Halo semua;) coba tebak umur author sekarang berapa ya?? Yang jawab benar nanti aku folback+baca cerita punya kalian(kalau ada). Dan, umur kalian sekarang berapa sih?? Jawab ya semua hehe:v
°°°°°
"Iya, adel kenapa??" Tanya alvaro dengan sangat penasaran.
"Adel hanya kecapean saja sama terlalu banyak fikiran" jawab zanna yang sepenuh nya tidak benar.
Zanna tak ingin memberitahukan sakit adel karena ia tau adel tak ingin semua orang khawatir kepada dirinya. Adel hanya ingin melihat semua orang tersenyum bahagai walau adel sendiri tersenyum kesedihan.
"Oh...oke"
"Permisi pasien telah siuman anda bisa menjenguknya tapi jangan membuat nya terlalu berfikir dan lelah" tutur suster yang barusaja keluar dari kamar inap adel.
"Iya sus, terima kasih" kata alvaro dan zanna bersamaan.
Zanna masuk terlebih dahulu karena ingin cepat-cepat bertemu dengan sahabat nya. Zanna sedih mengapa harus adel yang mendapat cobaan berat seperti ini.
"Del..." lirih zanna dengan menatap adel sedih.
Alvaro hanya memandang mereka berdua. Ia tau sekarang ia bukan siapa-siapa nya adel hanya sekedar teman.
"Kenapa zanna?? Dan, kenapa aku bisa disini??" Tanya adel.
"Lo tadi pingsan terus gue telepon alvaro dan alvaro yang bawa lo kesini"
"Hm.." adel hanya berdehem saja sebagai jawaban nya dan menatap kearah alvaro.
"Makasih" ujar adel singkat kepada alvaro.
"Iya sama-sama" ucap alvaro dengan tersenyum.
"Gue balik dulu ya del, zan, takut dicari sama bunda dan Lekas sembuh ya adel" alvaro langsung keluar tanpa mendengar jawaban adel terlebih dahulu.
"Del kok alvaro kayak berubah gitu ya?? Lo lagi tengkar ya sama alvaro??" Tanya zanna.
Adel tak menjawab hanya saja mata nya mulai berkaca-kaca.
Zanna yang bingung langsung memeluk tubuh adel "Del apa terjadi cerita sama gue, gue bakal bantu lo semampu gue" cetus zanna dengan lirih.
"Oke aku bakal ceritain semua" ucap adel walau sakit rasanya mengingat kejadian tadi. Adel sangat mencintai alvaro tapi mengapa takdir nya harus seperti ini??
Adel menceritakan kejadian awal di taman sampai kejadian dimana alvaro mengucapkan akan di jodohkan oleh kembaran nya sendiri.
Ia juga menceritakan ingin bunuh diri karena sudah tak ingin hidup seperti ini. Adel selalu sendiri, hidup sendiri, makan sendiri, kasih sayang pun juga tak di beri.
Adel bercerita dengan air mata yant terus saja mengalir. Zanna hanya diam mendengarkan adel.
Zanna ingin sekali mengubah hidup adel tapi ia hanya manusia biasa yang hanya mampu menjalaninya.
"Udah lo sabar aja semua udah takdir kan?? Mending sekarang lo mulai lupain alvaro demi kembaran sialan lo itu" ungkap zanna dengan geram.
"Jangan mengatakan kembaran ku sialan karena yang bikin sialan itu aku"
"Udah deh lo itu bukan sialan seperti keluarga lo bilang karena ini semua takdir adel!!"
"Hiks.."
"Hiks.."
"Hiks..aku harus bisa kuat"
"Lo kuat adel lo pasti bisa menjalani ini semua. Jangan pernah ingin bunuh diri karena lo yang akan menyesal nanti nya"
Zanna memeluk adel. Zanna ingin sahabat nya bangkit dari hidup nya yang tak pernah ada senyuman tulus.
"Udah lebih baik??" Tanya zanna.
"Udah, aku mau pulang sekarang gak enak di rumah sakit terus" jawab adel.
"Hm..gue mau tanya kenapa selama ini lo sembunyiin sakit lo??"
"Aku hanya tak ingin semua orang khawatir akan kesehatan ku. Aku ingin melihat semua orang tersenyum di saat-saat terakhir ku" ucap adel dengan tersenyum.
"Lo gak boleh ngomong kayak gitu del hiks.." zanna mulai menintikkan aie mata nya.
"Ini hanya firasat ku saja karena aku merasa hidup ku tak lama lagi. Udah jangan nangis aku mau pulang"
Zanna menghapus air mata nya dan menatap adel sendu.
"Gue mau ke dokter dulu kalau lo mau pulang" ujar zanna dan segera pergi.
Adel menatap punggung zanna sedih. Adel tak tau sampai kapan usia nya akan bertahan karena ia tau penyakit nya sudah stadium 3.
Adel hanya bisa tersenyun meratapi semua takdir nya ini.
°°°°
Adel berada di apart nya setelah kemarin pulang dari rumah sakit. Adel tak boleh pulang dulu boleh pulang keesokan hari nya.
Seperti biasa sekarang sedang memasak di dapur untuk sarapan nya.
Tapi, saat adel lagi memasak tiba-tiba pintu apart adel ada yang mengetuk.
Adel langsung pergi ke pintu apart nya untuk membuka pintu nya. Saat sudah di buka betapa terkejut nya ia.
"Ya tuhan apa yang ingin mereka lakukan lagi kepada ku" batin adel dengan ketakutan dan sedih.
Jangan lupa vomment nya ya:)
Sabtu, 1 juni 2005
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Always Alone (Sudah Terbit)
Fiksi Remaja(Beberapa part dihapus untuk keperluan penerbitan) Bolehkah aku merasakan kasih sayang sekali saja? Mengapa kalian membenci ku? Apa salahku? Aku ingin bahagia walau sekali saja. Apakah itu sulit? "Impian ku hanya satu yaitu merasakan bahagia disisa...