Adel terbangun dari tidur nya karena terdengar suara berisik dan ketukan di depan kamar apart nya.
"Tok Tok Tok"
"Buka jalang"
"Jalang buka?!"
Adel pun cepat-cepat bangun dan segera berlari menuju pintu. Saat adel membuka nya terlihat keluarga nya yang terlihat sangat marah.
"Ada apa ya?"tanya adel dengan baik-baik.
"Halah..gak usah basa-basi deh lo!dasar jalang dan udah malu-maluin keluarga alexander"sarkas abel dengan mendorong pundak adel.
"Maksud kalian apa sih?"adel masih bingung apa yang sedang terjadi.
"Plak"
"Gak usah pura-pura gak tau kamu jalang?!"bentak mama nya dengan menampar adel.
Adel berusaha menahan sakit di dadanya karena tamparan mama nya.
"Saya tidak tau apa-apa dan saya bukan jalang!"ucap adel dengan menekan kata jalang.
Adel sudah tak peduli dengan durhaka kepada orang tau karena orang tua nya sendiri yang membuat nya seperti ini.
"Ini apa hah?!"azka memperlihatkan foto dimana adel sedang membuka bajunya sambil berciuman dengan seorang om-om.
"Itu bukan saya"adel menekan kan katanya.
'Siapa yang tega membuat editan seperti itu'batin adel sedih dan sakit.
"Dasar jalang kamu adel?!sudah berapa om-om yang kamu peras hah?!"bentak ayah nya dengan mencengram tangan adel kasar.
'Adel tak merasakan sakit di tangan ayah tapi adel merasakan sakit di hati ku'batin adel dengan menahan sesak di dadanya.
"Udah kita pulang aja disini rasanya panas banget hari ini karena ada jalang"ucap abel dengan mengibas-ngibaskan tangan nya seperti orang kepanasan.
"Yaudah sekarang kita pulang ya"ucap mama nya lembut kepada abel dan mengelus rambut adel sayang.
"Ayo pulang gak usah disini sama jalang"ucap kak azka sambil keluar dari kamar adel.
"Ingat adel mulai sekarang kamu bukan anggota keluarga alexander dan jangan pernah menemui kita sampai kapan pun!"setelah itu ayah nya keluar dan menutup pintu dengan kasar.
"Brak" suara pintu tertutup dengan keras.
"Adel sakit ma, yah tapi apakah kalian tau dan apa kalian peduli dengan penyakit ku?"ucap adel sedih.
Flashback on
Adel mengunjungi salah satu rumah sakit di jakarta. Adek memasuki dan mencari dokter yang biasa nya selalu mengecek nya.
"Permisi apakah ada dokter herman?"tanya adel kepada salah satu suster.
"Ada, apakah anda adelia?"tanya dan jawab suster itu.
"Iya sus"jawab adel dengan tersenyum.
"Ooo..anda sudah di tunggu donter herman di ruangannya"ucap suster itu dengan menunjuk salah satu tempat.
"Baiklah kalau begitu saya pergi dulu kesana dulu ya"adel melangkah kan kaki nya menuju ruangan dokter.
"Tok Tok Tok"adel mengetok dulu pintunya sebelum masuk.
"Masuk"seru laki-laki setengah baya yang sedang fokus kepada kertas-kertas hasil pemeriksaan adel kemarin.
"Permisi dok, bagaimana hasil nya?"tanya adel dengan sedikit takut.
Adel melihat dokter herman menghembuskan napas nya gusar.
"Kamu sakit..."
Rabu, 8 mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Always Alone (Sudah Terbit)
Fiksi Remaja(Beberapa part dihapus untuk keperluan penerbitan) Bolehkah aku merasakan kasih sayang sekali saja? Mengapa kalian membenci ku? Apa salahku? Aku ingin bahagia walau sekali saja. Apakah itu sulit? "Impian ku hanya satu yaitu merasakan bahagia disisa...