part 5✔

16.4K 619 10
                                    

Adel telah sampai di rumah nya. Adel pun masuk ke dalam rumahnya dan rumahnya terlihat sepi. Saat adel ingin menaik tangga, pembantu di rumah ini memanggil adel.

"Non, pasti nyarik nyonya, tuan, non abel, dan den azka ya? Mereka tadi keluar bareng Katanya mau ke mall." Bibi bicara dengan suara lembut.

"Ooh.... ya sudah bi. Terima kasih." Adel lalu berjalan menuju kamarnya. Setelah itu, masuk.

Adel langsung duduk di kasur nya dan menatap langit-langit kamar nya. Membayangkan bahwa ia sekarang sedang tertawa bersama, pergi bersama dengan keluarga nya, dan tersenyum bahagia. Sayang nya itu hanya angan-angan belaka saja.

"Adel juga ingin jalan-jalan bareng kalian, adel juga ingin shoping bareng mama, adel juga ingin dibelikan baju sama ayah, tapi kenapa kalian malah jauhin adel dan selalu menyiksa adel hiks..." lirih adel dan mengambil sebuah foto keluarga yang terlihat sangat bahagia.

"Kenapa di foto keluarga gak ada aku? apa aku emang sudah tak di anggap? adel butuh kasih sayang juga, adel butuh perhatian. Adel gak kuat seperti yang kalian ketahui hiks.."ucap adel dengan terisak.

Adel menghampus air mata nya dengan kasar. Selalu saja ia menangis. Ia lelah terus-menerus menangis. Tidak cukupkah penderitaan nya ini? Sejak kecil ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang, perhatian, bahkan tertawa saja ia sangat jarang.

Setelah cukup untuk menangis adel menaruh lagi foto keluarga yang tanpa ada adel. Adel langsung tertidur di kamar nya karena lelah menangis dan menangis.

°°°°°

Ditempat lain

3 orang cowok sedang berkumpul di cafe. Mereka sedang mengobrol bersama.

"Guys lo tau gak? Ada anak baru di sekolah kita," tanya kenzo dengan menatap sahabat-sahabat nya. Padahal kenzo tidak tau hanya dengar dari teman sekelasnya yang sedang bergosip.

"Gak tau dan gak peduli!" jawab alvaro dengan dingin.

"Emang siapa zo?" Tanya randi kepada kenzo.

"Kagak tau..." jawab kenzo dengan cengengesan.

Setelah mendengar jawaban kenzo, randi langsung melempar es batu dari minuman nya tepat di kening kenzo.

"Eh, sakit bego!!" ringis kenzo sambil mengusap-usap keningnya.

"Weh, selow dong," ujar randi dengan terkekeh.

Alvaro hanya menyaksikan pertengkaran antara kezo dengan randi. Sesekali alvaro terkekeh melihat kelakuan sahabat nya ini.

"Udah deh kalian jangan ngerebutin dedek, dedek tau kok kalau dedek ini ganteng nya pakai banget," kata kenzo alay.

"Iya sangking ganteng nya lo! miper aja jadi pacar lo." ucap alvaro dengan tertawa.

"Mending gue pacaran sama emak gue di daripada sama lo!" ujar randi dengan bergidik ngeri.

"Ih, kok kalian jahat sih sama dedek." Kenzo berucap dengan gaya alaynya.

Alvaro dan randi pura-pura tak mendengarkan ucapan kenzo dan membuat kenzo kesal.

"Ran bawa pacul gak?" tanya alvaro kepada randi.

"Bawa kayak nya. gue bantu deh buat bunuh tuh makhluk yang bernama kenzo!" ucap randi.

"Kalian emang mau ya dedek mati? nanti kalau dedek kenzo mati kalian pada kangen gimana? "

"Sabar punya temen gila kayak gini," ucap alvaro dengan gaya mengelus-elus dadanya.

"Udah deh manding kita sekarang pulang, udah malem juga," seru randi mengakhiri drama alay sahabatnya.

"Iya, ya udah gue cabut dulu ya." alvaro lalu pergi keluar cafe di iringi dengan kedua temannya.

"Gue juga mau pulang ah!" ucap randi dan kenzo bersamaan.

 °°°°

Di kediaman keluarga alexander

"Mama abel pingin beli mobil baru," rengek abel dan memeluk lengan mama nya.

"Tanya ayah dulu sayang," ucap mama abel dengan lembut.

Abel menggaguk lalu menatap ayah nya dengan tatapan imut dan berkata, "ayah boleh ya abel ganti mobil baru? Bosen yah masa teman-teman ku semua nya mobil jya bagus-bagus sedangkan abel jelek."

Abel menatap ayahnya dengan tatapan memelas. Abel juga memeluk lengan ayahnya manja.

"Iya, nanti ayah belikan sebelum haru ulang tahun kamu," jawab ayah abel dengan penuh kasih sayang dan mengelus rambut abel sayang.

"Nanti bikin pesta ulang tahun yang meriah ya?" Pinta abel dengan memeluk ayah dan mamanya.

Ayah dan mama abel menggagukan kepala nya dan tersenyum ke arah abel. Bagi mereka abel adalah segala nya. Semua kemauan abel pasti mereka kabulkan kecuali adel.

Mereka tak menyadari bila sedang di awasi oleh adel dari tangga. Adel yang melihat saudara kembarnya di perlakukan penuh kasih sayang dan perhatian, hanya bisa bersabar dan menahan iri nya. Mata adel sudah berkaca-kaca. Adel lalu meremas bajunya agar air matanya tak turun.

"Sebenarnya adel juga pingin di perlakukan kayak gitu, tapi apa daya mereka memperlakukan ku seperti orang asing."

Adel segera kembali ke kamarnya dan mengambil obat nya. Ya, adel sering mengomsumsi obat-obattan sejak dulu. Setelah meminum nya, adel merasa pusing dan langsung tertidur.














Hai semua👋maaf part ini pendek ya😄soalnya aku hari ini up double sama part 4😊supaya aku makin semangat bikin ceritanya💪jangan lupa vomment, follow, dan share ke temen-temen kalian ya😊thank you😚maaf bila ada kesalahan kata dan kesamaan kata ini murni hasil pemikiran ku sendiri😉

Selesai jam 18.57

Senin, 1 april 2019

Not Always Alone (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang