyaannya.

"Semoga ini tidak seperti yang kuharapkan." Doa Plan dalam hati.

"Pao krab...bukankah aku mengenal Phi Title sudah sejak lama...saat kita berkunjung ke kampung halaman mu." Plan langsung bernafas lega mendengar jawaban Perth barusan.

"Hahaha kau benar..." Plan menggaruk belakang kepalanya sembari tertawa garing untuk menyembunyikan ketegangan yang sempat tampak pada wajahnya.

"Jadi...kenapa kau menanyakan tentang dia, Perth?"

"Oh itu...em, seseorang ingin bertemu dengannya."

"Siapa?" kembali Plan menunjukkan wajah seriusnya. Penuh akan ketegangan.

2.[END] X (Because, Not Only You)«»PinSonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang