Bagian 4

1.2K 150 64
                                    

*Perth POV*

Aku masih tidak percaya dengan sosok yang ada didepan ku saat ini. Mata besarnya yang terus berbinar dan sesekali melengkung membentuk bulan sabit saat dia terus melahap makanan yang ada di hadapannya. Bibir tebalnya yang tadi berwarna pucat kini terlihat lebih berwarna. Mungkin karena dia sudah mendapat banyak tenaga dari makanan yang ku bawa. Aku tidak tahu makanan apa saja yang 'kubawa' tadi karena aku terburu-buru mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tas yang sengaja ku bawa dari sini. Beruntungnya aku tidak bertemu dengan salah satu penjaga kuil atau aku mungkin saja akan berada semalaman di pos satpam untuk di introgasi dan membuat Saint semakin tersiksa karena kelaparan.

 Beruntungnya aku tidak bertemu dengan salah satu penjaga kuil atau aku mungkin saja akan berada semalaman di pos satpam untuk di introgasi dan membuat Saint semakin tersiksa karena kelaparan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Em nyam, khob khun krab Ai'Perth."

"Habiskan dulu makanan di mulut mu baru berbicara Ai'Saint."

"Krab."

Dia kembali melanjutkan makannya setelah melempar sebuah senyum lebar yang terkesan begitu manis kearah ku. Membuat ku tidak merasa menyesal telah berlari seperti orang gila sepanjang kuil-apartemen tadi.

"Perth?" aku menatap wajahnya yang balas menatap ku lalu beralih menatap kearah tangan ku.

"Aou kothot na Saint," aku memekik terkejut sendiri dengan perlakuan tak sadarku barusan. Cepat-cepat kusingkirkan tanganku yang ternyata mengusap sebelah tangan miliknya yang tidak digunakannya untuk makan tadi.

Aku beralih sejenak meliat keluar lewat jendela yang ada di samping kami. Lampu-lampu malam dan gedung-gedung tinggi terlihat indah dari sini. Lalu aku kembali menatap dia yang duduk, makan di depan ku dengan pembatas meja persegi yang tidak lah lebar diantara kami.

"Malam ini benar benar cerah na..."

"Ada apa Ai'Perth?" dia bertanya setelah dirasa dia sudah cukup kenyang dan sudah menghabiskan semua makanan yang kubawa.

"Krab?"

"Kau masih tidak percaya dengan ceritaku tadi?"

"Pao krab pao," cepat-cepat ku kibaskan tangaku di depannya saat mendapati tatapan sendu yang dia layangkan padaku. Aku benar-benar merasa bersalah melakukan hal seperti tadi. Membuat dia menjadi salah paham. Padahal aku sudah berjanji akan mempercayai dan membantunya.

"Aku hanya sedang menyakinkan diriku untuk membantu mu...ya membantu mu. Jadi apa yang bisa kulakukan?"

"Tidak perlu dirapikan, biar aku melakukannya untuk mu nanti Saint." Ku genggam sebelah tangannya untuk menghentikan niatnya yang ingin merapikan bungkus makanan dan mangkuk kotor yang sudah digunakannya untuk makan.

"Tapi Perth-"

"Mai, biar aku saja nanti. Sekarang kita pikirkan bagaimana caranya agar kau kembali ke ragamu."

"Krab..." dia mengangguk patuh. Membuat ku melempar senyum tipis kearahnya tanpa melepas genggaman ku padanya. Aku masih ingin merasakan kenyataan sentuhan kulit ku padanya.

2.[END] X (Because, Not Only You)«»PinSonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang